May 23, 2009

Lebih Cepat, Lebih Tepat, Lebih Baik

Akan tetapi, kegeniusan Ali mengubah keterbatasannya menjadi kekuatan. Mari kita membahasnya selangkah demi selangkah. Saya tidak dapat membayangkan mantan juara kelas berat mana pun yang kekuatan tinjunya tidak lebih unggul daripada kekuatan tinju Ali. Akan tetapi, dalam dua puluh pertarungan pertamanya, Ali, yang ketika itu bernama Cassius Clay, selalu menang, dengan prestasi tujuh belas kali menang K.O. … Lalu apa misteri Ali ini? Mengapa seseorang yang kekuatan tinjunya dianggap biasa saja oleh setiap pakar, sanggup menjatuhkan sebagian besar lawannya, termasuk Sonny Liston dalam pertarungan pertama Ali mempertahankan gelarnya?

Jawabannya adalah kecepatan dan ketepatan waktu. Dahulu Clay, sekarang Ali, sanggup meninju dengan sangat cepat, namun yang terpenting, pada saat yang tepat, persis sebelum lawannya memperkirakan. Ketika hal itu terjadi, orang yang dipukul tidak melihat tinjunya. Akibatnya, otaknya tidak sanggup mempersiapkannya untuk menerima dampak pukulan tersebut. Matanya tidak sanggup mengirimkan pesannya kembali ke bagian tubuh yang terkena tinjunya.

Jadi, kesimpulannya: tinju yang menjatuhkan Anda bukanlah tinju yang ekstrakeras, melainkan tinju yang tidak Anda lihat.

(STING LIKE A BEE, JOSE TORRES DAN BERT RANDOLPH SUGAR, 1971)

Dari kutipan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa kecepatan sangat penting sekali. Memang lebih cepat belum tentu lebih baik kalau tidak tepat sasaran. Karena itu, selain kecepatan juga dibutuhkan ketepatan.

Muhammad Ali dikenal sebagai petinju terbesar sepanjang masa, padahal dari segi kekuatan (power) dia biasa-biasa saja. Mike Tyson jauh lebih punya power dan jauh lebih keras kekuatan tinjunya. Tetapi kenapa Ali disebut-sebut lebih hebat daripada Tyson? Jawabannya karena Ali jauh lebih cepat dan lebih tepat. Karena itu, tidak heran bila gaya bertinju Ali disebut dengan gaya “menari bagai kupu-kupu dan menyengat bagai lebah” yang sangat legendaris itu.

Demikian juga di dunia yang serba instant dan dinamis seperti sekarang ini, sangat dibutuhkan kecepatan. Saat ini segala sesuatu yang cepat lebih disukai orang, yang lamban (dan peragu?) sudah mulai ditinggalkan. Semua orang mencari yang cepat, mulai dari koneksi internet sampai pemimpin.

Tetapi lebih cepat saja masih belum cukup. Seperti halnya Ali, selain lebih cepat juga harus lebih tepat. Lebih cepat tapi salah sasaran juga percuma. Untuk mendapatkan hasil yang baik, kita harus lebih cepat dan lebih tepat. Yang lamban (dan peragu?) akan tertinggal di belakang. Lebih cepat, lebih tepat, lebih baik.

No comments: