Tidak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan ikan bakar dipadu dengan es kelapa muda bila disantap saat matahari mulai beranjak ke peristirahatan. Sambil duduk di tepi pantai, melihat ombak di lautan yang mengulung-gulung laksana gelombang yang hendak menelan bumi.
Tak lama kemudian, di kejauhan juga nampak sekoci-sekoci nelayan yang sedang berjuang menerjang ganasnya samudera. Pemandangan itu sontak menyadarkan saya. Rasa gurih ikan bakar yang saya nikmati ternyata harus dibayar dengan taruhan nyawa para nelayan. Tak lupa, rasa syukur dan doa langsung saya panjatkan kepada Tuhan untuk keselamatan mereka.
Nelayan, sebuah profesi yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang, terutama orang-orang yang tidak pernah menyaksikan bagaimana aksi mereka di lautan. Padahal, profesi ini adalah profesi yang sangat mulia seperti halnya petani. Sebagai negara yang mayoritas wilayahnya adalah laut, Indonesia sangatlah bergantung pada para nelayan sebagai salah satu pilar penunjang ekonomi kerakyatan.
Dari nelayan juga kita bisa belajar banyak hal. Salah satunya adalah keberanian. Untuk bisa mendapat ikan yang banyak, mereka harus menyingkirkan rasa takutnya dan pergi ke lautan lepas. Semakin jauh mereka melaut, semakin ganas gelombangnya, semakin besar risikonya, tetapi juga semakin besar pula peluangnya untuk pulang membawa tangkapan ikan yang banyak.
Dalam hidup ini pun demikian adanya. Banyak orang yang ingin mendapat ‘hasil’ besar tetapi takut menerjang ‘badai’ di lautan kehidupan. Seharusnya, bila kita mempunyai impian yang besar maka kita juga harus punya keberanian yang besar pula untuk mewujudkannya. Semakin tinggi tujuan kita, semakin tinggi pula risikonya. Para nelayan telah mengajarkan hal ini kepada saya. Sebuah prinsip dasar yang harus kita semua miliki bila kita ingin bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Sekali layar terkembang, pantang diturunkan!
PS:
Bagi yang belum tahu bagaimana kerasnya kehidupan nelayan, mungkin bisa menonton kembali sebuah film lawas yang berjudul The Perfect Storm, yang dibintangi oleh George Clooney. Memang yang ditampilkan adalah kehidupan nelayan di Amerika (yang tentu saja jauh lebih sejahtera dibandingkan nelayan di Indonesia ), tetapi spirit dan arti kehidupan a la nelayan cukup terwakili di film tersebut.
No comments:
Post a Comment