June 08, 2009

Don’t Make Mistakes if You Want to Fail

Jangan membuat kesalahan-kesalahan jika Anda ingin gagal. Bukankah terbalik? Seharusnya: jangan membuat kesalahan-kesalahan jika Anda ingin berhasil. Itu mungkin menurut Anda. Kalau menurut saya, seharusnya seperti kalimat yang pertama tadi: jangan membuat kesalahan-kesalahan jika Anda ingin gagal.
Dengan kata lain, kita harus membuat kesalahan-kesalahan jika ingin berhasil? Yup! Betul sekali! Aneh, bukan? Jangan bingung dulu. Sebenarnya hal ini sangat sederhana.

Sewaktu saya sekolah dulu (SMP tepatnya), ada pelajaran yang sebenarnya tidak saya sukai, yaitu matematika (saya yakin hampir dari Anda semua juga). Tetapi berhubung guru yang mengajar termasuk guru yang “killer”, terpaksa saya harus suka, karena kalau tidak, bisa-bisa saya tidak naik kelas gara-gara matematika.

Di dalam keterpaksaan mengerjakan soal-soal matematika, berulang kali saya membuat kesalahan-kesalahan, dan berulang kali juga saya harus menerima hukuman dari sang guru gara-gara kesalahan saya itu. Salah lagi, dihukum lagi. Salah lagi, dihukum lagi. Salah lagi, dihukum lagi. Begitu seterusnya selama tiga tahun (saya diajar oleh guru matematika yang sama selama tiga tahun di SMP).

Karena sudah bosan dihukum, akhirnya saya bertekad untuk BELAJAR lebih keras supaya saya bisa mengerjakan soal-soal matematika tersebut dengan benar. Saya belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah saya buat sebelumnya. Saya terus berlatih mengerjakan soal-soal matematika. Salah lagi, dihukum lagi, belajar lagi, berlatih lagi, terus berulang-ulang saya lakukan. Dan puncaknya, waktu nilai EBTANAS (sekarang UNAS) diumumkan, untuk mata pelajaran matematika, saya mendapat nilai 10.00 alias SEMPURNA. Wow! Saya sendiri juga tidak pernah menyangka.

Mulai saat itu, saya menyadari bahwa kesalahan-kesalahan yang saya buat, dan hukuman-hukuman yang saya terima itulah yang memacu saya untuk terus belajar dan berlatih. Seandainya saya jarang membuat kesalahan, mungkin saya akan malas-malasan belajar, dan bisa jadi saya akan GAGAL dalam ujian akhir.

Oleh karena itu, saat ini saya tidak takut lagi membuat kesalahan, saya tidak takut lagi mendapat hukuman, malah saya sering menghukum diri saya sendiri bila saya membuat kesalahan. Tetapi, tidak lupa juga saya memberikan penghargaan bagi diri sendiri bila berhasil mencapai sesuatu. Singkatnya, saya menerapkan reward and punishment bagi diri saya sendiri.

Bagi Anda yang saat ini mungkin sering membuat kesalahan, tidak usah takut, tidak usah sedih, tidak usah merasa rendah diri. Cintailah kesalahan itu seperti Anda mencintai keberhasilan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah merajut kesalahan-kesalahan itu dengan benang-benang emas yang disebut BELAJAR dan BERLATIH, sehingga akhirnya menghasilkan rajutan emas yang bernama KEBERHASILAN.

No comments: