Seringkali kita mendengar nasehat dari para motivator bahwa kita harus berani, membuang rasa takut, dan sebagainya. Dan seringkali pula teori-teori yang diberikan itu menguap begitu saja tanpa pernah kita aplikasikan. Rasa takut masih tetap menghinggapi, keberanian yang dinanti tidak kunjung menghampiri. Apakah Anda juga merasa seperti itu?
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan nasehat mengenyahkan atau menyingkirkan rasa takut karena ketakutan memang hanya ada dalam pikiran kita. Yang harus kita lakukan hanyalah mengalihkan pikiran dari objek yang menjadi ketakutan kita tersebut. Teori yang sebenarnya sangat sederhana tetapi pada prakteknya sangat sulit dilakukan.
Saya mempunyai seorang teman yang pernah mengalami ketakutan luar biasa saat harus berbicara di depan umum. Padahal, teman saya itu sudah sering mengikuti pelatihan-pelatihan dan membaca buku-buku tentang public speaking. Intinya, segala macam teori tentang berbicara di depan umum sudah ada di dalam otaknya. Menjadi aneh karena dengan segala pengetahuan yang dimiliki tersebut, dia tetap saja merasa takut bila harus tampil di depan umum.
Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun, sampai akhirnya dia menyadari bahwa ketakutan itu tidak bisa DIHILANGKAN. Semakin dia berusaha menyingkirkan, semakin besar rasa takut yang dia rasakan. Saat ini dia tidak lagi berusaha untuk menghilangkan rasa takutnya. Yang dia lakukan malah BERKAWAN dengan rasa takutnya. Dia berusaha mengenali rasa takutnya karena dia merasa ketakutan adalah SAHABATNYA yang paling setia. Persahabatan inilah yang akhirnya membuat dia terbiasa dengan rasa takut.
Mungkin Anda pernah mengenal atau melihat orang yang hidup dengan ular berbisa, harimau atau buaya? Kenapa mereka tidak merasa takut? Jawabannya karena mereka bersahabat dengan binatang-binatang buas tersebut. Mereka tidak menghindari, malah meniduri. Mereka tidak melawan, malah berkawan. Mereka tidak menyakiti, malah menyayangi. Untuk bisa menjinakkan seekor macan, terlebih dahulu Anda harus bersahabat dengan macan tersebut. Itulah kunci untuk menaklukkan sesuatu yang menakutkan.
Contoh yang lain adalah seorang pilot berpengalaman yang sudah mempunyai jam terbang tinggi yang masih punya rasa takut meskipun sudah ribuan kali menerbangkan pesawat. Seorang juara tinju yang sudah puluhan kali mempertahankan gelarnya pun masih punya rasa takut ketika naik ring. Seorang bintang sepak bola yang sudah ribuan kali bertanding pun masih punya rasa takut ketika mengambil tendangan penalti. Seorang pembalap Formula 1 yang sudah ratusan kali berlomba pun masih punya rasa takut ketika memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Seorang motivator hebat yang sudah ribuan kali naik panggung juga masih punya rasa takut ketika harus memberikan motivasi di hadapan ribuan orang. Seorang politisi senior pun masih punya rasa takut ketika harus tampil dalam sebuah debat calon presiden. Bahkan, bagi Anda yang sudah berpengalaman mengendarai motor atau mobil selama bertahun-tahun, mungkin juga masih punya rasa takut ketika berkendaraan.
Kesimpulannya, orang-orang ‘pemberani’ di atas, termasuk Anda semua, tidak menghilangkan rasa takut, tetapi malah BERSAHABAT DENGAN KETAKUTAN. Itulah resep jitu untuk menghadapi rasa takut.
No comments:
Post a Comment