March 03, 2017

Preview Film: Logan (2017)


Meski sudah membintangi berbagai macam film sepanjang karirnya, nama Hugh Jackman, bisa dibilang, paling identik dengan sosok Wolverine dalam franchise X-Men. Tercatat, sudah delapan kali aktor asal Australia yang menjadi pujaan ibu-ibu muda itu memerankan mutan bercakar adamantium tersebut.

Mulai dari trilogi X-Men yang pertama (2000-2006), dilanjutkan dengan reboot-nya yang sudah mencapai tiga film (2011-2016), hingga dua seri spin-off, X-Men Origins: Wolverine (2009) dan The Wolverine (2013). Sebagai penutup, franchise X-Men kesembilan, alias yang terbaru, yang dibintangi oleh Hugh Jackman, mulai tayang di Indonesia pada hari Rabu (1/3) ini dengan judul Logan.

Menurut sang sutradara, James Mangold, judul Logan diambil dari nama panggilan Wolverine, yang sebenarnya bernama asli James Howlett tersebut. Selain itu, meski sempat muncul rumor untuk mempertemukan Wolverine dan Deadpool-nya Ryan Reynolds, film kesembilan ini juga dipastikan bakal menjadi peran terakhir Hugh Jackman di X-Men Universe.

Selain Jackman, Logan juga bakal menjadi film terakhir bagi Sir Patrick Stewart di franchise X-Men. Aktor sepuh berkepala plontos tersebut sudah menyatakan bakal pensiun dan tidak akan lagi memerankan Professor X, alias Charles Xavier, mentor para mutan.

Film Logan sendiri mengambil setting di masa depan, sekitar tahun 2029. Wolverine dikisahkan sudah mulai uzur dan berada dalam fase terburuk dalam kehidupannya. Dia menjadi pecandu alkohol dan tukang mabuk. Kemampuannya untuk menyembuhkan diri juga berjalan lambat dan pelan-pelan mulai menghilang.

Faktor usia yang semakin tua, sedikit banyak, meruntuhkan kepercayaan diri Logan. Secara emosional, dia menjadi sangat rapuh. Tak heran, sebagai pelarian, Logan sering mabuk-mabukan. Intinya, di film berdurasi 137 menit ini, Wolverine terlihat semakin renta, power-nya melemah, dan sakit-sakitan.

Untuk bertahan hidup, Logan bekerja sebagai sopir limo di sebuah kota kecil di perbatasan Meksiko. Dia tinggal serumah dengan Caliban (Stephen Merchant), seorang mutan yang punya kemampuan untuk melacak mutan lain. Mereka berdua merawat Professor X (Patrick Stewart), yang sudah sangat uzur, lemah, dan mulai pikun.

Dalam dua dekade terakhir, dikisahkan, memang tidak ada lagi mutan baru yang dilahirkan. Jadi, yang tersisa adalah mutan-mutan tua dengan kemampuan yang semakin lemah. Impian Professor X untuk menyaksikan babak baru dalam proses evolusi pun mulai pudar. Kemampuan telepatinya juga menjadi tidak stabil. Bahkan, ada kalanya, dia sampai lupa siapa itu Logan, karena tingkat kepikunannya sudah sangat parah.

Para mutan sepuh tersebut, lambat laun, mulai menarik diri dari kehidupan duniawi. Namun, itu tidak bertahan lama. Logan harus kembali beraksi setelah dimintai tolong oleh seorang wanita misterius (diperankan oleh Elizabeth Rodriguez) untuk melindungi seorang gadis kecil, bernama Laura Kinney (Dafne Keen), dari buruan para penjahat.

Dalam teaser poster yang dirilis pada bulan Oktober 2016 yang lalu, memang tampak tangan Wolverine, dengan cakar adamantium-nya, yang tergores luka, sedang digandeng tangan anak kecil. Bisa dipastikan, itu adalah tangan Laura.

Ryan Reynolds, si pemeran Deadpool, sempar membuat lelucon mengenai poster di atas. Melalui Twitter, dia mencuit bahwa itu adalah tangannya yang memegang tangan Logan. Joke receh tersebut merujuk pada adegan baby hand yang dimainkannya dalam Deadpool (2016).

Sementara itu, Laura Kinney merupakan sosok baru yang belum pernah muncul sebelumnya di film X-Men. Gadis cilik itu sebenarnya adalah mutan dengan kekuatan luar biasa. Semacam Wolverine. Lengkap dengan cakar dan kemampuan untuk menyembuhkan diri.

Dari trailer yang dirilis oleh 20th Century Fox beberapa waktu yang lalu, tampak keganasan dari si mutan cilik dengan codename X-23 tersebut. Terlihat aksi brutal Laura dalam menghabisi lawan-lawannya, orang-orang dewasa, dengan tangan dan cakar bersimbah darah.

Petunjuk mengenai asal-usul Laura sebenarnya sempat dimunculkan di post-credit scene X-Men: Apocalypse (2016). Dalam sebuah adegan singkat, diperlihatkan seseorang dari Essex Corporation, yang dipimpin oleh Nathaniel Essex, alias Mister Sinister, mengambil sampel darah milik Logan.

Dalam komik X-Men, Essex Corporation merupakan organisasi jahat yang menjalankan proyek Transigen. Mereka melakukan eksperimen dengan mengambil DNA Logan dari sampel darahnya, lalu mengkloningnya. Hasilnya: X-23, alias mutan cilik dengan kemampuan setara Wolverine!

Sementara itu, meski perannya sangat besar, dan menjadi salah satu antagonis utama dalam X-Men Universe, sosok Mister Sinister tidak akan muncul di film Logan. Sutradara James Mangold sudah menegaskan hal tersebut. Dua tokoh jahat yang kali ini bakal menjadi lawan Wolverine adalah kepala proyek Transigen, Zander Rice (Richard E. Grant), dan Donald Pierce (Boyd Holbrook), pemimpin the Reavers yang memburu Laura.

Rumor lain yang beredar adalah karakter Logan bakal mati di film terakhirnya ini. Entahlah, apakah hal itu bakal terjadi. Yang pasti, tidak mudah untuk membunuh seorang Wolverine. Satu-satunya cara adalah dengan memenggal kepalanya dan memisahkan sejauh minimal tiga meter dari tubuhnya.

Kisah Logan kali ini memang berbeda dengan film-film X-Men sebelumnya. Nuansanya kelam. Bahkan, jauh lebih gelap daripada dua film spin-off Wolverine sebelumnya yang memang tergolong kelam. Apakah film mutan terakhir Hugh Jackman ini bakal ditutup dengan sad ending? *cry*

Jackman sendiri mengakhiri syuting pada bulan Agustus 2016 yang lalu. Setelah itu, dia mengunggah foto di Instagram dengan rambut beruban dan wajah keriput. Sangat sesuai dengan perannya sebagai the Old Logan. Para fans sempat kaget dengan perubahan fisiknya dan mengira dia sakit beneran.

Setelah delapan kali menjadi Wolverine, Jackman menegaskan ini adalah peran terakhirnya. Oleh karena itu, dia merasa harus memberikan akting terbaiknya. Aktor berusia 47 tahun itu benar-benar berusaha tampil total dan se-perfect mungkin. Dia ingin meninggalkan penutup yang baik bagi para fans yang sudah mengikuti franchise X-Men sejak tahun 2000.

Upaya keras Jackman meninggalkan kesan positif, tampaknya, menuai hasil. Setelah tayang perdana di Berlin International Film Festival pada 17 Februari 2017 yang lalu, Logan mendapat respon sangat baik dari para kritikus. Film berbujet USD 127 juta ini digadang-gadang menjadi salah satu film superhero terbaik tahun ini.

Oh, iya. Logan ini film superhero "R" rated. Untuk 17 tahun ke atas. Jadi, bukan tontonan untuk anak-anak, meski salah satu bintang utamanya masih bocah. Kabarnya, banyak adegan brutal dan sadis yang ditampilkan. Bahkan, sangat sadis.

***

Logan

Sutradara: James Mangold
Produser: Hutch Parker, Simon Kinberg, Lauren Shuler Donner
Penulis Skenario: Scott Frank, James Mangold, Michael Green
Pengarang Cerita: James Mangold
Berdasarkan: Wolverine by Roy Thomas, Len Wein, John Romita, Sr.
Pemain: Hugh Jackman, Patrick Stewart, Richard E. Grant, Boyd Holbrook, Stephen Merchant, Dafne Keen
Musik: Marco Beltrami
Sinematografi: John Mathieson
Penyunting: Michael McCusker
Produksi: Marvel Entertainment, Kinberg Genre, Hutch Parker Entertainment, The Donners' Company
Distributor: 20th Century Fox
Durasi: 137 menit
Budget: USD 127 juta
Rilis: 17 Februari 2017 (Berlin), 1 Maret 2017 (Indonesia), 3 Maret 2017 (Amerika Serikat)

Ratings
IMDb: 9,3/10
Rotten Tomatoes: 95%
Metacritic: 73/100


No comments: