Hey, guys.
Visit my new blog: edwindianto.wordpress.com
Smell you later!
November 24, 2009
September 23, 2009
Janji Joko

Tweet (semacam status kalau di Facebook) yang memancing kehebohan itu adalah: "If I got my 3000th follower today, I'll go into a Circle K naked," yang diposting di account twitter-nya pada hari Selasa (22/9/2009), sekitar pukul 14.00 WIB. Tanpa dinyana sebelumnya, ternyata tweet (iseng?) tersebut direspon oleh seluruh twitterer di
Sempat diragukan keberaniannya, Joko Anwar, usia 33 tahun, memang menunjukkan bahwa dirinya pria sejati. Apalagi, jumlah followernya yang terus bertambah (sampai tengah malam sudah mencapai 12.000 orang lebih), memaksa Joko Anwar membuktikan omongannya. Tampaknya, film “Janji Joni” harus berubah title menjadi “Janji Joko” kemarin malam.
Sekitar pukul sembilan malam, tim sukses “Janji Joko” mulai bergerak mencari Circle K yang “nyaman” untuk melakukan aksi pemenuhan janji tersebut. Akhirnya, setelah beberapa jam muter-muter, dipilihlah Circle K di daerah Bintaro,
Tepat pukul 00.30 WIB dini hari (23/9/2009), Joko Anwar membuat sejarah sebagai orang waras pertama (di dunia?) yang masuk Circle K dengan bugil tanpa sehelai benang pun. Sempat membuat shock pegawai Circle K, aksi itu tergolong cukup sukses, meskipun menurut beberapa sumber sempat terdengar raungan sirine polisi. Selesai melakukan aksinya, Joko and his team langsung cabut, dan ini adalah tweet pertama yang dipostingnya: "A promise is a promise, Mr. Politicians! . :) ," sambil menuliskan alamat link foto bugilnya. Saya jadi penasaran, apakah Joko Anwar sempat membeli sesuatu di minimarket tersebut?
Terlepas dari pro dan kontra terhadap aksi “Joko Naked Nekad” ini, satu hal yang harus kita garis bawahi adalah: apa yang sudah kita janjikan harus kita tepati, sepanjang hal tersebut tidak berdosa.
Question: “Berdosakah hal yang dilakukan Joko Anwar?” Saya pribadi mengatakan: “Tidak.” Joko Anwar baru saya anggap berdosa bila dia masuk minimarket dan mengutil barang tanpa membayar. Tapi, kita semua tahu, dia tidak melakukan hal itu. Dia hanya sekedar masuk minimarket telanjang, membuat kaget pegawai minimarket, lalu kabur.
Jadi, apa pun kata orang, saya ucapkan selamat kepada Joko Anwar. Saya yakin dia akan semakin terkenal dan dikagumi banyak orang berkat aksi nekadnya tadi malam. Minimal, saya yang semula tidak mengenalnya, sekarang menjadi kenal dan mungkin akan menonton film-filmnya. Btw, ini adalah tweet lain dari Joko Anwar: "'Behind the Scene' on youtube soon.. Hahahaha...," tulisnya pasca aksi bugil tadi malam.
Well done, Mr. Joko Anwar!
Quiz: “Berapa panjang twit-tit Joko Anwar?”
Miyabi, Success is Passion?

Seringkali kita bilang kepada orang lain bahwa kita ingin sukses. Seringkali kita berkata bahwa kita ingin berhasil. Setiap orang yang normal pasti ingin berhasil dan sukses dalam hidupnya. Pertanyaannya, kesuksesan seperti apakah yang kita inginkan? Keberhasilan seperti apakah yang Anda semua inginkan?
Banyak orang yang bingung ketika ditanya tentang kesuksesan. Rata-rata mereka semua kebingungan mendefinisikan arti keberhasilan terhadap dirinya masing-masing. Tidak sedikit juga yang akhirnya malah mengikuti orang lain karena dirinya sendiri tidak belum punya standar yang pasti apa itu yang disebut sukses. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Minimal, mereka sudah sadar bahwa sukses bukan hanya sekedar dikejar, tapi juga harus dimaknai, meskipun masih mengikuti makna dari orang lain.
Kenapa harus kita memaknai sebuah kesuksesan? Jawabannya, karena tidak ada seorang pun yang tahu makna sukses sejati untuk kita, kecuali kita sendiri. Sukses itu sangat personal dan masing-masing berbeda makna karena setiap orang memiliki keinginan-keinginan dan impian-impian yang berbeda pula. Setiap orang memiliki minat, hasrat, dan gairah yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Minat, hasrat, dan gairah malam inilah yang akan menentukan kesuksesan kita. SUCCESS IS PASSION.
