July 13, 2009

Bersenang-senanglah sambil bekerja…

Mungkin sebagian orang menganggap aneh, kok bisa bersenang-senang sambil bekerja? Hal ini cukup wajar karena sebagian besar orang merasa bahwa bekerja itu tidak menyenangkan.

Bagi Anda yang saat ini bekerja (terutama para pegawai atau karyawan), seberapa banyak dari Anda yang menunggu-nunggu weekend tiba? Seberapa banyak dari Anda yang membenci hari senin? Itu adalah tanda-tanda bahwa Anda tidak menikmati pekerjaan Anda.

Ada pepatah mengatakan: kalau ingin sukses, kita harus mencintai pekerjaan kita dan mengerjakan yang kita cintai. Jadi, ada dua pilihan yang bisa Anda ambil. Yang pertama, MEMAKSA diri untuk mencintai pekerjaan Anda saat ini, apa pun pekerjaannya. Yang kedua, BERHENTI dari pekerjaan saat ini dan mencari pekerjaan lain yang Anda sukai. Apa pun pilihan Anda, saya menghormatinya.

Sebagian besar orang akan mengambil pilihan pertama karena terlihat mudah (tetapi sulit dalam prakteknya). Banyak orang yang bertahun-tahun memaksa dirinya mengerjakan sesuatu yang tidak disukai, dan hasilnya: rasa cinta itu tidak kunjung datang. Yang ada hanyalah rasa tertekan dan penyesalan karena sudah salah dalam memilih pekerjaan.

Hal inilah yang membuat mayoritas orang tidak bisa bersenang-senang dalam bekerja. Bagaimana bisa bergembira kalau mereka selalu merasa tertekan dan terpaksa dalam bekerja? Apakah Anda bisa bersenang-senang dengan sesuatu yang tidak Anda sukai?

Meskipun demikian, bukan berarti pilihan pertama ini jelek. Ada orang yang ternyata bisa berhasil dan menikmati pekerjaannya saat ini, padahal dulu mereka tidak menyukainya. Tetapi, jumlah orang-orang yang seperti ini sangat kecil sekali.

Satu saran dari saya bagi Anda yang mengambil pilihan pertama: cintai pekerjaan Anda karena tidak semua orang bisa menikmati pekerjaan saat ini. Masih banyak orang yang menganggur dan mencari pekerjaan. Anda masih cukup beruntung mendapat pekerjaan, meski tidak Anda sukai.

Sedangkan pilihan yang kedua relatif tidak banyak dipilih karena terlihat susah (tetapi sebenarnya mudah dalam prakteknya). Banyak orang yang takut berhenti dari pekerjaan mereka saat ini, padahal mereka sangat tidak menyukainya. Alasannya macam-macam: belum waktunya, gajinya besar, malas cari pekerjaan lain, gengsi, malu, posisinya sudah terlanjur tinggi, sungkan sama bosnya, dilarang sama istri/suami/pacarnya, dilarang sama orang tuanya, dsb.

Bagi saya, berhenti adalah sebuah pilihan yang sangat mudah. Apa susahnya? Hanya pikiran kita sendiri yang membuat hal itu menjadi sulit. Hanya ketakutan kita sendiri yang membuatnya tertunda-tunda. Ingat, ini adalah hidup Anda, dan yang berhak menentukan hanya diri Anda sendiri dan Tuhan. Saya ingin mengajak Anda semua menjadi orang yang TEGAS. Keragu-keraguan hanya akan merugikan diri Anda sendiri dan keluarga (bila sudah berkeluarga) pada akhirnya. Sekali lagi, semuanya hanya soal PILIHAN.

Dulu ada seorang pemuda Jepang yang bekerja di General Motors (GM), perusahaan mobil terbesar di Amerika (sekarang sedang mengalami kebangkrutan akibat krisis finansial global). Dia bekerja di GM cabang Jepang dan memperoleh kedudukan serta gaji yang ‘lumayan’ waktu itu.

Meskipun ‘hidup enak’, ternyata dia tidak menikmati karena dia sebenarnya ingin bekerja dan memajukan perusahaan milik bangsanya sendiri. Akhirnya, dia (dan seorang temannya) memutuskan untuk BERHENTI dari GM dan pindah ke perusahaan mobil lokal yang disukainya.

Banyak rekan-rekannya di GM yang menertawakan karena perusahaan lokal yang dia masuki adalah perusahaan kecil yang baru dirintis. Tetapi, dengan semangat pantang menyerah dan rasa cintanya pada perusahaan barunya, membuat dia terus bekerja keras dan menikmati pekerjaan sehingga akhirnya dia berhasil menduduki posisi presiden direktur.

Di bawah kepemimpinannya, perusahaan lokal ini berubah menjadi perusahaan global kelas dunia. Pemuda itu bernama Seisi Kato dan perusahaannya adalah Toyota Motor Corporation (TMC), yang saat ini menjadi perusahaan mobil terbesar di dunia.

Jadi, bersenang-senang sambil bekerja bukanlah hal yang mustahil bila kita memang mau memilihnya. Tidak ada yang tidak bisa. Yang ada hanyalah mau atau tidak. Mau mencintai atau tidak? Mau berhenti dan mencari pekerjaan lain yang kita cintai atau tidak?

Bagi Anda yang saat ini sangat mencintai pekerjaan Anda dan mengerjakan yang Anda cintai, saya yakin kesuksesan akan selalu bersama Anda. Selamat bersenang-senang sambil bekerja!

No comments: