Sudah pernah baca bukunya Robert T. Kiyosaki dengan judul mirip di atas? Ya, Om Robert mengiming-imingi pembacanya supaya mampu menikmati masa ‘pensiun’ selagi masih muda dan kaya. Anehnya, saya tidak sepenuhnya setuju dengan ‘judul’ buku tersebut.
Anda pasti berpikir saya sudah gila, sinting, gelo, gendeng, sableng, dsb. No! Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, saya masih normal dan sadar sepenuh-penuhnya. Siapa sih yang nggak ingin pensiun muda dan kaya?
Betul. Anda tidak salah baca. Saya tidak ingin pensiun muda dan kaya. Lebih tepatnya, saya tidak ingin pensiun, tetapi saya ingin kaya (dan kalau bisa tetap muda). Bingung? Saya suka kalau Anda bingung.
Begini maksud saya. Banyak orang yang membaca buku Kiyosaki tersebut hanya setengah-setengah dan nggak sampai habis karena saking tebalnya. Bahkan, ada yang cuma baca judulnya saja. Akhirnya, si pembaca separo jalan ini punya ilusi bahwa pensiun itu enak, bermalas-malasan itu mengasyikan, dsb.
Kenyataannya, Robert Kiyosaki sendiri mengatakan bahwa pensiun itu tidak enak. Ternyata, dia sendiri pun hanya ‘sanggup’ pensiun selama setahun saja! Betul, saudara-saudara. Hanya setahun saja. Setelah terbiasa bertahun-tahun bekerja keras supaya bisa pensiun dini, ternyata dia malah tidak bisa menikmati masa impiannya tersebut berlama-lama. Dia ingin kembali bekerja. Dia tidak bisa pensiun. That’s the truth! Bedanya, waktu miskin dulu, dia tidak bisa pensiun karena HARUS bekerja, sedangkan saat ini (setelah kaya), dia tidak bisa pensiun karena dia memang INGIN bekerja.
Fakta tersebut ‘terpaksa’ saya ungkapkan karena itulah kebenarannya. Yang perlu Anda ketahui juga, saya tidak bermaksud membunuh impian Anda untuk pensiun dini. Saya hanya ingin memutilasinya. Yup! Mulai saat ini buang jauh-jauh keinginan untuk pensiun dan bermalas-malasan. Keinginan itu hanya membuat kita terbuai dalam zona nyaman. Pernahkah Anda lihat ada orang kaya yang bermalas-malasan? Saya belum pernah. Saya lihat setiap orang kaya tetap rajin bekerja sampai mereka mati pada akhirnya. Inilah yang membuat orang miskin bertanya-tanya: “Udah kaya kok masih ‘ngoyo’ sih? Dasar workaholic!” Pertanyaan itulah yang membuat si miskin tetap miskin selamanya.
Jadi, tetaplah bekerja, nikmati pekerjaan, dan pilih pekerjaan yang kita cintai, apa pun itu. Pensiun? Biarlah itu hanya menjadi angan-angan saja. Toh, pada akhirnya nanti, kita akan menikmati masa pensiun yang sangat panjang di liang lahat. Hehehe..
Retire young and retire rich? I don’t want it. I love to work and I love my business because it’s my hobby. I love it full.
No comments:
Post a Comment