December 13, 2016

Preview Film: Rogue One: A Star Wars Story (2016)


Saat merilis Star Wars pada 1977, George Lucas mungkin tidak menyangka bahwa film besutannya tersebut bakal menjadi fenomena global. Dengan jalinan cerita yang menarik, serta tokoh-tokohnya yang unik, opera luar angkasa tersebut mampu menghipnotis jutaan penonton menjadi penggemar setia.

Hingga kini, sudah ada tujuh film dari franchise Star Wars yang tayang di layar lebar. Semenjak Lucasfilm diakuisisi oleh The Walt Disney Studios pada 2012, kisah dari galaksi yang sangat, sangat jauh tersebut memang semakin berkembang. Apalagi, selain cerita utama, yang terdiri dari sembilan episode, juga bakal ada spin-off, alias cerita sempalannya.

Rencananya, Lucasfilm bakal memproduksi tiga film spin-off Star Wars Anthology. Rogue One, yang tayang mulai hari Rabu (14/12) ini, adalah pembukanya, yang nantinya akan disusul oleh film tentang masa ababil Han Solo dan Boba Fett.

Rogue One sendiri mengambil setting sebelum kejadian di Star Wars: A New Hope (1977) berlangsung. Di opening crawl episode keempat tersebut, diceritakan ada sekelompok pemberontak yang berhasil menyusup ke markas Galactic Empire dan mencuri rancangan rahasia Death Star, sebuah senjata raksasa berupa stasiun luar angkasa yang bisa menghancurkan sebuah planet dalam sekejap.

Kelompok Rebel tersebut menamai diri mereka sebagai Rogue One. Dipimpin oleh Captain Cassian Andor (Diego Luna), serta beranggotakan Jyn Erso (Felicity Jones), Chirrut Imwe (Donnie Yen), Baze Malbus (Jiang Wen), Bodhi Rook (Riz Ahmed), dan Saw Gerrera (Forest Whitaker). Selain itu, juga ada K-2SO (Alan Tudyk), sebuah droid milik Imperial yang memorinya kemudian dihapus dan diprogram ulang oleh Andor.

Berbeda dengan para droid yang muncul di film-film Star Wars sebelumnya (R2-D2, C-3PO, dan BB-8), K-2SO ini merupakan droid yang nakal dan merupakan prajurit yang terlatih untuk bertempur. Menurut sang pengisi suara, Alan Tudyk, K-2SO ini punya peran yang vital di Rogue One. Jadi, karakternya bukan hanya sebagai penghibur semata.

Rogue One juga bakal menjadi film Star Wars pertama yang tidak dibuka dengan opening crawl. Jadi, jangan berharap ada tulisan kuning yang diawali oleh kalimat "a long time ago, in a galaxy far, far away" berjalan di atas background langit malam berbintang.

Menurut executive producer John Knoll, mereka ingin membedakan film spin-off ini dengan trilogi maupun prekuelnya. Cerita Rogue One merupakan stand alone yang tidak membutuhkan opening crawl. Sebab, ini bukan bagian dari saga Skywalker.

Yang menarik, di film Rogue One ini, tokoh antagonis ikonis di jagad Star Wars, Lord Darth Vader, kembali muncul. Dalam trailer yang dirilis pada bulan September yang lalu, penguasa the Dark Side itu nongol di bagian akhir, hanya beberapa detik. Meski cuma bagian punggung dan belakang kepalanya saja yang tampak, para fans sudah bisa mengenali sosoknya yang legendaris.

Aktor kawakan James Earl Jones tetap menjadi pengisi suara Darth Vader, seperti di trilogi Star Wars yang pertama. Sementara itu, secara fisik, tokoh berjubah hitam di balik topeng tersebut diperankan oleh berbagai aktor yang berbadan tinggi besar. Salah satunya adalah Spencer Wilding, yang pernah berperan sebagai monster dalam Victor Frankenstein (2015).

Hingga kini, belum ada detail terperinci mengenai seberapa dominan peran Darth Vader. Sutradara Gareth Edwards hanya memberi petunjuk bahwa di timeline Star Wars, Rogue One terletak dua dekade setelah kejadian di Episode III: Revenge of the Sith (2005), saat Death Star sedang dibangun, dan Darth Vader menduduki posisi yang sangat berkuasa.

Dalam trailer selanjutnya yang dirilis pada bulan Oktober yang lalu, Darth Vader juga kembali muncul. Kali ini, dia tidak sendirian, tapi bersama dengan Orson Krennic (Ben Mendelsohn), yang menjabat sebagai Direktur Riset Senjata Canggih dari pihak militer Imperial.

Hampir dipastikan, Krennic, yang seharusnya merupakan bawahan dari Vader, adalah villain utama di Rogue One. Dia bakal memimpin pasukan andalan Imperial, Stormtrooper, untuk membasmi para Rebel dan menggagalkan misi mereka yang ingin mencuri rancangan Death Star.

Di bagian bawah poster yang dirilis dua bulan lalu, tampak sepasukan Stromtrooper sedang berpatroli di tepi pantai. Di belakang mereka ada kendaraan perang raksasa AT-ACT Walker. Selain itu, juga tampak kapal induk Star Destroyer dan pesawat tempur TIE Fighter.

Pertempuran antara Stormtrooper dan pasukan Rebel kali ini memang tidak hanya terjadi di luar angkasa, tetapi juga di darat. Ada dua planet yang menjadi latar belakang dan muncul di trailer Rogue One. Yaitu, Planet Scarif yang beriklim tropis dengan pantai pasir putihnya, seperti yang tampak di poster. Lalu, Planet Jedha yang beriklim gurun seperti di Timur Tengah.

Jedha, yang disebut-sebut sebagai planet suci, merupakan tempat para Jedi bermula. Dua karakter utama di Rogue One, Chirrut Imwe, seorang petarung buta, dan Baze Malbus, seorang pembunuh bayaran, berasal dari planet yang tampak gersang tersebut.

Berbeda dengan film-film Star Wars sebelumnya, para ksatria Jedi tidak muncul di Rogue One. Begitu juga dengan lightsaber, senjata andalan mereka. Tidak ada lagi sosok yang bijaksana seperti Master Yoda ataupun Obi-Wan Kenobi. Meski demikian, kehadiran the Force tetap terasa dalam diri pendekar buta, Chirrut Imwe, yang bakal mengucapkan kalimat legendaris, "May the Force be with you."

Menurut executive creative director dan visual programming Doug Chiang, setting Rogue One memang dibuat berbeda dengan film-film Star Wars sebelumnya. Ibaratnya, mereka ingin menggarap sisi lain dari jagad Star Wars yang selama ini belum pernah diungkap ke para fans.

Dari trailer dan poster, juga bisa kita ketahui bahwa yang menjadi fokus utama di Rogue One adalah seorang cewek bernama Jyn Erso. Sejak diambil alih oleh Disney, yang terkenal dengan princess-princess-nya, franchise Star Wars memang mulai bernuansa girl power. Hal itu sudah diawali oleh tokoh Rey (Daisy Ridley) yang mendominasi Episode VII: The Force Awakens tahun lalu.

Latar belakang Jyn Erso sendiri dijelaskan lebih detail dalam Catalyst: A Rogue One Novel yang ditulis oleh James Luceno. Cewek tomboy tersebut merupakan anak dari pasangan Lyra (Valene Kane) dan Galen Erso (Mads Mikkelsen). Di bagian awal trailer, tampak Jyn kecil disembunyilan bokapnya dari buruan pasukan Imperial.

Galen Erso memang memiliki kecerdasan dan keahlian khusus untuk membangun Death Star, yang membuatnya diincar oleh Rebel Alliance maupun Orson Krennic dari Galatic Empire. Setelah dewasa, Jyn akhirnya direkrut oleh Cassian Andor, yang merupakan anggota intelijen berpengalaman dari pihak pemberontak, atas petunjuk dari bokapnya tersebut.

Seperti halnya film-film Star Wars sebelumnya, yang sebenarnya merupakan sebuah drama keluarga, Rogue One pun demikian. Menurut Mads Mikkelsen, pemeran Galen Erso, meski film spin-off ini dibanjiri berbagai adegan action dan fantasi, inti ceritanya tetaplah sama, tentang keluarga. Tentang hubungan ayah dan anaknya.

Yang membuat penasaran para fans, apakah Jyn Erso bakal menjadi heroine baru yang punya porsi besar dalam Star Wars Cinematic Universe? Menurut sang pemeran utama, Felicity Jones, untuk sementara ini, jawabannya adalah: Tidak. Kisah petualangan Jyn dkk bakal langsung berakhir di film Rogue One. Tidak akan ada sekuelnya.

Felicity sendiri mengaku sangat terpikat pada karakter Jyn yang menurutnya merupakan karakter perempuan yang paling realistis dalam jagat Star Wars. Aktris asal Inggris itu sempat tak percaya dan serasa bermimpi ketika akhirnya mendapat peran utama sebagai Jyn Erso di Rogue One.

Tokoh Star Wars perempuan pertama yang dibuat action figure-nya itu sangat cool dan jago bela diri. Dia tahan banting dan sangat pede, baik secara fisik dan mental. Kualitas tersebut biasanya ada pada karakter cowok. Jyn Erso ini merupakan tipikal cewek jaman sekarang yang mencerminkan girl power, menurut produser Allison Shearmur.

Demi totalitas perannya sebagai seorang cewek jagoan, Jones berlatih penuh, setiap hari. Bersama Diego Luna, bintang Inferno (2016) itu latihan tinju. Seperti Rocky. Bahkan, dia juga latihan kung fu. Hasilnya, setiap gerakan yang ia lakukan terlihat keren dan garang. Namun, ada konsekuensinya, dia jadi punya bekas memar di sekujur tubuhnya.

Di film Rogue One ini, penampilan Felicity yang biasanya anggun memang terlihat kucel. Selama menjalani syuting, sutradara Gareth Edwards selalu meminta tim make-up untuk melemparinya dengan lumpur. Dia ingin menampilkan sosok Jyn sebagai seorang petarung betulan. Tidak ada lagi rambut yang rapi. Tidak ada lagi wajah yang bersih.

Edwards memang seorang sutradara yang brilian dan menaruh perhatian lebih pada detail. Bahkan, dia juga memastikan setiap Stormtrooper yang berkostum putih itu tampak lusuh dan berlumpur. Semuanya dia buat senyata mungkin.

Selain penampilan, pengucapan dialog juga sangat diperhatikan. Felicity Jones bahkan pernah harus mengulang take gambar sampai 25 kali hanya untuk satu adegan. Yaitu, saat dia mengucapkan kalimat "may the Force be with us" yang sangat ikonis tersebut.

Executive producer John Knoll juga mengungkap ada satu adegan supersulit yang digarap selama dua tahun. Padahal, dalam film, scene tersebut hanya ditampilkan selama dua menit. Bayangkan, dua tahun dihabiskan hanya untuk dua menit!

Syuting Rogue One sendiri dimulai pada 8 Agustus 2015. Sebagian besar scene dilaksanakan di London, melibatkan lebih dari 25 ribu kru! Laamu Atoll di Maladewa digunakan sebagai lokasi syuting untuk Planet Scarif yang indah. Sedangkan, pengambilan gambar untuk Planet Jedha dilakukan di Yordania. Selain itu, stasiun subway London Underground di Canary Wharf juga digunakan sebagai lokasi markas Imperial.

Seluruh set, termasuk pesawat luar angkasa dan interiornya dibuat secara manual. Termasuk pesawat X-Wing yang diparkir di depan lokasi world premiere di Hollywood hari Sabtu (10/12) kemarin. Pesawat tersebut didatangkan langsung dari London dan dirakit ulang selama lima hari!

Proses produksi sebenarnya sudah berakhir pada 11 Februari 2016. Namun, setelah melalui tahap editing pada pertengahan bulan Juni yang lalu, Edwards merasa ada beberapa adegan yang kurang sempurna, sehingga harus dilakukan syuting ulang.

