Mengapa orang-orang
Dalam pelariannya ke
Saat asyik berkeliling
Si konglomerat terkejut. Dia tidak menyangka akan mendapatkan penghormatan seperti itu. Lantas dia turun dari mobilnya dan menyalami orang tersebut.
“Tuan Yang Terhormat, maukah Anda menukarkan mobil mewah Anda dengan sepeda tua saya?” tanya si pengendara sepeda.
Si konglomerat lagi-lagi terkejut dan sedikit tersinggung.
“Lho, memangnya saya sudah gila??? Impossible!”
“Ya, barangkali saja. 沒有不可能 (Nothing is Impossible),” jawab si pengendara sepeda dengan entengnya sambil pergi.
Melawan kemustahilan sebenarnya sudah dilakukan oleh bangsa
Keberhasilan melawan kemustahilan juga terjadi pada tahun 1949 saat Mao Tse Tung mempersatukan China dan mendirikan Republik Rakyat China (yang tegak berdiri sampai sekarang), setelah bertahun-tahun sebelumnya berjuang melawan golongan nasionalis pimpinan Chiang Kai Sek, yang akhirnya kalah dan melarikan diri ke pulau Formoza (saat ini menjadi negara Taiwan). Pada tahun 1930-an golongan komunis yang dipimpin oleh Mao harus tersingkir dan melakukan long march (berjalan kaki) sejauh ribuan kilometer untuk menghindari kejaran golongan nasionalis. Dengan jumlah pasukan yang tinggal sedikit (hanya ribuan orang melawan golongan nasionalis yang berjumlah jutaan), tampaknya kekalahan tinggal menunggu waktu. Tetapi sekali lagi, nothing is impossible. Mao berhasil mengangkat moral pasukannya dan sedikit demi sedikit berhasil menarik pengikut yang semakin lama semakin banyak sehingga akhirnya bisa mengalahkan golongan nasionalis pada tahun 1949. Sebuah perjuangan panjang tanpa kenal menyerah.
Sebentar. Jangan ciut dulu nyali Anda. Saya ingin menunjukkan bahwa bangsa kita, bangsa
Tahun 700-an M, di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bangsa ini mampu membuat prestasi monumental yang tidak kalah dengan The Great Wall. Seorang pemuda bangsa, yang bernama Guna Dharma, saat itu berhasil mengarsiteki pembangunan candi Buddha terbesar di dunia, Candi Borobudur, kebanggaan kita semua. Dengan teknologi seadanya (waktu itu) bangsa
Bukti kedua, sekitar tahun 1300-an M, seorang pemimpin muda dari Kerajaan Majapahit memproklamirkan sumpahnya yang dikenal sebagai Sumpah Palapa. Pemuda itu bernama Gajah Mada. Berikut ini adalah sumpahnya:
"Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda,
"Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa (pokoknya sesuatu yang enak-enak), berkata Gajah Mada: Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (saat ini Singapura), aku takkan mencicipi palapa."
Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya (Malaysia), dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano. Di zaman Prabu Hayam Wuruk (1350-1389), Patih Gajah Mada mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.
Wow! Wilayah Kerajaan Majapahit saat itu membentang luas dari
Bukti ketiga, tanggal 17 Agustus 1945, dengan dukungan para pemuda, Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan kawan-kawan, berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Di tengah kondisi perang dan krisis saat itu, banyak yang meragukan kemampuan bangsa ini untuk mendirikan negara sendiri yang merdeka dan berdaulat. Tetapi dengan tekad dan kemauan pantang menyerah bangsa kita bisa menjawab keraguan itu. Tidak ada yang mustahil. Negara Kesatuan Republik
Saat ini, apa yang terjadi? Seringkali kita semua menyerah sebelum mencoba. Kita terlalu miskin berusaha karena itu kita menjadi miskin harta dan harga diri. Ini bukan bangsa
Ingat, Negara Kesatuan Republik
沒有不可能 = Nothing is Impossible (Chinese Version)
No comments:
Post a Comment