June 05, 2009

Goblog!

Seberapa sering Anda dikata-katai seperti itu? Mungkin sering sekali? Kalau saya sendiri sangat sering. Kebanyakan dari teman-teman, meskipun saya tahu maksudnya hanya bercanda.

Sebenarnya saya sangat bersyukur bila ada orang mengatakan saya goblog, tolol atau bodoh. Aneh? Ini salah satu cara saya untuk tetap berpikir positif. Saya beranggapan ejekan atau umpatan dari teman-teman itu adalah kata-kata Tuhan yang tidak henti-hentinya memperingatkan bahwa saya ini masih seorang manusia yang bodoh.

Seringkali Tuhan mengingatkan umatNya dengan sebuah hal yang menyakitkan, itu tak lain untuk membuat umatNya selalu mawas diri dan tidak sombong. Coba bayangkan kalau setiap hari saya dipuji pintar atau pandai tanpa ada satu pun yang mengatakan saya goblog, mungkin saya sudah menjadi manusia yang pongah dan arogan. Kalau saya sudah menjadi manusia yang sombong, maka bisa dipastikan saya tidak akan mau belajar lagi. Padahal kemauan untuk belajar adalah salah satu hal penting yang membedakan manusia dengan spesies-spesies lain di muka bumi ini.

Oleh karena itu, bila ada orang yang mengatakan Anda goblog, jangan marah, jangan sedih, tetapi berterimakasihlah pada orang tersebut karena sudah mengingatkan Anda. Ingatlah prinsip untuk selalu menjadi buah yang mentah. Kalau Anda merasa diri Anda selalu mentah maka hal itu akan membuat Anda terus berusaha menjadi matang dengan terus belajar dan belajar. Jangan bangga bila ada yang mengatakan Anda sudah matang karena sekali Anda merasa matang, busuk adalah berikutnya. Lebih baik kita menjadi orang goblog daripada menjadi orang busuk.

June 03, 2009

沒有不可能 = Nothing is Impossible

Mengapa orang-orang China dikenal piawai dalam berbisnis? Inilah rahasianya.

Dalam pelariannya ke China karena kasus KKN (mengemplang dana BLBI senilai triliunan rupiah), seorang konglomerat asal Indonesia berkeliling kota Beijing dengan mobil mewahnya.

Saat asyik berkeliling kota, tiba-tiba dia dikejutkan oleh seorang pengendara sepeda pancal yang menghentikan laju mobilnya. Lalu orang tersebut segera membungkuk dan memberi hormat.

Si konglomerat terkejut. Dia tidak menyangka akan mendapatkan penghormatan seperti itu. Lantas dia turun dari mobilnya dan menyalami orang tersebut.

“Tuan Yang Terhormat, maukah Anda menukarkan mobil mewah Anda dengan sepeda tua saya?” tanya si pengendara sepeda.

Si konglomerat lagi-lagi terkejut dan sedikit tersinggung.

“Lho, memangnya saya sudah gila??? Impossible!”

“Ya, barangkali saja. 沒有不可能 (Nothing is Impossible),” jawab si pengendara sepeda dengan entengnya sambil pergi.

Melawan kemustahilan sebenarnya sudah dilakukan oleh bangsa China sejak ribuan tahun yang lalu. Sekitar tahun 215 SM bangsa dengan penduduk terbesar di dunia ini membangun benteng raksasa sepanjang 6.000 km (sekitar 6 kali panjang pulau Jawa) yang sekarang kita kenal sebagai Tembok Raksasa (The Great Wall) dan saat ini menjadi satu-satunya bangunan di bumi yang terlihat dari luar angkasa. Bisa Anda bayangkan bagaimana susahnya dan lamanya membangun benteng tersebut pada jaman itu? Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang pun saya kira masih sulit untuk membangun tembok raksasa tersebut. Tetapi mereka tidak menyerah dan terus berusaha. Hasilnya, sampai sekarang The Great Wall masih tegak berdiri dan menjadi ikon kebanggaan bangsa China.

Keberhasilan melawan kemustahilan juga terjadi pada tahun 1949 saat Mao Tse Tung mempersatukan China dan mendirikan Republik Rakyat China (yang tegak berdiri sampai sekarang), setelah bertahun-tahun sebelumnya berjuang melawan golongan nasionalis pimpinan Chiang Kai Sek, yang akhirnya kalah dan melarikan diri ke pulau Formoza (saat ini menjadi negara Taiwan). Pada tahun 1930-an golongan komunis yang dipimpin oleh Mao harus tersingkir dan melakukan long march (berjalan kaki) sejauh ribuan kilometer untuk menghindari kejaran golongan nasionalis. Dengan jumlah pasukan yang tinggal sedikit (hanya ribuan orang melawan golongan nasionalis yang berjumlah jutaan), tampaknya kekalahan tinggal menunggu waktu. Tetapi sekali lagi, nothing is impossible. Mao berhasil mengangkat moral pasukannya dan sedikit demi sedikit berhasil menarik pengikut yang semakin lama semakin banyak sehingga akhirnya bisa mengalahkan golongan nasionalis pada tahun 1949. Sebuah perjuangan panjang tanpa kenal menyerah.

Sebentar. Jangan ciut dulu nyali Anda. Saya ingin menunjukkan bahwa bangsa kita, bangsa INDONESIA juga tidak kalah dengan bangsa China. Mau bukti?

Tahun 700-an M, di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, bangsa ini mampu membuat prestasi monumental yang tidak kalah dengan The Great Wall. Seorang pemuda bangsa, yang bernama Guna Dharma, saat itu berhasil mengarsiteki pembangunan candi Buddha terbesar di dunia, Candi Borobudur, kebanggaan kita semua. Dengan teknologi seadanya (waktu itu) bangsa Indonesia sudah membuktikan dirinya mampu melawan kemustahilan.

Bukti kedua, sekitar tahun 1300-an M, seorang pemimpin muda dari Kerajaan Majapahit memproklamirkan sumpahnya yang dikenal sebagai Sumpah Palapa. Pemuda itu bernama Gajah Mada. Berikut ini adalah sumpahnya:

"Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah Nusantara ingsun amukti palapa. Lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa."

"Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa (pokoknya sesuatu yang enak-enak), berkata Gajah Mada: Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (saat ini Singapura), aku takkan mencicipi palapa."

Walaupun ada sejumlah (atau bahkan banyak) orang yang meragukan sumpahnya, Patih Gajah Mada memang berhasil menaklukkan Nusantara. Bedahulu (Bali) dan Lombok (1343), Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudra Pasai, dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatra) telah ditaklukkan. Lalu Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya (Malaysia), dan sejumlah negeri di Kalimantan seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei, dan Malano. Di zaman Prabu Hayam Wuruk (1350-1389), Patih Gajah Mada mengembangkan penaklukan ke wilayah timur seperti Logajah, Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi, Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Bantayan, Luwuk, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.

Wow! Wilayah Kerajaan Majapahit saat itu membentang luas dari Malaysia sampai Papua (lebih luas daripada wilayah Indonesia saat ini). Semua itu berkat tekad kuat dari salah satu pemuda bangsa Indonesia. Nothing is impossible bagi seorang Gajah Mada.

Bukti ketiga, tanggal 17 Agustus 1945, dengan dukungan para pemuda, Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan kawan-kawan, berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Di tengah kondisi perang dan krisis saat itu, banyak yang meragukan kemampuan bangsa ini untuk mendirikan negara sendiri yang merdeka dan berdaulat. Tetapi dengan tekad dan kemauan pantang menyerah bangsa kita bisa menjawab keraguan itu. Tidak ada yang mustahil. Negara Kesatuan Republik Indonesia masih tegak berdiri sampai saat ini dengan Pancasila sebagai falsafah hidupnya.

Saat ini, apa yang terjadi? Seringkali kita semua menyerah sebelum mencoba. Kita terlalu miskin berusaha karena itu kita menjadi miskin harta dan harga diri. Ini bukan bangsa INDONESIA yang sesungguhnya. Bangsa Indonesia yang saya kenal adalah penerus-penerus Guna Dharma, Gajah Mada, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Cut Nya Dien, RA. Kartini, Ir. Sukarno, M. Hatta, Sutan Sjahrir, Tan Malaka, KH. Ahmad Dahlan, KH. Wahid Hasyim, Ki Hajar Dewantara, Bung Tomo, Soe Hok Gie, dan pejuang-pejuang lainnya yang tidak mengenal kata menyerah.

Ingat, Negara Kesatuan Republik Indonesia lebih dahulu berdiri dibandingkan Republik Rakyat China. NKRI berdiri tahun 1945 sedangkan RRC tahun 1949. Karena itu, sangat memalukan kalau saat ini negara kita jauh tertinggal dibandingkan mereka. Jadi, bila ingin menyaingi China untuk menjadi Macan Asia, kita harus menumbuhkan lagi pola pikir yang sebenarnya sudah mengakar dalam budaya kita, yaitu tidak ada yang tidak mungkin.

沒有不可能 = Nothing is Impossible (Chinese Version)

Karena Kita Manusia

Sudah nonton Terminator: Salvation? Film ke-4 dari serial Terminator ini menceritakan tentang perjuangan umat manusia untuk bertahan hidup menghadapi mesin (yang semula diciptakan manusia sendiri).

Dalam upaya menyelamatkan (salvation) eksistensinya dari kepungan mesin Terminator (pemusnah), manusia dipimpin oleh seorang pria heroik bernama John Connor (yang diperankan oleh Christian “Batman-The Dark Knight” Bale). Sayangnya di sini Bale tidak lagi menjadi manusia kelelawar, karena Batman vs Terminator rasanya seru juga. Hehehe..

Sepanjang sejarahnya yang panjang, dalam setiap krisis, umat manusia selalu berhasil menyelamatkan dirinya, dan disitulah selalu muncul sosok pemimpin yang memberi harapan dan semangat kepada umatnya untuk terus bertahan dan keluar dari krisis tersebut.

Manusia juga mempunyai kemampuan untuk berubah dan beradaptasi yang sangat tinggi karena ditunjang oleh otak yang sudah diberikan Tuhan kepadanya. Inilah yang membuat spesies manusia bisa survive sampai saat ini. Tidak seperti spesies lainnya, seperti contohnya dinosaurus yang sudah punah jutaan tahun lalu, padahal mereka adalah penguasa bumi sebelum adanya manusia (sudah pernah nonton serial Jurassic Park?).

Demikian juga dalam kondisi krisis seperti sekarang, untuk bisa bertahan dan mengalahkan krisis, sudah seharusnya kita bersikap flexible dan mau berubah. Kita bukan mesin yang kaku (meskipun sangat disiplin). Kita juga bukan dinosaurus yang badannya gede tapi otaknya kosong. Kita adalah makhluk yang unik, cerdas, flexible, adaptable, dan mampu berubah.

Jadi, sudah SEHARUSNYALAH kita mampu mengalahkan krisis apapun. Jangan mengaku sebagai manusia bila belum-belum sudah menyerah menghadapi masalah. Pilihan kita hanya dua: berubah (change) atau musnah (terminated). Dunia membutuhkan John Connor-John Connor baru, dan itu adalah kita semua, karena kita adalah manusia.

No Pain, No Brain, No Gain

No Pain, No Gain. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Mungkin sudah banyak di antara Anda yang mendengar tentang hal itu.

Untuk meraih suatu keberhasilan (gain), memang dibutuhkan kerja yang sangat keras, bahkan menyakitkan (pain). Tetapi, itu dulu. Dengan kondisi saat ini, kemajuan jaman yang tidak terbendung lagi, “hanya” bekerja keras tidaklah cukup. Untuk berhasil kita juga harus menggunakan otak (brain) kita dengan optimal, apalagi di saat krisis seperti sekarang, karena otak manusia adalah senjata yang paling ampuh di dunia (menurut MacGyver, tokoh utama dalam serial TV terkenal).

Jangan pesimis dulu. Disini tidak berarti Anda harus menjadi seorang yang genius seperti Albert Einstein. Yang Anda perlukan hanya menjadi seperti MacGyver, yang sangat kreatif dalam menghadapi segala sesuatu. Ingat, menurut penelitian, setiap manusia rata-rata hanya menggunakan 20% dari kemampuan otaknya. Dan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan otak adalah dengan berpikir positif.

Ya, positive thinking. Sudah terlalu sering mendengar tentang berpikir positif? Saya tahu Anda mungkin sudah bosan. Tapi sudahkah Anda mempraktekkannya setiap saat? Saat ban mobil Anda kempes apakah Anda masih mengumpat-umpat? Saat pacar Anda memutuskan Anda apakah Anda masih termehek-mehek? Saat Anda gagal mencapai tujuan apakah Anda menjadi down, stress, kehilangan gairah, atau patah semangat?

Memang sulit untuk berpikir positif. Tetapi sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan. Semua bisa dilakukan bila kita mau berusaha. Setiap masalah pasti ada solusinya. Mulailah untuk sedikit demi sedikit menanggalkan pikiran negatif Anda. Kendalikan emosi Anda. Tingkatkan spiritualitas Anda. Percayakah bila Anda mampu mengendalikan emosi-emosi negatif dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan maka kemampuan intelektual Anda akan meningkat? Saya percaya. Dengan kata lain, kecerdasan Anda akan meningkat seiring dengan meningkatnya pikiran positif Anda.

Bila kecerdasan Anda meningkat akan menjadikan diri Anda lebih kreatif dan akan memunculkan ide-ide yang selama ini tidak pernah Anda pikirkan. Bila ide-ide kreatif itu anda campur dengan kerja keras maka hasilnya adalah sebuah masakan lezat yang bernama kesuksesan. Jadi, tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras dan kreatifitas yang dihasilkan dari optimalisasi kemampuan otak kita. No pain, no brain, no gain.

June 02, 2009

Ku Tunggu Jandamu…

Sebuah ungkapan yang sering menjadi favorit para supir truk.

Dibalik kesederhanaan kata-kata tersebut sebenarnya tersimpan makna yang dalam. Dari para supir truk pun sebenarnya kita bisa belajar banyak tentang kehidupan ini karena inspirasi memang bisa kita dapatkan dari manapun juga.

Ada dua makna penting yang tersimpan dalam “Ku Tunggu Jandamu…”:
  1. Kesetiaan: Ungkapan tersebut mengajarkan kita tentang apa itu loyalitas atau kesetiaan yang saat ini sudah semakin luntur dalam kehidupan masyarakat yang cenderung pragmatis. Saat ini banyak orang-orang yang hanya memburu yang enak-enak saja. Mereka rela menanggalkan idealismenya demi segala macam kemewahan duniawi. Lihat saja tingkah laku para politisi yang bisa secepat kilat berubah. Dulu lawan sekarang kawan, dan sebaliknya, dulu kawan sekarang lawan. Tidak ada kesetiaan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan abadi.
  1. Kebodohan: Selain kesetiaan, bisa juga berarti kebodohan. Menunggu sesuatu yang tidak pasti. Bukankah masih banyak wanita lain di dunia ini? Cinta buta adalah pembodohan, menurut sebagian orang-orang yang menganut paham ini.
Saya tidak tahu pilihan Anda. Mungkin Anda menganggap itu kesetiaan, atau mungkin itu adalah suatu kebodohan? Itu hak Anda masing-masing.

Yang pasti antara kesetiaan dan kebodohan memang hanya dipisahkan oleh sebuah sekat tipis. Bagi Anda para loyalis, para pemuja kesetiaan, para idealis, bersiap-siaplah dikatakan “BODOH” oleh mereka yang tidak mengerti apa arti kesetiaan. Itu adalah harga yang harus Anda bayar untuk kesetiaan tersebut. Tetapi jangan khawatir, masih banyak juga orang-orang yang menghargai Anda. Dunia yang semakin pragmatis ini masih membutuhkan orang-orang idealis seperti Anda semua.

Let’s Begin Our Beautiful Morning with SMILE :)

Masalah memang bisa datang kapan saja dan tidak mengenal waktu. Bahkan di pagi yang cerah pun bisa dengan tiba-tiba muncul masalah yang membuat kita bad mood alias bete. Apakah pagi ini Anda juga mengalaminya? Kalau iya, SELAMAT. Berarti Anda manusia normal karena setiap manusia pasti mendapatkannya. Hidup adalah masalah, bukan?

OK. Mari kita lanjutkan. Sebenarnya bukan masalah yang mau saya bahas karena percuma saja membahas masalah, nggak ada matinya. Yang mau saya bagikan di sini adalah bagaimana cara kita merespon masalah-masalah tersebut. Ingat, orang yang sukses dan orang yang gagal sama-sama punya masalah. Yang membedakan antara sukses dan gagal terletak pada cara meresponnya.

Orang yang gagal biasanya merespon masalah dengan cemberut, marah, jengkel, uring-uringan, mengomel, mengumpat, dsb. Apalagi kalau masalah itu datang di pagi hari. Bangun tidur bukannya terus mandi biar segar tetapi malah menggerutu dan mengutuki nasibnya yang kelam. Pertanyaan saya, apakah dengan bersikap demikian masalah akan lenyap? Tentu tidak. Ingatlah prinsip mengecilkan masalah yang besar dan meniadakan masalah yang kecil. Semua hanya persoalan mind set dan pola pikir kita saja.

Orang yang sukses biasanya menghadapi masalah dengan 3S: Syukur, Senyum dan Semangat.

Mungkin Anda bingung, apanya yang disyukuri? Masalahnya? Ya. Biasakanlah untuk mensyukuri segala yang kita terima dari Tuhan, termasuk masalah. Ibarat anak sekolah, masalah adalah sebuah ujian yang menentukan kita layak naik kelas atau tidak. Jadi, bersyukurlah karena Tuhan sudah memberi ujian bagi Anda. Bersyukurlah karena Tuhan sekali lagi memberi kesempatan pada Anda untuk menikmati pagi yang cerah. Minimal Anda harus bersyukur karena masih bisa bernafas dan membaca catatan ini sekarang. Hehehe..

Setelah bersyukur, mulailah pagi Anda dengan senyuman. Sebuah senyuman adalah obat mujarab bagi virus mematikan yang bernama patah semangat. Seberat apapun masalah yang Anda hadapi usahakan untuk selalu tersenyum. Dengan tersenyum akan membuat diri Anda bersemangat. Kalau Anda membalut diri Anda dengan semangat, yakinlah segala masalah pasti bisa dicari solusinya karena setiap pintu pasti ada kuncinya.

Bagaimana bila kuncinya tidak ketemu juga? Maka dobraklah pintunya dengan berdoa. “Terima kasih Tuhan, sekali lagi Engkau memberi aku masalah untuk menguatkan diriku yang lemah ini. Tolong berikan aku bahu yang kuat sehingga aku bisa memikul beban yang Kau berikan ini. Aku tahu ini hanya ujian yang Kau berikan untuk membuat diriku menjadi manusia yang lebih baik. Dan berikan aku semangat dan kekuatan untuk menghadapi ujian ini karena aku tahu Engkau selalu berada di samping aku.” Itulah doa seorang pemenang yang ditutup dengan senyum mengembang…

June 01, 2009

Tidak Ada yang Aman

Awal bulan Juni tahun 2009 ini, raksasa otomotif asal Amerika, General Motors (GM) dinyatakan bangkrut. Krisis finansial yang membelit Amerika akhirnya membuat GM menyerah dan terpaksa menyatakan dirinya pailit, seperti yang sudah dialami oleh Lehman Brothers, perusahaan raksasa di bidang keuangan, beberapa waktu yang lalu.

Dari bangkrutnya GM dan Lehman Brothers, kita bisa menarik pelajaran bahwa tidak ada yang betul-betul aman di dunia ini. Bayangkan, bila perusahaan sekelas mereka bisa runtuh apalagi perusahaan yang lebih kecil. Bukannya menakut-nakuti, hanya mengingatkan supaya kita tetap waspada dan mawas diri.

Saya jadi teringat dengan seorang teman saya beberapa waktu yang lalu. Waktu itu dia menolak tawaran saya untuk berwirausaha karena dia merasa sudah “aman” bekerja di sebuah perusahaan yang menurutnya “cukup” besar. Dia tidak mau susah-susah merintis bisnis dengan saya karena sudah merasa nyaman dengan posisinya sekarang. Dia merasa masa depannya sudah terjamin dan perusahaan tempatnya bekerja “tidak mungkin” bangkrut.

Anda mungkin ingat dengan kapal Titanic. Kapal yang diciptakan “tidak mungkin” tenggelam itu, ternyata harus “menyerah” gara-gara menabrak gunung es yang “tidak terlihat” di tengah lautan. Problem yang berbahaya memang problem yang tidak terlihat dan tidak terduga sebelumnya.

Oleh karena itu, apa pun profesi Anda saat ini, ada baiknya Anda menyiapkan sebuah sekoci penyelamat. Sekedar untuk berjaga-jaga jika kapal yang Anda tumpangi “tenggelam” sewaktu-waktu. Ingat, kapal secanggih (kala itu) Titanic pun bisa tenggelam. Tidak ada yang aman di dunia ini, terutama bila saat ini Anda masih bekerja sebagai orang gajian. Hmmm…saya tahu ini sebuah kabar buruk bagi Anda yang mendambakan keamanan

Memang tidak ada yang salah bekerja sebagai karyawan, sepanjang perusahaan dimana Anda bekerja masih tegak berdiri. Tetapi tidakkah Anda berpikir bahwa suatu saat “Titanic Tragedy” juga bisa menimpa kapal yang Anda naiki? Karena itu, “sekoci penyelamat” sangat mutlak Anda perlukan. Dan Saudara-Saudara…. Sekoci penyelamat itu adalah wirausaha alias entrepreneurship.

Banyak orang berpikir bahwa berwirausaha itu sulit dan butuh modal besar. Berita baiknya, pandangan seperti itu adalah pandangan yang salah. Becoming an entrepreneur is easy! Menjadi seorang wirausahawan itu ternyata mudah! Tidak percaya?

Mungkin Anda berpikir bahwa berwirausaha harus membangun sebuah perusahaan sekelas GM atau sebesar perusahaan saat ini Anda bekerja. Anda salah! Berwirausaha bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Dari yang kecil itu, bila Anda tekuni akan menjadi suatu yang besar. Banyak cara untuk memulai usaha kecil-kecilan (yang nantinya akan menjadi raksasa).

Berikut ini adalah beberapa bidang usaha yang bisa Anda pilih sebagai “sekoci penyelamat” di saat krisis:
pembawa acara (bagi yang suka cuap-cuap di depan umum),
penulis/blogger (seperti yang saya lakukan saat ini),
makelar (broker istilah kerennya, ada broker property, broker saham, broker valas, dll),
sales (apa aja bisa dijual, asal jangan jual diri :p),
agen penjualan/marketing (ada agen asuransi, agen property, dsb),
distributor MLM (sangat direkomendasikan, karena modalnya minimal, tapi potensinya sangat luarrrrr biasa, dan menurut survey, ini adalah profesi termahal di Indonesia lho…).
Masih kurang?
Ada banyak alternatif lainnya:
tukang cuci mobil/motor (kenapa harus gengsi?),
pemilik perangkat multimedia (saat ini banyak seminar-seminar yang membutuhkan multimedia),
tukang sablon (mumpung lagi musim kampanye),
pemilik lahan parkir (mungkin punya lahan ngganggur),
pemilik tempat kost (terutama di daerah kampus),
pemilik warnet (manfaatkan demam facebook),
tukang isi ulang pulsa hp (puluhan juta orang saat ini menggunakan hp),
fotografer (bagi yang hobby ceprat-cepret),
komikus/kartunis (yang hobby corat-coret),
tukang cukur rambut (bisa buka di bawah pohon kalau masih belum punya tempat),
pembuat website/situs jejaring sosial (mungkin bisa mengikuti jejak Mark Zuckerberg, kreatornya Facebook, usianya masih 20-an tahun),
bisnis seminar dan motivator (seperti Andrie Wongso),
bisnis property (bisnis ini akan selalu bernilai besar karena Tuhan tidak menciptakan tanah yang baru, kalau tidak percaya, tanya sama Donald Trump),
bisnis publishing/penerbitan (apalagi kalau buku yang diterbitkan bisa meledak seperti Laskar Pelangi),
bisnis pendidikan finansial (ingin meniru Robert T. Kiyosaki?),
bisnis investasi (meskipun saat ini pasar sedang lesu, tapi badai pasti berlalu),
pengamat kuliner (yang hobby makan bisa mengikuti jejak Bondan “mak nyussss” Winarno),
juru masak (seperti William Wongso),
pemilik restoran/gerai makanan (yang muda-muda bisa mengikuti jejak Hendy “Kebab Baba Rafi” Setiono),
pelawak (mau tahu berapa penghasilannya Tukul Arwana?),
penyanyi (Delon-Delon baru?),
caleg (asal tahan stress dan kuat mental supaya tidak gila kalau gagal),
dan masih buanyaaak lagi.

Pokoknya, selama tidak berdosa, LAKUKAN!
(meminjam motto-nya Julianto Eka Putra, billionaire muda, pengusaha, penulis dan motivator terkenal dari Surabaya).

Satu yang pasti, sediakan payung sebelum hujan. Siapkan sekoci sebelum tenggelam. Lakukan sekarang juga selagi masih ada kesempatan. Apa nggak bosan seumur hidup jadi orang gajian?