June 15, 2009

Los Galacticos part II: It’s All about Business

Setelah Florentino Perez secara resmi terpilih menjadi Presiden Real Madrid yang baru, banyak pihak memperkirakan era Los Galacticos (tim bertabur bintang) jilid kedua akan segera dimulai. Dan prediksi itu benar adanya, karena tak lama kemudian datang kabar mengejutkan dengan ditransfernya bintang AC Milan, asal Brasil, Ricardo Kaka, ke Real Madrid. Belum hilang keterkejutan orang-orang, hanya berselang beberapa hari, giliran pemain terbaik dunia 2008, Cristiano Ronaldo, hengkang dari Old Trafford (markas MU) menuju Santiago Bernabeu (homeground El Real).

Transfer dua megabintang itu menelan biaya yang sangat fantastis. Total hampir Rp 2,3 triliun digelontorkan Florentino Perez “hanya” untuk membeli dua orang pemain (Rp 1,3 T untuk Ronaldo dan Rp 945 M untuk Kaka). Sebuah angka yang “gila” di saat dunia mengalami krisis finansial seperti sekarang.

Lebih edan lagi, dua pemain itu baru permulaan saja. Sudah ada sederet bintang-bintang lain berharga selangit yang menjadi bidikan Real Madrid selanjutnya. Tampaknya Florentino Perez betul-betul ingin membangun kembali kejayaan El Real, yang dicabik-cabik Barcelona musim ini, dengan kekuatan uang yang melimpah.

Sejarah membuktikan bahwa Los Galacticos jilid I (tahun 2000-2005), saat Florentino Perez menjabat sebagai Presiden Real Madrid pertama kalinya, terbukti mampu membawa kesuksesan bagi para Madridistas. Dengan pemain berlabel superstar pada masa itu (Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, Michael Owen, Antonio Cassano, dan terakhir Robinho), Real Madrid merengkuh trofi Liga Champions Eropa 2002 dan sederet gelar kompetisi domestik di Liga Primera Spanyol.

Tidak hanya prestasi yang didapatkan, dari sisi bisnis, Real Madrid juga untung besar berkat penjualan berbagai macam aksesoris (merchandise), tiket stadion dan berbagai macam pemasukan lain dari iklan. Penjualan replika kostum David Beckham saja bisa menghasilkan omzet triliunan rupiah waktu itu.

Yang menjadi pertanyaan saat ini, mampukah Los Galacticos jilid kedua ini mengulang, bahkan melebihi kesuksesan jilid pertamanya? Untuk segi prestasi, saya masih meragukan hal itu karena Kaka dan Ronaldo bukanlah dewa yang PASTI bisa mempersembahkan gelar Liga Champions Eropa, meskipun keduanya adalah mantan jawara di tahun 2007 dan 2008.

Menurut saya, sepak bola adalah permainan tim yang bukan ditentukan oleh satu atau dua orang pemain bintang saja. Kita juga harus menunggu bagaimana racikan pelatih baru, Manuel Pellegrini, karena faktor pelatih juga sangat menentukan. Ingat, Barcelona musim ini sukses besar, selain adanya pemain hebat seperti Lionel Messi, karena faktor strategi pelatih muda yang sangat brilian, yaitu Pep Guardiola.

Oleh karena itu, saya hanya yakin Real Madrid akan sukses dari sisi bisnis musim ini. Dengan adanya sederet pemain hebat yang saat ini menghuni Santiago Bernabeu dan bintang-bintang lainnya yang bakal menyusul, keuntungan finansial yang akan diraup Madrid sepertinya lebih besar dibandingkan dengan Los Galacticos jilid pertama.

Apa yang mendasari hal tersebut? Salah satunya faktor CR7. Ronaldo saat ini tercatat sebagai pemain yang paling populer dan paling menjual dari sisi bisnis. Kemungkinan besar, penjualan dari replika kostumnya akan bisa mematahkan rekor David Beckham. Itu baru soal kostum, belum keuntungan dari sisi yang lainnya (pernak-pernik, merchandise, tiket langganan, sponsor, iklan) yang bernilai triliunan rupiah. Dan itu semua akan dinikmati Real Madrid karena magnet yang bernama Cristiano Ronaldo.

Jadi, saya kira Florentino Perez tidak salah karena telah menginvestasikan uang 1 triliun rupiah lebih, hanya untuk seorang CR7. Ini adalah sebuah keputusan bisnis yang brilian karena keuntungan yang didapat oleh Real Madrid akan berlipat-lipat setiap tahunnya. Jangan heran bila tahun depan Real Madrid akan kembali menjadi klub sepak bola terkaya di dunia. It’s all about business.

No comments: