June 07, 2009

No Sacrifice, No Victory

Saya pernah bertanya kepada rekan-rekan saya: maukah Anda selalu mengalah? Rata-rata menjawab: Tidak. Kalau pun harus mengalah, itu karena terpaksa. Saya rasa hal itu sangat wajar, sebab setiap orang pasti ingin menang, bukan? Sudah menjadi kodrat manusia untuk menginginkan kemenangan dalam hidupnya karena setiap manusia adalah seorang pemenang.

Yang menjadi pertanyaan, dengan jalan seperti apa kita meraih kemenangan tersebut? Banyak orang menghalalkan segala cara demi mencuri kemenangan. Banyak orang yang tidak jujur dalam mengejar kemenangannya. Banyak orang ingin menang secara instant, tanpa melalui proses terlebih dahulu. Menurut saya, mereka semua bukanlah pemenang sesungguhnya. Mereka adalah pecundang yang mencuri medali kemenangan.

Ada seorang pemuda yang hobby berenang, tetapi dia menderita alergi klor (bahan untuk menjernihkan air kolam renang). Penyakit yang dideritanya tersebut tidak membuatnya menyerah dalam mengejar impiannya menjadi perenang top dunia. Dia mengorbankan dirinya dengan menahan rasa sakit setiap kali berlatih renang. Malah hal itu membuatnya berenang secepat mungkin agar tak terlalu lama bersentuhan dengan air. Pemuda itu bernama Ian Thorpe, pemenang lima medali emas Olimpiade.

Ada lagi seorang anak kecil yang didiagnosis kekurangan hormon pertumbuhan. Penyakit itu sempat membuatnya patah semangat. Karena ingat akan cita-citanya menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia, akhirnya dia bangkit dan menjalani hari-harinya dengan terapi hormon untuk menyembuhkan penyakitnya. Sambil menjalani perawatan, dia tidak lupa untuk terus berlatih sepak bola. Hingga sekarang, tinggi badannya “hanya” 169 cm (cukup pendek untuk ukuran pemain sepak bola di Eropa). Di usianya yang belum genap 22 tahun, baru saja dia memenangkan gelar Liga Champions Eropa 2009 bersama klubnya, FC Barcelona. Anak itu adalah Lionel Messi, pemain sepak bola terbaik saat ini (menurut saya) dan calon pemenang Piala Dunia 2010 bersama Argentina (semoga :p).

Ian Thorpe dan Lionel Messi adalah pemenang-pemenang sejati. Satu-satunya yang membedakan mereka dengan para pecundang yang bertopeng pemenang adalah: PENGORBANAN. Di saat orang lain menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang, mereka mengorbankan dirinya untuk menjalani terapi perawatan penyakitnya dan terus berlatih, berlatih, dan berlatih. Memang menyakitkan, tetapi itulah pengorbanan yang harus dibayar demi sebuah kemenangan sejati. My pain, my gain. Itu kata Ian Thorpe. Tanpa pengorbanan, tidak ada kemenangan. No sacrifice, no victory.

No comments: