June 28, 2009
Bersahabat Dengan Ketakutan
Menulis Itu Mudah
June 26, 2009
Catatan Seorang PSK
Saya heran, kenapa banyak orang yang merasa ‘jijik’ dan ‘alergi’ dengan ‘pekerja seks komersial’ (PSK). Profesi tertua di dunia ini sering dianggap sebagai profesi yang yang paling kotor dan berdosa.
Kenyataannya, saya yakin tidak ada satu wanita pun yang bercita-cita menjadi PSK. Situasi dan kondisilah yang memaksa mereka untuk terjun ke ‘lembah kenikmatan’ tersebut.
Menurut saya, banyak yang lebih berdosa daripada menjadi seorang pelacur.
Bagi saya, lebih baik menjadi PSK daripada menjadi orang munafik yang melacurkan jiwa, pikiran dan perasaan (cinta) demi uang maupun kekuasaan.
Soe Hok Gie (seorang demonstran, aktivis mahasiswa angkatan ’66, intelektual muda, serta pejuang keadilan dan kebebasan sejati yang meninggal pada usia muda) punya semboyan, “Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan.” Saya pegang teguh kata-katanya. Oleh karena itu, saat ini dengan bangga saya menyatakan diri saya adalah seorang ‘pembenci segala kemunafikan’ (PSK).
Ikan Bakar dan Arti Kehidupan a la Nelayan
Resep Menghadapi Para Pembenci a la CR7
The Cinderella’s Story: if you are small, don’t be afraid…
June 24, 2009
Nasib Petani dan Kuliner Sederhana a la Wong Cilik
Memang, saat ini makanan-makanan lokal sedang menghadapi ancaman dari serbuan produk-produk asing, terutama di perkotaan. Orang-orang lebih suka menyantap kuliner cepat saji yang mewah-mewah khas ‘neolib’ daripada makanan sederhana khas ‘wong cilik’ di pedesaan, seperti nasi hangat, sayur asem, tahu,
Oleh karena itu, mari kita nikmati bersama kesederhanaan ini. Kemajuan teknologi dan kemajuan zaman bukanlah suatu penghalang untuk kembali hidup merakyat.
June 23, 2009
Jadilah PSK
June 22, 2009
Manfaatkan Peluang Sekecil Apapun
Bertanding dengan posisi tidak diunggulkan menyusul kehebatan juara Afrika Mesir yang berhasil mempermalukan ‘Gli Azzurri’ Italia beberapa hari yang lalu, juara zona Amerika Utara
Mesir sendiri bermain anti-klimaks, tidak seperti ketika bertanding melawan
Di pertandingan lainnya,
Kembali ke
Mesir memiliki peluang yang lebih besar karena mereka punya modal poin tiga dan selisih gol nol (4-4) hasil dari kekalahan 3-4 lawan
Melihat komposisi klasemen di atas, seharusnya Italia dan Mesir yang berpeluang lebih besar menemani
Dengan hasil akhir poin tiga dan selisih gol minus dua (4-6),
Dengan selesainya babak penyisihan grup, ronde semifinal akan mempertemukan Spanyol, juara grup A, yang sudah terlebih dahulu lolos sehari sebelumnya, melawan USA, runner-up grup B. Sedangkan Brazil, juara grup B, akan melawan tuan rumah, Afrika Selatan, yang lolos sebagai runner-up grup A.
Bagaimana dengan prediksi babak final? Tampaknya
June 21, 2009
Membangunkan Seorang Pemenang yang Sedang Tidur
Dua tahun yang lalu, tepatnya pada saat putaran final Asian Cup 2007 yang dihelat di Jakarta, timnas sepak bola Iraq juga mengejutkan publik bola Asia dengan menjadi juara di even empat tahunan tersebut. Tidak tanggung-tanggung, macan-macan Asia seperti Jepang, Korea Selatan (Korsel), Iran, Arab Saudi dan pendatang baru Australia, mereka taklukkan. Dan puncaknya, tahun ini timnas
Bila kita bandingkan, prestasi Korut dan
Korut bisa berprestasi seperti saat ini karena mereka memiliki mental seorang pemenang. Pada World Cup 1966, timnas sepak bola Korut menjadi negara pertama dari
Di luar sepak bola, Korut juga dikenal sebagai negara yang BERANI. Korut adalah satu-satunya negara komunis ‘murni’ di
Demikian juga di
Pada saat Saddam Hussein masih berkuasa dulu, federasi sepak bola
Mungkin karena kebiasaan itulah, sampai saat ini para pemain
Bangsa
Ditakutinya timnas
Slogan ‘Ganyang
Di bidang sepak bola pun, saat ini timnas kita berkali-kali dipermalukan oleh ‘negara kecil’ seperti Singapura dan ‘negara yang baru membangun’ seperti
Oleh karena itu, bila ada orang yang mengatakan bahwa sepak bola Indonesia tidak bisa maju karena di sini fasilitasnya minim, infrastrukturnya kurang memadai, kompetisinya masih amburadul, dan berbagai macam kendala teknis lainnya, saya katakan itu semua: BULLSHIT! Sepak bola kita terpuruk, dan juga di segala bidang yang lain, dikarenakan satu hal: MENTAL SEORANG PEMENANG!
Mari kita bangunkan mental seorang pemenang yang saat ini sedang tertidur. Bila mental seorang pemenang ini sudah bangun, kita pun juga bisa menjadi juara Asia seperti
Dengan mental seorang pemenang dan pemberani yang kita miliki, tidak sepantasnya kita ‘loyo’ dalam menghadapi pertandingan apa pun. KEMENANGAN ADALAH HARGA MATI. Percuma digaji ratusan juta bila mentalnya masih mental krupuk. Fasilitas, sarana, dan kompetisi yang kita miliki jauh lebih maju daripada Korut dan
Seharusnya, setiap pemain sepak bola
Sebagai solusi pamungkas, saya juga sempat berpikir, apa kira-kira yang harus kita lakukan untuk membangunkan kembali seorang pemenang yang sedang tertidur ini, terutama bila semua cara sudah tidak mempan? Apakah harus diancam untuk dijadikan santapan buaya dulu?
June 16, 2009
Surat Che Guevara Kepada Anak-Anaknya (1965)
Untuk anak-anakku…
Hildita, Aleidita, Camilo, Celia dan Ernesto terkasih…
Bacalah baik-baik
Ayahmu ini seorang manusia yang bertindak atas keyakinan yang dipegangnya dan setia pada pendiriannya.
Tumbuhlah kalian sebagai revolusioner yang baik. Belajarlah yang tekun hingga kalian dapat menguasai teknologi, yang akan memungkinkan kalian menguasai alam. Camkanlah bahwa revolusi adalah hal yang pokok, dan masing-masing dari kita, seorang diri, tak akan ada artinya.
Di atas segalanya, kembangkan selalu perasaan yang dalam pada siapa pun yang mengalami ketidakadilan, dimana pun di dunia ini. Inilah kualitas yang paling indah dari seorang revolusioner.
Hingga kapan pun juga, anak-anakku, aku masih berharap melihatmu. Cium mesra dan peluk erat dari…
Ayah
(Dikutip dari buku Catatan Revolusioner Che Guevara, Yayasan Litera
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Betapa pun revolusioner dan kerasnya Ernesto ‘Che’ Guevara dalam usaha mewujudkan pendirian ideologi dan politiknya, dia tetaplah seorang manusia biasa. Manusia yang memiliki kasih bagi sesama, terutama untuk anak-anaknya.
Siapa yang menyangka, seorang Che Guevara yang bertitel dokter justru lebih tertarik masuk hutan demi meruntuhkan kelaliman penguasa dan imperialisme.
Hasta la
Tak lama setelah pertemuan itu, Che dieksekusi tentara
Walau demikian, meski ajal telah menjemputnya lebih dari 40 tahun yang lalu, namanya masih tetap populer hingga kini. Kisah hidup dan gambar grafis wajah tampannya yang berbaret hitam dan dipasangi bintang bahkan masih disukai kaum muda dunia, bahkan di
(Icons of The World, Edisi Koleksi ANGKASA No. XL, 2007)
Mengenang 81 tahun kelahiran Ernesto Guevara de la Serna a.k.a Che Guevara (Rosario de Santa Fe, Argentina, 14 Juni 1928 – 14 Juni 2009).
