Sultan
Sang Sultan, yang membayangkan dirinya sebagai pengendara satu-satunya kuda terbang di dunia, menyetujui permintaannya.
Tahanan kedua menatap temannya dengan terheran-heran. “Kau tahu
“Kau salah,” sahut tahanan pertama. “Sesungguhnya aku telah memberi diriku empat peluang kebebasan.
Pertama-tama, Sultan mungkin meninggal dalam waktu setahun.
Kedua, mungkin aku meninggal dalam waktu setahun.
Ketiga, kuda itu mungkin mati dalam waktu setahun.
Dan keempat…mungkin aku akan mengajari kuda itu cara terbang!”
(THE CRAFT OF POWER, R.G. H. SIU, 1979)
Seringkali kita menyerah dalam menghadapi suatu masalah. Mungkin kita berpikir bahwa itu sudah menjadi nasib kita. Dan merasa sudah tidak ada jalan keluar lagi sehingga membuat kita berhenti berusaha.
Kita semua bisa belajar dari tahanan pertama dari kutipan di atas. Dia tidak mau menyerah begitu saja pada nasibnya. Berbeda dengan tahanan kedua yang sepertinya sudah pasrah dan berpikir tidak mungkin bisa mengelak dari hukuman mati yang sudah dijatuhkan kepadanya.
Prinsip untuk tidak pernah menyerah sangat penting kita miliki, apalagi dalam kondisi krisis seperti sekarang ini. Yang kita perlukan hanyalah sedikit kreatif dan menciptakan peluang-peluang baru.
Sepanjang dunia belum kiamat, sepanjang jantung masih berdetak, sepanjang darah masih mengalir, janganlah pernah menyerah. Peluang akan selalu ada. Pilihan ada di tangan kita, menyerah atau bangkit menciptakan dan mencari peluang-peluang baru.
No comments:
Post a Comment