May 26, 2009

Fokus dan Totalitas

Casanova menghubungkan kesuksesan hidupnya dengan kemampuannya berkonsentrasi kepada satu tujuan tunggal dan terus berusaha mencapainya hingga ia berhasil menaklukkannya. Kemampuannya untuk memberikan dirinya secara total kepada para wanita yang diinginkanlah yang menjadikan dirinya luar biasa menggoda. Selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan ketika salah seorang wanita ini menjadi pusat dunia Casanova, ia tidak memikirkan orang lain.

Ketika Casanova dipenjara akibat “petunjuk” curang tentang istana hakim utama di Venesia, satu penjara dimana tidak pernah ada seorang pun tahanan yang pernah bisa kabur, ia memusatkan pikirannya kepada tujuan tunggalnya, yaitu melarikan diri, siang-malam. Pergantian sel, berarti berbulan-bulan menggali sia-sia belaka, tidak membuat Casanova berkecil hati; ia terus bertekun dan akhirnya berhasil lolos.

“Aku selalu percaya,” ia menulis di kemudian hari, “bahwa jika seseorang bertekad melakukan sesuatu dan ketika ia selalu memikirkan rencana itu, ia pasti berhasil, apa pun kesulitan yang ia hadapi. Ia bisa menjadi Pejabat Tinggi atau Paus.”

(THE 48 LAWS OF POWER, ROBERT GREENE, 2007)

Casanova dikenal sebagai penakluk wanita terhebat yang pernah hidup. Dua karakter yang membuatnya sulit ditandingi oleh playboy-playboy kampus zaman sekarang adalah kemampuannya untuk selalu fokus dan total dalam mengejar targetnya. Tidak heran, setiap wanita, sekali lagi SETIAP wanita, pasti takluk bila Casanova sudah menginginkannya.

Terlepas dari prestasi negatifnya yang kontroversial tersebut, kita sebenarnya bisa memetik sisi positif dari Casanova. Seperti yang saya sebutkan di atas, fokus dan totalitas adalah keunggulan utama yang dimilikinya.

Mungkin banyak diantara kita yang selama ini sering mengalami kegagalan dalam mengejar sesuatu. Apapun tujuan kita, entah itu karir, kedudukan, kekayaan, mengejar wanita, dan sebagainya, akan sulit terwujud bila kita tidak fokus dan tidak memberikan segala kemampuan yang kita miliki (totalitas).

Bila kita sudah memiliki tujuan, target, goal, impian, atau apa pun namanya, maka yang harus kita lakukan selanjutnya adalah “memusatkan” pikiran kepada tujuan tunggal kita dan harus total dalam mengejarnya. Jangan malas dan buat diri kita bergairah. Terus belajar, tambah pengetahuan dan asah kemampuan yang menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Terus lakukan, jangan menyerah, jangan berhenti, meskipun seringkali problem menghadang. Ingat selalu pada tujuan dan singkirkan dulu semua hal yang berpotensi mengganggu jalan kita. Niscaya tujuan akan tercapai karena sesungguhnya Tuhan menyukai orang-orang yang selalu bertekun dan bekerja keras.

No comments: