Koji Suzuki mungkin tidak pernah menyangka bahwa karyanya yang berjudul Ringu, terbit pada tahun 1991, bisa menjadi legenda dan terkenal seperti sekarang. Novel horror dengan ikon seram bernama Sadako tersebut memang menjadi fenomena, bukan hanya di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia.
Kesuksesan Ringu, tak pelak, membuat para produser film Jepang tertarik untuk mengadaptasinya ke layar lebar. Yang pertama adalah Ring: Kanzenban (1995), yang kemudian disusul oleh Ring (1998). Selain itu, juga ada serial televisi Ring: The Final Chapter.
Sambutan positif untuk Ring (1998) akhirnya juga membuat Hollywood ngiler untuk segera me-remake-nya dengan judul sama. Film yang dibintangi oleh MILF caem, Naomi Watts, itu tecatat sebagai film horror klasik Jepang pertama yang diproduksi ulang oleh Amerika.
The Ring versi Hollywood, yang dirilis pada tahun 2002, juga mendapat respon positif dari para kritikus. Secara box office, film berbujet USD 48 juta itu juga berhasil meraup pemasukan hingga USD 250 juta. Kesuksesan ini akhirnya membuka pintu bagi film-film J-horror lainnya untuk di-remake oleh Amerika. Sebut saja The Grudge (2004), Dark Water (2005), dan Pulse (2006).
Sayangnya, kesuksesan film pertama tadi tidak diikuti oleh sekuelnya yang berjudul The Ring Two. Meski masih dibintangi oleh Naomi Watts, film yang tayang pada tahun 2005 itu mendapat respon negatif dari para kritikus. Secara box office, rilisan DreamWorks Pictures itu juga menurun karena "hanya" mampu mengumpulkan USD 160 juta dengan modal USD 50 juta.
Tahun ini, Paramount Pictures yang mengambil alih hak pendistribusian The Ring dari DreamWorks Pictures, mencoba peruntungan dengan "membangkitkan" kembali Samara (versi Hollywood dari Sadako). Film ketiga ini berjudul Rings. Mirip-mirip dengan dua film pendahulunya, tetapi tidak ada lagi Naomi Watts. Posisi bintang The Impossible (2012) itu digantikan oleh aktris muda, Matilda Lutz.
Saat praproduksi dulu, sempat beredar kabar bahwa Rings (2017) bakal menjadi prekuel dari The Ring (2002). Kala itu, berbagai sumber menyatakan seri ketiga ini akan mengambil setting bertahun-tahun sebelum pembuatan video horror, serta menceritakan asal-usul teror Samara Morgan dan penyebabnya hingga menjadi sosok yang sejahat iblis.
Namun, setelah proses produksi pada tahun 2015, sutradara F. Javier Gutierrez mengumumkan bahwa Rings (2017) merupakan sekuel langsung dari The Ring (2002), tapi tidak berhubungan dengan The Ring Two (2005). Setting-nya mengambil waktu 13 tahun setelah kejadian di film pertama.
Kali ini, yang menjadi tokoh utama adalah seorang gadis bernama Julia (Matilda Lutz). Dia sedang menjalin hubungan jarak jauh, alias LDR, dengan pacarnya, Holt Anthony (Alex Roe). Suatu ketika, sang cowok menonton video rekaman lawas Samara yang legendaris itu. Siapapun yang berani menonton video terkutuk tersebut hanya memiliki waktu tujuh hari untuk menikmati hidup. Setelah itu, mereka bakal mati secara misterius!
Julia yang mengetahui hal tersebut langsung khawatir. Mahasiswi seksi itu kemudian datang menemui sang pacar dan berusaha untuk menyelamatkannya. Namun, kutukan dari video maut tersebut sudah terlanjur menghantui mereka. Mampukah dua sejoli itu lolos dari teror mematikan yang ditebar oleh Samara?
Lima belas tahun yang lalu, di film yang pertama, sosok Samara diperankan dengan apik oleh Daveigh Chase. Kali ini, aktris yang kebagian peran sebagai hantu-cewek-berambut-item-panjang-yang-hobinya-merangkak-keluar-dari-dalam-televisi itu adalah Bonnie Morgan. Patut ditunggu, apakah Samara versi baru ini lebih menyeramkan daripada sebelumnya.
Jika ditilik dari trailer-nya, kejutan-kejutan horror memang masih menjadi andalan dari franchise Rings yang ketiga ini. Si Samara juga masih suka muncul secara tiba-tiba, termasuk saat kita sedang mengintip lewat lubang kunci pintu!
Sebelum akhirnya tayang pada bulan Februari ini, Rings sebenarnya sempat mengalami penundaan rilis beberapa kali. Semula, film berdurasi 102 menit tersebut dijadwalkan keluar pada 13 November 2015. Namun, Paramount Pictures kemudian menundanya dan mengisi slotnya dengan Paranormal Activity: The Ghost Dimension (2015).
Berikutnya, Rings yang dijadwalkan tayang pada 22 September 2016 kembali mengalami penundaan. Mungkin, karena Paramount Pictures tidak pede untuk bersaing dengan Ouija: Origin of Evil (2016) milik Universal Pictures yang dirilis saat Halloween.
Sayangnya, setelah tayang perdana di Amerika Serikat pada awal bulan ini, sejumlah kritikus dan situs review memberi respon sangat negatif untuk Rings. Secara box office, film berbujet USD 25 juta ini juga baru meraup pemasukan USD 66 juta. Masih jauh bila dibandingkan perolehan dua film pendahulunya.
Jebloknya kemunculan ketiga Samara ini semakin menambah derita Paramount Pictures. Film-film rilisan salah satu dari enam studio terbesar di Hollywood itu memang banyak yang menuai respon negatif sepanjang tahun 2016. Sebut saja Zoolander 2, Teenage Mutant Ninja Turtles 2, Ben-Hur, Jack Reacher: Never Go Back, dan Allied. Bahkan, Monster Trucks dan xXx: Return of Xander Cage yang baru tayang bulan lalu juga dianggap boring oleh para kritikus.
***
Rings
Sutradara: F. Javier Gutiérrez
Produser: Laurie MacDonald, Walter F. Parkes
Penulis Skenario: David Loucka, Jacob Aaron Estes, Akiva Goldsman
Pengarang Cerita: David Loucka, Jacob Aaron Estes
Berdasarkan: Ring by Kôji Suzuki
Pemain: Matilda Lutz, Alex Roe, Johnny Galecki, Vincent D'Onofrio
Musik: Matthew Margeson
Sinematografi: Sharone Meir
Penyunting: Jeremiah O'Driscoll, Steve Mirkovich
Produksi: Parkes/MacDonald, BenderSpink, Marci/Edelstein, Vertigo Entertainment, Waddieish Claretrap
Distributor: Paramount Pictures
Durasi: 102 menit
Budget: USD 25 juta
Rilis: 3 Februari 2017 (Amerika Serikat), 22 Februari 2017 (Indonesia)
Ratings
IMDb: 4,5/10
Rotten Tomatoes: 7%
Metacritic: 25/100
CinemaScore: C-
No comments:
Post a Comment