Meski menjadi salah satu planet tetangga yang paling dekat dengan Bumi, Mars masih menyimpan berjuta misteri hingga kini. Berbagai teori menyatakan, planet merah ini, dulunya, berjuta-juta tahun yang lampau, pernah dihuni oleh makhluk hidup. Namun, entah mengapa, mungkin karena bencana yang maha dahsyat, seperti yang memusnahkan dinosaurus dari muka Bumi, bentuk kehidupan itu tidak pernah dijumpai lagi.
Jika dibandingkan dengan Planet Venus, yang juga "dekat" dengan Bumi, lingkungan Mars, secara teori, memang lebih bersahabat bagi kehidupan. Akan tetapi, saat ini, kondisinya sangat mengenaskan. Tidak ideal untuk dihuni oleh manusia. Sangat gersang, seperti hati seorang janda tua yang dulu pernah dikhianati oleh mantan suaminya. Suhu dan tekanan udaranya juga sangat rendah. Komposisinya sebagian besar karbondioksida. Tidak mungkin manusia bisa bernapas dengan bebas di sana.
Hingga kini, misi-misi luar angkasa ke Planet Mars memang terus dilakukan, terutama oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Mereka mengirimkan pesawat tanpa awak, alias robot, yang disebut Mars Curiosity Rover, untuk mengeksplorasi permukaan planet keempat di tata surya tersebut. Dan, mungkin saja, jika Tuhan mengijinkan, juga untuk menemukan jejak-jejak kehidupan di sana!
Kisah tentang pencarian bentuk kehidupan lain di Planet Mars inilah yang diangkat ke layar lebar oleh sutradara Daniel Espinosa dengan judul Life. Film ber-genre sci-fi berbalut horror yang dibintangi oleh Ryan Reynolds dan Jake Gyllenhaal tersebut mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai hari Rabu (22/3) ini.
Life menceritakan tentang enam astronot yang menemukan mikroba jenis baru dalam perjalanan pulang dari Planet Mars menuju International Space Station (ISS). Di dalam stasiun luar angkasa tersebut, mereka melakukan penelitian terhadap sampel yang diyakini sebagai bukti pertama adanya kehidupan di Mars!
Namun, kesuksesan yang semula juga dirayakan oleh seluruh penduduk Bumi tersebut, dalam waktu singkat, langsung berubah menjadi teror yang mengerikan. Organisme asing dari Planet Mars tadi ternyata bisa tumbuh membesar, semakin kuat, dan, bahkan, menjadi makhluk yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi.
Tak pelak, si Alien yang sempat diberi nama Calvin itu kemudian memburu enam kru ISS yang dipimpin oleh Dr. David Jordan (Jake Gyllenhaal) dan Dr. Miranda North (Rebecca Ferguson), yang, ehm, sangat sexy untuk ukuran seorang ilmuwan. Keenam orang tersebut harus menyelamatkan diri mereka, sekaligus membunuh si makhluk asing agar tidak sampai ke Bumi.
Jika dilihat dari trailer-nya, Life memang disiapkan sebagai thriller yang menawarkan ketegangan luar biasa. Kita bisa ikut merasakan ketakutan enam astronot yang melayang-layang di stasiun luar angkasa yang sempit, tanpa medan gravitasi, sambil diburu makhluk ganas yang haus darah. Bisa dibilang, film berdurasi 103 menit ini adalah perpaduan antara Alien (1979) dan Gravity (2013).
Sang sutradara, Daniel Espinosa, mengakui film besutannya tersebut memang terinspirasi dari Alien karya Ridley Scott, yang menjadi film favoritnya. Bedanya, jika Alien-nya Sigourney Weaver yang legendaris itu ber-setting di masa depan dengan teknologi canggih, Life mengambil kisah di masa kini, dengan para tokohnya yang berlatar belakang science. Semacam Gravity, tapi dengan bumbu horror dan darah.
Awalnya, Daniel Espinosa mengajak Ryan Reynolds untuk menjadi pemeran utama. Keduanya memang sudah pernah bekerja sama sebelumnya di Safe House (2012). Dalam film yang juga dibintangi oleh Denzel Washington dan Vera Farmiga tersebut, Reynolds berperan sebagai agen CIA bernama Matt Weston.
Namun, dalam perkembangannya, Reynolds ternyata tidak bisa fokus karena jadwalnya bentrok dengan syuting The Hitman's Bodyguard (2017). Suami Blake Lively tersebut tidak mundur dari Life, tetapi peran utamanya diserahkan kepada Jake Gyllenhaal. Dia kemudian hanya menjadi pemeran pendukung.
Bagi Jake G, ini adalah pertama kalinya dia beradu akting dengan Ryan Reynolds. Selain itu, Life adalah film perdananya yang bertema luar angkasa. Sebelum ini, aktor yang pernah masuk nominasi Piala Oscar lewat Brockback Mountain (2006) itu lebih sering tampil di film-film drama dan komedi.
Selain mengusung tiga nama beken, Jake Gyllenhaal, Rebecca Ferguson dan Ryan "Deadpool" Reynolds, yang memerankan karakter Roy Adams, Life juga diperkuat oleh tiga aktor dan aktris dari berbagai etnis. Antara lain, Hiroyuki Sanada, Ariyon Bakare dan Olga Dihovichnaya. Mereka berperan sebagai kru ISS, yang pada kenyataannya memang dihuni oleh para astronot dari berbagai negara.
Berkebalikan dengan Jake G, Life adalah film luar angkasa ketiga yang pernah dibintangi oleh Hiroyuki Sanada. Sebelumnya, aktor asal Jepang itu sudah pernah tampil di Sunshine (2007) bareng Cillian Murphy, Chris Evans dan Rose Byrne, serta di serial televisi Extant (2014). Tampaknya, bintang 47 Ronin (2013) itu memang hobi berperan sebagai astronot.
Pada mulanya, film Life yang diproduksi Skydance Media ini bakal dirilis oleh Paramount Pictures. Namun, akhirnya batal dan hak pendistribusiannya diambil alih oleh Columbia Pictures yang dimiliki oleh Sony. Jadwal rilisnya kemudian juga dimajukan, dari 26 Mei 2017 menjadi 24 Maret 2017. Hal tersebut untuk menghindari persaingan dengan jagoan Disney, Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales (2017).
Tanggal 24 Maret dipilih karena bertepatan dengan Memorial Day, yang merupakan hari peringatan untuk mengenang para pahlawan nasional Amerika Serikat yang telah gugur. Hal tersebut sesuai dengan kisah film Life yang menyelipkan tentang kepahlawanan para astronot dan ilmuwan di luar angkasa.
Setelah menggelar world premiere di South by Southwest Film Festival (SXSW) pada 18 Maret 2017, upaya sutradara Daniel Espinosa dalam memadukan ketegangan yang dramatis ala Gravity dengan sci-fi horror ala Alien tampaknya cukup berhasil. Life mendapat respon cukup positif dari para penonton dan kritikus.
***
Life
Sutradara: Daniel Espinosa
Produser: David Ellison, Dana Goldberg, Bonnie Curtis, Julie Lynn
Penulis Skenario: Rhett Reese, Paul Wernick
Pemain: Jake Gyllenhaal, Rebecca Ferguson, Ryan Reynolds, Hiroyuki Sanada, Ariyon Bakare, Olga Dihovichnaya
Musik: Jon Ekstrand
Sinematografi: Seamus McGarvey
Penyunting: Frances Parker, Mary Jo Markey
Produksi: Skydance Media
Distributor: Columbia Pictures
Durasi: 103 menit
Budget: USD 58 juta
Rilis: 18 Maret 2017 (SXSW), 22 Maret 2017 (Indonesia), 24 Maret 2017 (Amerika Serikat)
Rating (hingga 21 Maret 2017)
IMDb: 8,8/10
Rotten Tomatoes: 88%
Metacritic: 56/100
No comments:
Post a Comment