June 15, 2009
Lima Jurus Ampuh Bila Anda Ingin Bahagia
Apakah tujuan hidup Anda? Kaya, sukses, atau bahagia? Apakah kalau kita kaya selalu bahagia? Kalau begitu, apa yang bisa membuat Anda bahagia?
Saya yakin Anda masing-masing sudah mengetahui apa yang bisa membuat Anda bahagia. Setiap orang pasti mempunyai versi sendiri bagaimana bahagia menurut mereka. Demikian juga halnya dengan saya. Menurut versi saya, ada
- Bebaskan pikiran dari ketakutan.
Rasa takut sebenarnya hanya ada dalam pikiran kita. Setiap orang pasti mempunyai rasa takut, termasuk saya. Bagaimana cara menghadapi rasa takut tersebut? Sederhana. Berdoalah. Serahkan segalanya kepada Tuhan.
- Bebaskan perasaan dari kebencian, dendam, curiga dan iri hati.
Rasa benci, dendam, curiga dan iri hati hanya akan merugikan diri kita sendiri. Emosi-emosi negatif tersebut akan membuat diri kita selalu diliputi perasaan tidak tenang, khawatir dan was-was. Bisakah kita bahagia dengan hidup yang seperti itu?
- Bersikaplah sederhana, seimbang dan tidak berlebih-lebihan.
Segala sesuatu yang berlebih-lebihan, apa pun itu, hasilnya tidak akan baik. Kesederhanaan dan keseimbangan dalam menjalani hidup, sangat kita perlukan untuk menjadi bahagia. Menurut saya, bekerja tanpa berdoa itu sombong, dan sebaliknya, berdoa tanpa bekerja itu omong kosong.
- Berilah lebih banyak dan kurangilah meminta.
Kebahagiaan manusia ditentukan bukan oleh banyaknya kekayaan yang ia peroleh, tetapi oleh banyaknya ia memberi.
- Selalu bersyukur, tersenyum dan bersikap optimis sesuai dengan akal sehat.
Apa pun yang terjadi, selalulah bersyukur kepada Tuhan, baik di saat senang atau susah. Dan selalulah optimis dalam menghadapi setiap masalah. Pasti ada solusi dari setiap kesulitan hidup asalkan mau tetap menggunakan akal sehat kita. Orang yang bahagia biasanya selalu mengisi hari-harinya dengan 3S: Syukur, Senyum dan Semangat.
Demikianlah
Los Galacticos part II: It’s All about Business
Setelah Florentino Perez secara resmi terpilih menjadi Presiden Real Madrid yang baru, banyak pihak memperkirakan era Los Galacticos (tim bertabur bintang) jilid kedua akan segera dimulai. Dan prediksi itu benar adanya, karena tak lama kemudian datang kabar mengejutkan dengan ditransfernya bintang AC Milan, asal Brasil, Ricardo Kaka, ke Real Madrid. Belum hilang keterkejutan orang-orang, hanya berselang beberapa hari, giliran pemain terbaik dunia 2008, Cristiano Ronaldo, hengkang dari Old Trafford (markas MU) menuju Santiago Bernabeu (homeground El Real).
Transfer dua megabintang itu menelan biaya yang sangat fantastis. Total hampir Rp 2,3 triliun digelontorkan Florentino Perez “hanya” untuk membeli dua orang pemain (Rp 1,3 T untuk Ronaldo dan Rp 945 M untuk Kaka). Sebuah angka yang “gila” di saat dunia mengalami krisis finansial seperti sekarang.
Lebih edan lagi, dua pemain itu baru permulaan saja. Sudah ada sederet bintang-bintang lain berharga selangit yang menjadi bidikan Real Madrid selanjutnya. Tampaknya Florentino Perez betul-betul ingin membangun kembali kejayaan El Real, yang dicabik-cabik
Sejarah membuktikan bahwa Los Galacticos jilid I (tahun 2000-2005), saat Florentino Perez menjabat sebagai Presiden Real Madrid pertama kalinya, terbukti mampu membawa kesuksesan bagi para Madridistas. Dengan pemain berlabel superstar pada masa itu (Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham, Michael Owen, Antonio Cassano, dan terakhir Robinho), Real Madrid merengkuh trofi Liga Champions Eropa 2002 dan sederet gelar kompetisi domestik di Liga Primera Spanyol.
Tidak hanya prestasi yang didapatkan, dari sisi bisnis, Real Madrid juga untung besar berkat penjualan berbagai macam aksesoris (merchandise), tiket stadion dan berbagai macam pemasukan lain dari iklan. Penjualan replika kostum David Beckham saja bisa menghasilkan omzet triliunan rupiah waktu itu.
Yang menjadi pertanyaan saat ini, mampukah Los Galacticos jilid kedua ini mengulang, bahkan melebihi kesuksesan jilid pertamanya? Untuk segi prestasi, saya masih meragukan hal itu karena Kaka dan Ronaldo bukanlah dewa yang PASTI bisa mempersembahkan gelar Liga Champions Eropa, meskipun keduanya adalah mantan jawara di tahun 2007 dan 2008.
Menurut saya, sepak bola adalah permainan tim yang bukan ditentukan oleh satu atau dua orang pemain bintang saja. Kita juga harus menunggu bagaimana racikan pelatih baru, Manuel Pellegrini, karena faktor pelatih juga sangat menentukan. Ingat,
Oleh karena itu, saya hanya yakin Real Madrid akan sukses dari sisi bisnis musim ini. Dengan adanya sederet pemain hebat yang saat ini menghuni Santiago Bernabeu dan bintang-bintang lainnya yang bakal menyusul, keuntungan finansial yang akan diraup
Apa yang mendasari hal tersebut? Salah satunya faktor CR7. Ronaldo saat ini tercatat sebagai pemain yang paling populer dan paling menjual dari sisi bisnis. Kemungkinan besar, penjualan dari replika kostumnya akan bisa mematahkan rekor David Beckham. Itu baru soal kostum, belum keuntungan dari sisi yang lainnya (pernak-pernik, merchandise, tiket langganan, sponsor, iklan) yang bernilai triliunan rupiah. Dan itu semua akan dinikmati Real Madrid karena magnet yang bernama Cristiano Ronaldo.
Jadi, saya kira Florentino Perez tidak salah karena telah menginvestasikan uang 1 triliun rupiah lebih, hanya untuk seorang CR7. Ini adalah sebuah keputusan bisnis yang brilian karena keuntungan yang didapat oleh Real Madrid akan berlipat-lipat setiap tahunnya. Jangan heran bila tahun depan Real Madrid akan kembali menjadi klub sepak bola terkaya di dunia. It’s all about business.
June 13, 2009
Mau yang “plus-plus”, dong!
Plus-plus yang saya maksud di sini sangat jauh dari makna negatif. Plus-plus versi saya adalah plus-plus yang sesuai dengan arti “aslinya”. Plus artinya tambah alias positif. Jadi, plus-plus maksud saya adalah semua hal yang bersifat positif dan memberi nilai tambah.
Saya memang sering heran, kenapa hal-hal negatif di atas dilabeli “plus-plus”? Padahal kata-kata yang cocok sebenarnya “minus-minus”, soalnya membuat “minus” isi kantong kita. Betul, nggak?
Anehnya lagi, banyak orang yang lebih suka “plus-plus” di atas daripada “plus-plus” versi saya. Plus-plus versi saya adalah berdoa “plus-plus”, bekerja “plus-plus”, berpikir “plus-plus”, dan belajar “plus-plus”.
Kenapa kalau berdoa, bekerja, berpikir dan belajar, seringkali kita hanya “biasa-biasa” saja? Kenapa tidak berusaha memberi nilai “lebih” dalam berdoa, belajar, berpikir dan bekerja?
Prinsip “plus-plus” ini, kalau diterapkan, saya yakin akan membawa kesuksesan bagi Anda semua. Mulai saat ini, berdoalah sedikit “lebih” sering, belajarlah sedikit “lebih” banyak, berpikirlah sedikit “lebih” positif, dan bekerjalah sedikit “lebih” keras dari biasanya.
Saya yakin, kalau Anda mau berusaha untuk sedikit “plus-plus” maka Tuhan pun akan kembali memberi yang “plus-plus” juga untuk Anda.
Jadi, masih mau yang “biasa-biasa” saja? Kalau saya, mau yang “plus-plus”, dong!
June 11, 2009
Arti Sebuah Etos Kerja
Dalam hal etos kerja, para pegawai dan eksekutif di
Baru-baru ini, CEO Citibank, Vikram Pandit, hanya menggaji dirinya dengan bayaran USD 1 (sekitar Rp 10 ribu) per TAHUN. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawabannya untuk memulihkan kondisi Citibank yang amburadul akibat krisis finansial global. Sebagai orang nomor satu di Citibank, dia menolak untuk mengundurkan diri dan bersumpah untuk terus bekerja sampai Citibank kembali ke posisi semula dan keluar dari krisis finansial yang dialaminya.
Kerelaan untuk bekerja nyaris tanpa dibayar inilah yang patut dicontoh oleh seluruh pegawai dan eksekutif di
Nilai loyalitas atau kesetiaan juga patut ditiru. Di saat perusahaan hampir bangkrut, jangankan rela dipotong gajinya, malah banyak eksekutif kita berpindah kerja ke perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih tinggi.
Etos kerja yang buruk itu bisa membuat bangsa ini terjerembab ke dalam krisis. Dan sekali kita terjerumus, akan sulit untuk keluar, KECUALI kita mau berubah dan meningkatkan etos kerja yang saat ini masih sangat rendah.
Tanggung jawab, kerelaan untuk berkorban, dan kesetiaan adalah tiga hal penting yang harus selalu dimiliki oleh kita semua. Dengan tiga hal tersebut, saya yakin bangsa ini mampu mengalahkan krisis apa pun. Keputusan ada di tangan kita semua. Masih mau mementingkan diri sendiri atau mulai belajar dan berubah untuk mengutamakan kepentingan bersama?
June 10, 2009
Terima Kasih
Terima kasih seringkali hanyalah sekedar basa-basi. Sebuah ucapan tanpa sadar yang berulang kali kita ucapkan atas sebuah pertolongan “kecil” yang diberikan oleh orang lain kepada kita.
Bagi saya, TERIMA KASIH adalah salah satu kata terindah yang pernah diciptakan manusia selain CINTA. Kenapa disebut terima kasih (cinta = kasih)? Karena terima kasih sebenarnya adalah balasan atas cinta kasih yang sudah diberikan kepada kita.
Oleh karena itu, kenapa kita tidak pernah lupa berterima kasih kepada orang lain atas sebuah pertolongan “kecil” mereka, sedangkan kepada orang-orang yang sudah mencintai kita sepenuhnya, kita sering lupa berterima kasih?
Sudahkah kita berterima kasih kepada orang tua yang sudah merawat dan membesarkan kita dengan penuh cinta kasih? Sudahkah kita berterima kasih kepada pasangan yang dengan tulus mendampingi kita seumur hidupnya? Sudahkah kita berterima kasih kepada anak-anak atas baktinya kepada kita? Dan terlebih lagi, sudahkah kita berterima kasih kepada Tuhan yang sudah menciptakan dan mengizinkan kita bernafas hari ini?
Terima kasih semuanya.
June 09, 2009
Waktu...
To Finish First, You Must First Finish
Bila memenangkan lomba sangat sederhana, kenapa banyak pembalap yang tidak bisa melakukannya? Jawabannya: mencapai garis finish terlebih dahulu memang sederhana, yang sulit adalah terus membalap puluhan lap (putaran) dengan konsisten untuk menyelesaikan lomba.
Bukanlah suatu pekerjaan sederhana untuk tetap fokus dan berkonsentrasi berjam-jam dalam menyelesaikan suatu lomba. Seorang pembalap dituntut untuk tidak membuat kesalahan sekecil apa pun saat lomba, karena bila lengah 1 detik saja, nyawa adalah taruhannya.
Kesalahan-kesalahan hanya boleh dilakukan saat simulasi lomba (biasanya menggunakan program komputer mirip video game) Di
Seseorang bernama Jenson Button, tahun ini sudah membuktikannya. Dalam ajang balap mobil Formula1, pembalap tim Brawn-GP ini sudah memenangkan 6 lomba di antara 7 lomba yang sudah diadakan tahun 2009 ini. Sebuah prestasi yang dihasilkan berkat kerja keras, fokus, dan konsistensi.