Gara-gara reshoot tersebut, ada penyesuaian scoring dengan adegan yang di-take ulang. Namun, sang komposer musik, Alexandre Deplatt, sudah terlanjur punya agenda lain. Michael Giacchino kemudian ditunjuk sebagai penggantinya.

Sebelum ini, Giacchino memang sudah sering dipakai Disney untuk menggarap scoring film Up, Zootopia, dan Doctor Strange yang baru tayang bulan lalu. Alhasil, meski terbilang mendadak dan waktunya mepet, Giacchino mampu menyelesaikan komposisi musik Rogue One yang baru dalam tempo hanya enam pekan.

Sementara itu, George Lucas, sang kreator sekaligus "mahaguru" Star Wars, ternyata sudah menonton Rogue One. Menurut juru bicaranya, pendiri Lucasfilm itu menyukai spin-off ini. Berbeda halnya dengan The Force Awakens tahun lalu, yang mana dia merasa kecewa setelah menonton film garapan J. J. Abrams tersebut.

Sutradara Gareth Edwards juga mengungkapkan hal serupa. Dia sudah memperlihatkan film Rogue One ke Lucas, dan ternyata tanggapannya sangat positif. Setengah bercanda, Edwards kemudian mengaku bahwa kini dia sudah bisa mati dalam keadaan bahagia karena sudah mampu memuaskan si empunya Star Wars.

Secara box office, Rogue One juga diperkirakan bakal sukses. Meski mungkin tidak akan sefenomenal The Force Awakens, yang menjadi film terlaris ketiga sepanjang sejarah. Dalam pekan pertama penayangannya tahun lalu, Episode VII itu mampu memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan angka USD 528 juta.

Disney memang cukup ciamik dalam memasarkan Rogue One. Mereka sengaja memasang jajaran artis internasional dari berbagai negara untuk bermain di film berdurasi 133 menit ini. Tujuannya, untuk menarik penonton dari negeri masing-masing. Sebut saja Felicity Jones dari Inggris, Mads Mikkelsen dari Denmark, Forest Whitaker dari Amerika Serikat, Diego Luna dari Meksiko, Ben Mendelsohn dari Australia, Jiang Wen dari Tiongkok, serta Donnie Yen dari Hong Kong.

Oleh karena itu, Rogue One, yang bujet produksinya sangat besar, mencapai USD 200 juta, diperkirakan sudah bisa balik modal dalam seminggu pertama, dengan estimasi pemasukan USD 280-350 juta. Animo para penonton memang sangat tinggi. Situs Fandango bahkan sempat nge-hang setelah dibanjiri ratusan ribu permintaan, hanya dalam beberapa menit setelah penjualan tiket dibuka pada 28 November 2016 yang lalu!

Setelah tayang perdana alias world premiere di The Hollywood Pantages Theatre, Los Angeles pada hari Sabtu (10/12) kemarin, Rogue One dihajar review positif, bahkan sangat positif dari para kritikus. Standing ovation dari para penonton juga langsung membahana begitu film berdurasi 133 menit ini selesai diputar. Rogue One disebut-sebut sebagai salah satu film Star Wars terbaik yang mind blowing dan spektakuler!

***

Rogue One: A Star Wars Story

Sutradara: Gareth Edwards
Produser: Kathleen Kennedy, Allison Shearmur, Simon Emanuel
Penulis Skenario: Chris Weitz, Tony Gilroy
Pengarang Cerita: John Knoll, Gary Whitta
Berdasarkan: Karakter-karakter ciptaan George Lucas
Pemain: Felicity Jones, Diego Luna, Ben Mendelsohn, Donnie Yen, Mads Mikkelsen, Alan Tudyk, Jiang Wen, Forest Whitaker
Musik: Michael Giacchino
Sinematografi: Greig Fraser
Penyunting: Jabez Olssen
Produksi: Lucasfilm Ltd.
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi: 133 menit
Budget: USD 200 juta
Rilis: 10 Desember 2016 (Pantages Theatre), 14 Desember 2016 (Indonesia), 16 Desember 2016 (Amerika Serikat)

Ratings
IMDb: 8,1/10


No comments: