Go Go Power Rangers! Generasi yang tumbuh pada era 1990-an pasti tak asing dengan Mighty Morphin Power Rangers. Serial televisi yang mengisahkan tentang sekelompok ababil asal Angel Grove, California, dengan kekuatan super tersebut menjadi tontonan wajib kala itu. Bisa dibilang, belum sah disebut sebagai anak gaul jika belum menonton Power Rangers.
Hari Rabu (22/3) ini, para fans lawas Power Rangers bisa bernostalgia. Lionsgate resmi merilis versi layar lebar dari tim superhero yang kisah aslinya diadaptasi dari serial asal Jepang, Kyoryu Sentai Zyuranger, tersebut.
Seperti halnya Goggle V yang legendaris itu, Kyoryu Sentai Zyuranger merupakan bagian dari serial Super Sentai yang diproduksi oleh Toei Company. Dalam bahasa Jepang, Sentai (bukan Hentai #eh) artinya pasukan khusus. Saban Entertainment dari Amerika Serikat kemudian mengadaptasinya menjadi versi Barat dan merilisnya dengan judul Mighty Morphin Power Rangers (MMPR) pada tahun 1993.
Sementara itu, Power Rangers terbaru yang diproduksi oleh Lionsgate ini sebenarnya bukan film layar lebar pertama. Sebelumnya, sudah ada dua film yang dirilis oleh 20th Century Fox, yaitu Mighty Morphin Power Rangers: The Movie (1995) dan Turbo: A Power Rangers Movie (1997). Namun, ketiganya tidak berkaitan. Versi tahun 2017 ini merupakan reboot, alias mulai dari awal.
Kisahnya tentang lima ababil yang bersekolah di kota kecil, Angel Grove. Secara kebetulan, salah seorang dari mereka yang bernama Billy Cranston (RJ Cyler), yang juga mengidap autisme, menemukan sebuah batu misterius. Ternyata, itu adalah Zeo Crystal, yang memiliki kemampuan untuk mengubah lima bocah tersebut menjadi Ranger dengan kekuatan super.
Kelima superhero baru tersebut kemudian dilatih oleh Zordon (Bryan Cranston), mantan Red Ranger yang usianya sudah sangat, sangat uzur, alias berjuta-juta tahun. Dia dibantu oleh Alpha 5 (Bill Hader), sebuah robot imut yang bisa berubah-ubah menjadi berbagai bentuk.
Seperti di versi serialnya, yang menjadi tokoh antagonis di Power Rangers versi film ini adalah Rita Repulsa, yang diperankan oleh MILF sexy, Elizabeth Banks. Sosok alien dengan kostum khas berwarna hijau itu sebenarnya mantan Green Ranger. Seperti Zordon, umurnya juga sangat, sangat tua, yaitu 65 juta tahun.
Dengan dibantu oleh dua monster pengikutnya, Goldar dan Putties, Rita Repulsa menginvasi Bumi dan berusaha mencuri Zeo Crystal, yang menjadi kunci kesaktian Power Rangers. Mampukah lima superhero ababil yang belum berpengalaman itu menghentikan rencana jahat tante-tante dari galaxy lain tersebut?
Menurut sang sutradara, Dean Israelite, Power Rangers garapannya ini bakal menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda. Alur ceritanya disesuaikan dengan kondisi terkini dan merupakan pengembangan dari serial aslinya. Oleh karena itu, kata-kata Mighty Morphin akhirnya dia hilangkan dari judul film.
Bagi Israelite, me-reboot Power Rangers adalah sebuah tantangan besar. Sebab, para fans lawas pasti bakal membandingkan versi orisinal dengan versi terbarunya. Meski demikian, sutradara Project Almanac (2015) itu yakin karyanya kali ini mampu bersaing untuk menggaet penggemar baru, terutama di tengah menjamurnya film-film superhero milik Marvel dan DC Comics.
Jika ditilik dari trailer perdananya yang dirilis pada bulan Oktober 2016 yang lalu, Power Rangers versi Israelite ini memang jauh berbeda dengan serial aslinya yang tayang pada 1993-1995. Mulai dari alur cerita, sinematografi, hingga desain kostum para Ranger tampak lebih futuristis.
Lionsgate, selaku produser, memang menggelontorkan dana cukup besar demi mewujudkan sinematografi yang apik. Efek visual tampaknya menjadi jualan utama dari Power Rangers versi terbaru yang menelan bujet hingga USD 105 juta ini.
Teknologi CGI (computer-generated imagery) yang mahal, antara lain, digunakan untuk menyajikan adegan tempur yang penuh ledakan antara para Ranger melawan Rita Repulsa. Selain itu, efek CGI juga diterapkan untuk menampilkan Megazord, yaitu kumpulan robot Power Rangers raksasa, yang menurut Israelite bentuknya mirip T-Rex dan sangat keren tersebut.
Perbedaan lainnya, dalam versi original, lima remaja yang menjadi Power Rangers adalah anak-anak yang berprestasi dan populer di sekolah. Suasana Angel Grove juga digambarkan dekat dengan pantai dan sangat cerah. Berbeda dengan versi filmnya.
Kali ini, yang menjadi Power Rangers adalah para ababil yang bermasalah. Ada yang autis, ada yang korban bullying, ada yang terlibat kasus kriminal, dan, bahkan, ada yang lesbian. Setting Angel Grove juga lebih banyak ditampilkan pada malam hari. Suasananya gelap. Tidak heran, versi yang terbaru ini dianggap sebagai versi kelam dari serial original-nya.
Oh, iya. Yang menjadi lesbian di versi film ini adalah Trini, alias Yellow Ranger, yang diperankan oleh Becky G. Power Rangers yang naskahnya ditulis oleh John Gatins ini pun resmi menjadi film blockbuster pertama yang menampilkan karakter superhero LGBT!
Meski mengusung isu kekinian, sutradara Dean Israelite juga mengaku tidak meninggalkan ciri khas Power Rangers, yaitu menjaga adanya kesetaraan gender. Selain itu, para anggotanya juga terdiri dari berbagai etnis dan ras. Menurutnya, keberagaman menjadi hal yang paling penting, sehingga tim produksi memutuskan untuk mempertahankan karakter asli dari setiap pemain.
Kelima jagoan Power Rangers memang multikultural. Selain Billy / Blue Ranger (RJ Cyler), yang berkulit hitam, dan Trini / Yellow Ranger (Becky G), si cewek latino, juga ada Zack / Black Ranger (Ludi Lin) yang bermata sipit, alias Cina banget. Sementara itu, Jason / Red Ranger (Dacre Montgomery) dan Kimberly / Pink Ranger (Naomi Scott) merupakan bule tulen.
Bedanya dengan serial televisi, kali ini tidak ada karakter Tommy, alias White Ranger, yang dulu menjadi pacar Pink Ranger. Ada rumor, Tommy sengaja disimpan dan bakal muncul di sekuelnya. Mungkin, petunjuknya akan ditampilkan di mid-credits scene, ala film-film superhero Marvel. Lionsgate memang berniat membuat seri lanjutan jika reboot Power Rangers ini sukses.
Hanya saja, harapan para produser untuk meraup pemasukan besar, tampaknya, bakal menemui jalan terjal. Power Rangers dirilis hanya beda sepekan dengan Beauty and the Beast, yang kini sedang merajai bioskop-bioskop di seluruh dunia. Respon dari para kritikus, sejauh ini, juga kurang positif. Kita tunggu saja, apakah film berdurasi 124 menit ini pada akhirnya mampu mendobrak box office.
***
Power Rangers
Sutradara: Dean Israelite
Produser: Haim Saban, Brian Casentini, Marty Bowen, Wyck Godfrey
Penulis Skenario: John Gatins
Pengarang Cerita: Matt Sazama, Burk Sharpless, Michele Mulroney, Kieran Mulroney
Berdasarkan: Power Rangers by Haim Saban, Super Sentai by Toei Company
Pemain: Dacre Montgomery, Naomi Scott, RJ Cyler, Becky G, Ludi Lin
Bill Hader, Bryan Cranston, Elizabeth Banks
Musik: Brian Tyler
Sinematografi: Matthew J. Lloyd
Penyunting: Martin Bernfeld, Dody Dorn
Produksi: Lionsgate, Temple Hill Entertainment
Distributor: Lionsgate
Durasi: 124 menit
Budget: USD 105 juta
Rilis: 22 Maret 2017 (Regency Village Theater & Indonesia), 24 Maret 2017 (Amerika Serikat)
Rating (hingga 22 Maret 2017)
IMDb: 7,1/10
Rotten Tomatoes: 47%
Metacritic: 46/100
No comments:
Post a Comment