Bagi Jenson Button, prinsip yang berlaku adalah: to finish first, you must first finish. Untuk mencapai garis finish pertama kali, terlebih dahulu Anda harus mampu menyelesaikan lomba, kira-kira begitulah artinya. Jadi, tidak ada artinya bila Anda membalap dengan cepat, lalu tiba-tiba mobil Anda ngadat di tengah jalan sebelum Anda menyelesaikan lomba. Atau mungkin Anda kehilangan fokus dan menabrakkan mobil saat memimpin lomba. Semuanya menjadi sia-sia belaka.
Demikian juga dalam kehidupan ini, bila Anda mempunyai suatu tujuan, jangan sampai Anda kehilangan fokus dan menabrak “dinding” di tengah jalan. Lebih cepat belum tentu lebih baik kalau Anda “membalap” secara ngawur. Jangan berpikir untuk cepat-cepatan terlebih dahulu, berpikirlah untuk menyelesaikan lombanya. Itu yang paling penting.
Bila Anda saat ini sedang mengejar suatu posisi dalam karir Anda, jangan hanya fokus untuk cepat-cepat mencapai posisi itu, tetapi fokuslah juga bagaimana Anda bisa terus bertahan dalam menyelesaikan PROSES untuk mencapai posisi itu. Banyak sekali orang yang grusa-grusu, ingin cepat, ingin instant, ingin duluan, ingin terlihat hebat karena dia menjadi yang pertama, tetapi hasilnya dia menyerah di tengah jalan. Mobilnya mogok karena terus-terusan digeber sampai lupa mengisi bensin, atau karena terlalu bernafsu, akhirnya lengah dan menabrak dinding pengaman.
Kesimpulannya, kehidupan ini bukan hanya balap adu cepat, tetapi juga adu ketahanan, adu konsistensi, adu konsentrasi, dan harus diselesaikan dalam puluhan lap (putaran), bukan hanya satu lap saja. Jenson Button sudah mengajarkan banyak hal kepada saya. Dan saya harap, Anda juga bisa belajar darinya.
Sisipan:
Sekelumit tentang Jenson Button
Jenson Button adalah seorang pembalap berbakat. Dia mengawali karirnya di F1 tahun 2000. Sayangnya, dia banyak membalap untuk tim-tim kecil dan menengah, bukan tim-tim kaya seperti Ferrari dan McLaren, sehingga bakatnya seperti tersia-siakan.
Bukan itu saja masalah yang dihadapi Jenson Button. Musim balap tahun ini hampir saja dia pensiun karena tim yang dibelanya, Honda F1 Racing, mengundurkan diri akibat krisis finansial global.
Satu yang saya yakini, Tuhan tidak pernah tinggal diam melihat umatNya yang sudah berusaha. Honda F1 Racing akhirnya dibeli secara patungan oleh konsorsium yang dipimpin mantan karyawannya (Ross Brawn-Direktur Teknik dan Kepala Perancang Honda F1 Racing) dan namanya berubah menjadi Brawn-GP.
Dengan dana yang pas-pasan dan tanpa sponsor, kecuali Virgin Group-nya Richard Branson (karena itu warnaya putih bersih, tidak seperti tim-tim lain yang warna-warni), tim yang saat ini merupakan tim termiskin di F1, melanjutkan perjuangannya di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia, F1 Racing.
Jenson Button sendiri tidak jadi pensiun, dia tetap membalap untuk Brawn-GP meskipun gajinya harus dipotong (mungkin termasuk yang paling rendah di antara para pembalap F1 saat ini). Bagi dia, membalap adalah hidupnya. Bahkan, mungkin dia rela tidak dibayar asal bisa tetap membalap di F1.
Saat ini, Jenson Button sudah separuh jalan dalam mencapai impiannya, menjadi seorang juara dunia F1. Dan saya yakin, tahun ini Jenson Button akan benar-benar menjadi juara dunia F1 yang baru. The next world champion and the next legend has born! Unbelievable Jenson Button!
June 08, 2009
Don’t Make Mistakes if You Want to Fail
Sewaktu saya sekolah dulu (SMP tepatnya), ada pelajaran yang sebenarnya tidak saya sukai, yaitu matematika (saya yakin hampir dari Anda semua juga). Tetapi berhubung guru yang mengajar termasuk guru yang “killer”, terpaksa saya harus suka, karena kalau tidak, bisa-bisa saya tidak naik kelas gara-gara matematika.
Di dalam keterpaksaan mengerjakan soal-soal matematika, berulang kali saya membuat kesalahan-kesalahan, dan berulang kali juga saya harus menerima hukuman dari sang guru gara-gara kesalahan saya itu. Salah lagi, dihukum lagi. Salah lagi, dihukum lagi. Salah lagi, dihukum lagi. Begitu seterusnya selama tiga tahun (saya diajar oleh guru matematika yang sama selama tiga tahun di SMP).
Karena sudah bosan dihukum, akhirnya saya bertekad untuk BELAJAR lebih keras supaya saya bisa mengerjakan soal-soal matematika tersebut dengan benar. Saya belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah saya buat sebelumnya. Saya terus berlatih mengerjakan soal-soal matematika. Salah lagi, dihukum lagi, belajar lagi, berlatih lagi, terus berulang-ulang saya lakukan. Dan puncaknya, waktu nilai EBTANAS (sekarang UNAS) diumumkan, untuk mata pelajaran matematika, saya mendapat nilai 10.00 alias SEMPURNA. Wow! Saya sendiri juga tidak pernah menyangka.
Mulai saat itu, saya menyadari bahwa kesalahan-kesalahan yang saya buat, dan hukuman-hukuman yang saya terima itulah yang memacu saya untuk terus belajar dan berlatih. Seandainya saya jarang membuat kesalahan, mungkin saya akan malas-malasan belajar, dan bisa jadi saya akan GAGAL dalam ujian akhir.
Oleh karena itu, saat ini saya tidak takut lagi membuat kesalahan, saya tidak takut lagi mendapat hukuman, malah saya sering menghukum diri saya sendiri bila saya membuat kesalahan. Tetapi, tidak lupa juga saya memberikan penghargaan bagi diri sendiri bila berhasil mencapai sesuatu. Singkatnya, saya menerapkan reward and punishment bagi diri saya sendiri.
Bagi Anda yang saat ini mungkin sering membuat kesalahan, tidak usah takut, tidak usah sedih, tidak usah merasa rendah diri. Cintailah kesalahan itu seperti Anda mencintai keberhasilan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah merajut kesalahan-kesalahan itu dengan benang-benang emas yang disebut BELAJAR dan BERLATIH, sehingga akhirnya menghasilkan rajutan emas yang bernama KEBERHASILAN.
June 07, 2009
No Sacrifice, No Victory
Saya pernah bertanya kepada rekan-rekan saya: maukah Anda selalu mengalah? Rata-rata menjawab: Tidak. Kalau pun harus mengalah, itu karena terpaksa. Saya rasa hal itu sangat wajar, sebab setiap orang pasti ingin menang, bukan? Sudah menjadi kodrat manusia untuk menginginkan kemenangan dalam hidupnya karena setiap manusia adalah seorang pemenang.
Yang menjadi pertanyaan, dengan jalan seperti apa kita meraih kemenangan tersebut? Banyak orang menghalalkan segala cara demi mencuri kemenangan. Banyak orang yang tidak jujur dalam mengejar kemenangannya. Banyak orang ingin menang secara instant, tanpa melalui proses terlebih dahulu. Menurut saya, mereka semua bukanlah pemenang sesungguhnya. Mereka adalah pecundang yang mencuri medali kemenangan.
Ian Thorpe dan Lionel Messi adalah pemenang-pemenang sejati. Satu-satunya yang membedakan mereka dengan para pecundang yang bertopeng pemenang adalah: PENGORBANAN. Di saat orang lain menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang, mereka mengorbankan dirinya untuk menjalani terapi perawatan penyakitnya dan terus berlatih, berlatih, dan berlatih. Memang menyakitkan, tetapi itulah pengorbanan yang harus dibayar demi sebuah kemenangan sejati. My pain, my gain. Itu kata Ian Thorpe. Tanpa pengorbanan, tidak ada kemenangan. No sacrifice, no victory.