Richard Branson bisa sukses sebagai seorang entrepreneur karena dia memiliki passion yang besar terhadap bidang yang dia geluti. Dia selalu mengerjakan proyek bisnisnya dengan hasrat yang bergelora. Itulah yang membuat dia menjadi salah satu pengusaha tersukses di muka bumi ini. Baginya, bisnis adalah gairah, bisnis adalah tantangan, dan dia sangat suka menghadapi sesuatu yang menantang.
Raditya Dika juga bisa sukses sebagai penulis best-seller karena dia sangat berhasrat dengan bidang tulis-menulis. Buku-buku absurdnya semacam Kambingjantan, Cinta Brontosaurus, Radikus Makankakus, dan Babi Ngesot, laris manis di pasaran serta sukses menyesatkan banyak orang ke jalan yang benar. Itu semua karena kehebatannya menulis yang tumbuh dari HASRATNYA. Dan kabarnya, sebentar lagi dia bakal main film komedi dengan Miyabi a.k.a. Maria Ozawa, bintang film porno paling terkenal dari Jepang. Saya sendiri kurang tahu, apakah Miyabi bisa sukses sebagai bintang film panas karena hasratnya pada film biru?
Oleh karena itu, bila kita ingin sukses, temukan bidang-bidang yang membuat kita berminat, berhasrat, dan bergairah. Jangan takut kalau kita menjadi berbeda dengan orang lain sepanjang bidang yang kita geluti benar-benar sesuatu yang kita inginkan. Jangan juga terkekang oleh opini publik atau pendapat umum yang mengatakan bahwa sesuatu yang kita pilih tersebut adalah pekerjaan yang aneh atau tidak bermasa depan. Yang mereka semua katakan kepada kita adalah omong kosong. Bikin tuli kuping kita. Kitalah satu-satunya pilot yang berhak menentukan kemana pesawat akan diterbangkan. Pokoknya, selama tidak berdosa, LAKUKAN!
September 05, 2009
Saya Berada di Langit Ketujuh

Ya, Giancarlo Fisichella akhirnya meraih mimpinya: menjadi pembalap Scuderia Ferrari F1. Meskipun hanya berkesempatan menunggangi ‘kuda jingkrak’ sampai akhir musim ini saja (menggantikan Felipe Massa yang sedang cedera kepala karena kecelakaan), Fisico merasa sudah sangat bahagia. Selama 13 tahun berkarir di F1, ambisi terbesarnya memang membalap untuk tim merah kebanggaan Italia tersebut. Bagi setiap pembalap berkebangsaan Italia seperti dia, duduk di kokpit mobil balap Ferrari adalah suatu kebanggaan dan kehormatan besar. Inilah mimpi yang menjadi nyata.
Sebagai fans berat Ferrari dan Fisichella, baru kali ini juga saya merasa 100% menikmati F1. Ya, sejak dulu saya merasa selalu ada yang kurang bila menonton balap F1. Hal ini dikarenakan saya tifoso Ferrari tetapi tidak pernah menyukai pembalapnya. Terhitung sejak jaman Michael Schumacher, Eddie Irvine, Rubens Barrichello, Felipe Massa sampai Kimi Raikkonen, tidak ada satu pun pembalap Ferrari yang bisa menarik kekaguman saya. Agak aneh memang. Yang agak lumayan hanyalah Jean Alesi (pembalap Ferrari sebelum Schumacher).
Oleh karena itu, sisa musim balap F1 tahun ini (yang hanya menyisakan 5 seri lagi) akan benar-benar saya nikmati. Melihat Fisico melintas di sirkuit dengan mobil merah adalah momen langka yang belum tentu bisa saya saksikan tahun depan dan seterusnya. Faktor usia yang sudah 36 tahun tampaknya membuat Fisico hanya akan menjadi test-driver atau reserve-driver alias pembalap cadangan bagi Ferrari tahun depan. Apalagi, Ferrari sudah mempunyai planning (gossip-nya) untuk musim depan, yaitu: menukar Kimi Raikkonen dengan Fernando Alonso dari Renault. Yes, Felipe
Semoga di Monza pekan depan Fisi akan membalap dengan baik, meraih victory pertamanya bersama dengan Ferrari. Ya, duet Alonso-Fisico akan mengulang memori manis saat mereka di Renault musim 2005-2006 (di mana saat itu Alonso berhasil menjadi juara dunia dua kali berturut-turut). Akankah terulang tahun 2010 dengan situasi yang terbalik? Fisi yang akan menjadi juara dunia? Saat ini saya hanya bisa berandai-andai dan berkhayal. Saya rasa Fisi juga demikan. :P
September 03, 2009
Baik Saja Tidaklah Cukup…
Banyak orang tua yang memberi nasehat kepada anak-anaknya, “Nak, jadilah orang baik!” Maaf, menurut saya, nasehat itu memang tidak salah, tapi kurang tepat. Bingung ya? Saya yang menulis juga bingung, kok. Hehe..
Begini, di jaman yang sudah maju seperti sekarang ini, ‘baik’ saja tidak cukup. Banyak orang yang sudah puas dengan hanya menjadi orang ‘baik’ saja. Akhirnya mereka tidak pernah maju dan berkembang. Mereka hanya jalan di tempat. Pernah melihat hamster yang berlari di dalam kincir roda? Ya, seperti itulah mereka. Tidak pernah bergerak maju meskipun berlari sekencang-kencangnya. Berita baiknya, mereka tidak pernah mundur. Mereka hanya akan mati kelelahan. Tragis.
Well, karena saya tidak ingin menjadi hamster dan SAYA BUKAN HAMSTER, saya tidak ingin menjadi orang baik. Saya ingin menjadi orang yang LEBIH BAIK. Yes, if better is possible, good is not enough. Jika menjadi lebih baik memungkinkan, maka baik saja tidaklah cukup.
Salah satu cara untuk menjadi orang yang lebih baik adalah dengan belajar, belajar, belajar, dan belajar. Ya, jangan pernah merasa puas dan merasa pintar. Saya selalu merasa diri saya goblog dan tolol. Saya ingin selalu menjadi buah yang mentah. Dengan demikian, alam bawah sadar akan merekam bahwa saya belum terlalu baik sehingga akan memacu saya untuk terus berusaha LEBIH BAIK lagi dengan terus belajar.
Oleh karena itu, apa pun bidang yang kita geluti, buang jauh-jauh yang namanya ‘merasa sudah sempurna’. Kesempurnaan itu tidak nyata. Kesempurnaan hanya rangsangan bagi manusia untuk menjadi lebih baik lagi. Tidak ada yang sempurna di dunia ini selain KETIDAKSEMPURNAAN dan TUHAN.
Teruslah berusaha, teruslah belajar untuk menjadi lebih baik lagi, dan jangan lupakan Tuhan. Niscaya kita akan ‘mendekati’ kesempurnaan, meskipun tidak akan pernah mencapainya.
August 30, 2009
Fisico, Just Believe The Impossible!

Entah kenapa, sebagai penggemar setia balap F1, saya malah nggak suka sama Michael Schumacher. Padahal, semua orang tahu, Schummy adalah pembalap terbesar sepanjang masa. Ya, sejak dulu sampai sekarang memang hanya ada dua pembalap yang saya kagumi, yang pertama adalah almarhum Ayrton Senna dan yang kedua adalah Giancarlo Fisichella.
Bagi saya, Ayrton Senna adalah orang yang secara tidak langsung menjerumuskan saya ke lubang penggemar balap F1. Posisinya hampir sama dengan Diego Maradona. Mereka berdua yang awalnya menarik perhatian saya dan membuat saya menjadi maniac F1 dan sepak bola sejak belasan tahun yang lalu. Nah, saat ini Ayrton Senna telah tiada. Dia tewas saat membalap di Imola tahun 1994 silam.
Sepeninggal Ayrton Senna, saya seperti anak burung kehilangan induknya, nggak punya pegangan. :D Tercatat, hampir tiga tahun saya mengikuti hiruk-pikuk F1 tanpa arah dan motivasi. Apalagi, waktu itu Schumacher baru jaya-jayanya karena tidak punya pesaing. Hal itu semakin membuat saya tidak suka sama dia. Hehe… Sampai akhirnya tahun 1997 ada seorang anak muda berbakat asal Italia yang muncul di dunia gemerlap F1. Dialah Giancarlo Fisichella.
Penampilan pertamanya yang cukup memukau adalah saat dia membalap untuk tim
Tapi, sayang seribu sayang, ramalan itu hanya tinggal ramalan. Sampai saat ini dia nggak pernah juara dunia. Faktor penyebab utama adalah dukungan tim yang kurang maksimal. Ya, Fisico (demikian Fisichella biasa dipanggil) tidak pernah bergabung dengan tim besar dan kaya macam Ferrari atau McLaren. Padahal, sebagai Italiano asli seharusnya dia diberi kesempatan untuk menungganggi kuda jingkrak Ferrari. Tapi, sampai saat ini Ferrari tidak pernah memberinya kesempatan. Mereka lebih suka menggunakan tenaga pembalap asal luar Italia. Saya yakin, seandainya membalap untuk Ferrari, Fisico akan menjadi juara dunia.
Saat ini, di usianya yang sudah 36 tahun, salah satu yang tertua di F1 selain Rubens Barrichello, Fisico membalap untuk tim terlemah, yaitu Force
Tapi, siapa yang menyangka? Kalau Tuhan sudah berkehendak, apa pun bisa terjadi. Dalam babak kualifikasi GP Belgia kemarin, Fisichella berhasil meraih pole position pertamanya bersama Force
Memang, itu hanya pole position, bukan victory. Apalah artinya start dari posisi terdepan kalau tidak bisa menang. Tapi, apa pun yang akan terjadi saat lomba malam nanti (WIB), Fisico sudah membuktikan kepada para penggila F1 bahwa dia BELUM HABIS. Bahkan, kabar terakhir menyebutkan Ferrari tertarik untuk menggunakan jasanya sebagai pengganti Felipe Massa sampai akhir musim nanti. What a dream come true! Nggak sabar rasanya melihat Fisichella menggunakan kevlar warna merah menyala berlogo kuda hitam di dada. Semoga itu menjadi nyata.
Ok, daripada berandai-andai, lebih baik kita tunggu saja hasil lomba nanti malam. Mungkin akan terjadi kejutan lagi. Force
August 24, 2009
Zizi oh Zizi…

Pagelaran Miss Universe 2009 di Bahamas sudah usai tadi pagi WIB. Yang dinobatkan sebagai Miss Universe yang baru adalah Stefania Fernandez, dari (lagi-lagi) Venezuela . Gadis berusia 18 tahun itu menggantikan Dayana Mendoza (MU 2008) yang juga berasal dari Venezuela .
Yang menarik dari MU 2009 ini adalah keikutsertaan wakil dari Indonesia, yaitu Zivanna Letisha Siregar (Putri Indonesia 2008), yang akrab disapa Zizi. Sebelum malam final digelar, Zizi tercatat menduduki rating nomor 1 dalam polling online via internet di MU 2009. Hal ini sempat membuncahkan harapan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia , penikmat kontes ratu ayu sejagat, termasuk saya.
Tetapi, apa mau dikata, unggulan di dunia maya ternyata tidak menjadi jaminan di dunia nyata. Zizi bahkan tidak mampu menembus 15 besar (prestasi yang pernah dicapai oleh Artika Sari Dewi pada MU beberapa tahun yang lalu). Kecewa? Jelas. Saya sudah membayangkan Zizi mampu masuk minimal 5 besar. Apalagi melihat fisiknya yang aduhai, sampai bikin ngacai, ketika mengenakan bikini (yang celananya saya rasa kekecilan), saya menyangka Zizi mampu bersaing dengan putri-putri yang lainnya.
Ya, inilah Miss Universe. Penampilan fisik saja tidak cukup. Beauty, breast, dan bikini bukan yang utama. Para juri di malam final tahu betul tentang hal itu. Mereka tidak hanya menilai tampak luarnya saja, tetapi juga brain dan behaviour. Ketangkasan dalam menjawab pertanyaan, kepercayaan diri yang tercermin dalam body language, cara berjalan, cara berbicara, adalah beberapa hal yang menjadi penilaian utama.
Kita bisa melihat Venezuela . Negeri yang terkenal dengan kontes ratu-ratuan ini seperti tidak pernah kering bakat untuk menjadi Miss Universe. Mereka ibarat Brazil dalam sepak bola, Amerika dalam bola basket, China dalam bulu tangkis, dan Indonesia dalam korupsi. Saya pernah membaca kalau di Venezuela banyak bertebaran sekolah-sekolah khusus untuk mencetak calon-calon ratu-ratu sejagat. Jadi, mereka memang betul-betul serius menghadapi event tahunan ini dan sudah menjadi sebuah industri tersendiri di negeri Hugo Chavez tersebut.
Oleh karena itu, bila kita masih ingin melihat wakil kita menjadi Miss Universe selanjutnya, tidak ada salahnya meniru Venezuela . Ingat, Jepang dan India sudah pernah merebut mahkota tersebut. Sebagai negara Asia, Indonesia juga tidak kalah berbakat dibanding mereka. Yang diperlukan hanya pembinaan berjenjang ala Venezuela . Masa kita harus mengirim Julia Perez, Dewi Perssik, Sarah Azhari atau Farah Quinn ke Miss Universe?
Subscribe to:
Posts (Atom)