Banyak orang tua yang memberi nasehat kepada anak-anaknya, “Nak, jadilah orang baik!” Maaf, menurut saya, nasehat itu memang tidak salah, tapi kurang tepat. Bingung ya? Saya yang menulis juga bingung, kok. Hehe..
Begini, di jaman yang sudah maju seperti sekarang ini, ‘baik’ saja tidak cukup. Banyak orang yang sudah puas dengan hanya menjadi orang ‘baik’ saja. Akhirnya mereka tidak pernah maju dan berkembang. Mereka hanya jalan di tempat. Pernah melihat hamster yang berlari di dalam kincir roda? Ya, seperti itulah mereka. Tidak pernah bergerak maju meskipun berlari sekencang-kencangnya. Berita baiknya, mereka tidak pernah mundur. Mereka hanya akan mati kelelahan. Tragis.
Well, karena saya tidak ingin menjadi hamster dan SAYA BUKAN HAMSTER, saya tidak ingin menjadi orang baik. Saya ingin menjadi orang yang LEBIH BAIK. Yes, if better is possible, good is not enough. Jika menjadi lebih baik memungkinkan, maka baik saja tidaklah cukup.
Salah satu cara untuk menjadi orang yang lebih baik adalah dengan belajar, belajar, belajar, dan belajar. Ya, jangan pernah merasa puas dan merasa pintar. Saya selalu merasa diri saya goblog dan tolol. Saya ingin selalu menjadi buah yang mentah. Dengan demikian, alam bawah sadar akan merekam bahwa saya belum terlalu baik sehingga akan memacu saya untuk terus berusaha LEBIH BAIK lagi dengan terus belajar.
Oleh karena itu, apa pun bidang yang kita geluti, buang jauh-jauh yang namanya ‘merasa sudah sempurna’. Kesempurnaan itu tidak nyata. Kesempurnaan hanya rangsangan bagi manusia untuk menjadi lebih baik lagi. Tidak ada yang sempurna di dunia ini selain KETIDAKSEMPURNAAN dan TUHAN.
Teruslah berusaha, teruslah belajar untuk menjadi lebih baik lagi, dan jangan lupakan Tuhan. Niscaya kita akan ‘mendekati’ kesempurnaan, meskipun tidak akan pernah mencapainya.
No comments:
Post a Comment