December 23, 2016

Preview Film: Assassin's Creed (2016)


Selama ini, film-film yang diadaptasi dari video game bisa dibilang kurang berhasil di pasaran. Sebut saja, Street Fighter (1994) dan Mortal Kombat (1995). Padahal, dua game tersebut merupakan game yang legendaris pada masanya.

Meski demikian, para produser film di Hollywood tampaknya masih belum kapok. Upaya mereka mulai menampakkan hasil setelah Paramount Pictures merilis Lara Croft: Tomb Raider (2001). Film yang dibintangi oleh Angelina Jolie itu tercatat sebagai film adaptasi game pertama yang mampu menembus pemasukan di atas USD 100 juta di pasar domestik Amerika Serikat.

Tahun ini, ada dua film adaptasi game yang pencapaiannya melebihi Tomb Raider, yaitu The Angry Birds Movie (animasi) dan Warcraft (live-action). Keduanya mampu meraup pendapatan USD 349 juta dan USD 433 juta secara global. Namun, yang awalnya digadang-gadang bakal sukses di box office sebenarnya adalah Assassin's Creed, yang baru tayang mulai hari Rabu (21/12) ini.

Film yang diadaptasi dari video game rilisan Ubisoft tersebut mengisahkan tentang seorang kriminal bernama Callum Lynch (Michael Fassbender) yang dijatuhi hukuman mati. Demi menyelamatkan dirinya dari eksekusi, Lynch terpaksa menerima tawaran dari Obstergo Industries, yang dipimpin oleh Alan Rikkin (Jeremy Irons), untuk menjadi kelinci percobaan dalam Animus Project.

Dalam eksperimen tersebut, dengan bimbingan Dr. Sophia Rikkin (Marion Cotillard), yang merupakan putri dari Alan Rikkin, Lynch harus memasuki ingatan leluhurnya, Aguilar de Nerha (Michael Fassbender), yang telah meninggal 500 tahun yang lampau. Melalui teknologi revolusioner yang membuka ingatan genetisnya, Lynch bisa melihat, mendengar, dan merasakan petualangan yang dialami oleh kakek moyangnya, yang hidup di masa Inkuisisi Spanyol pada abad ke-15.

Aguilar sendiri adalah anggota dari the Assassins, sebuah organisasi rahasia yang berisikan orang-orang cerdas dengan kemampuan tinggi. Pada kala itu, mereka berjuang untuk meruntuhkan kesewenang-wenangan Templar Order, yang di masa kini berinkarnasi menjadi Abstergo Industries.

Setelah mengikuti Animus Project, selain mendapatkan memori dari Aguilar, Lynch juga memiliki pengetahuan dan kemampuan bela diri seperti leluhurnya tersebut. Apakah si mantan kriminal ini akhirnya mampu mengalahkan Abstergo? Bagaimana kelanjutan hubungannya dengan si sexy Sophia Rikkin?

Callum Lynch sendiri sebenarnya merupakan tokoh baru dalam Assassin's Creed. Karakter tersebut khusus diciptakan untuk versi filmnya. Oleh karena itu, skenarionya juga berbeda dengan cerita asli dari video game-nya yang lebih banyak berkutat di masa lalu.

Patrick Crowley, selaku executive producer, mengungkapkan bahwa 65 persen cerita dalam film Assassin's Creed ber-setting di masa kini. Sedangkan, hanya 35 persen yang mengambil latar di Spanyol pada abad ke-15 melalui sebuah alat virtual reality bernama Animus.

Perbedaan ini membuat kisah Assassin's Creed tidak lagi berfokus pada Aguilar seperti di versi game. Protagonis utama di film yang dibesut oleh Justin Kurzel ini adalah Callum Lynch, yang merupakan keturunan dari sang assassin.

Meski telah melakukan perubahan, Michael Fassbender selaku pemeran utama mengaku tetap menghormati versi game-nya. Mereka hanya sedang berusaha untuk menciptakan pengalaman sinematik yang menarik, sehingga ada elemen-elemen baru yang harus diperkenalkan kepada para penonton, terutama bagi para non-fans atau non-gamer Assassin's Creed.

Dari sebagian besar trailer yang ditampilkan, aksi kejar-kejaran dan peperangan tampak mendominasi dan menjadi menu utama bagi para penonton. Selain itu, ada satu adegan yang menjadi trademark dari video game keluaran Ubisoft ini, yaitu Leap of Faith. Para penggemar Assassin's Creed pasti sudah tidak asing dengan aksi melompat dari ketinggian tersebut.

Dalam video klip behind the scenes yang disebarkan melalui YouTube oleh 20th Century Fox, Leap of Faith di film Assassin's Creed memang benar-benar ada dan merupakan aksi nyata, bukan CGI (computer-generated imagery). Adegan berbahaya tersebut dilakukan oleh seorang stuntman bernama Damian Walters. Pria 35 tahun itu terjun bebas dari ketinggian 125 kaki (38 meter) di atas permukaan tanah!

Saat world premiere, Damian Walters kabarnya juga hadir. Dia memeragakan Leap of Faith dengan melompat dari ketinggian 90 kaki dan jatuh bebas di atas matras raksasa, di hadapan para penggemar Assassin's Creed.

Sayangnya, seperti film-film adaptasi video game sebelumnya, yang acap kali mendapat kritik pedas, Assassin's Creed juga tidak berhasil mendapat sambutan positif setelah acara world premiere di New York City pada 13 Desember 2016 yang lalu tersebut. Sejumlah situs review memberi rating negatif untuk film berdurasi 115 menit ini.

Meski demikian, para gamer, yang menjadi penggemar fanatik Assassin's Creed, mayoritas mengaku cukup puas setelah menonton film rilisan 20th Century Fox ini. Situs IMDb, bahkan, hingga saat ini, masih memberi rating yang cukup tinggi, yakni 8,2.

Secara box office, Assassin's Creed juga diragukan bakal sukses karena harus bersaing langsung dengan Rogue One: A Star Wars Story yang baru dirilis pekan lalu. Selain itu, juga bakal ada Passengers yang dibintangi oleh Jennifer Lawrence dan Chris Pratt.

Michael Fassbender, yang juga bertindak sebagai produser, mengaku tak gentar meski harus head-to-head dengan Rogue One. Menurutnya, Assassin's Creed yang diadaptasi dari video game sangat berbeda dengan franchise Star Wars. Oleh karena itu, para penggemarnya pun juga berbeda.

Dengan bujet cukup besar, hingga USD 125 juta, Assassin's Creed banyak mengungkap kejadian masa lalu. Kisah ordo rahasia Templar pada abad pertengahan, masa Renaissance, dan Revolusi Prancis adalah beberapa fakta sejarah yang menghiasi film action adventure ini.

Selain itu, menurut Fassbender, karakteristik para tokohnya juga berbeda dengan Star Wars yang terbagi dalam dua kubu: Sisi Terang dan Sisi Gelap. Di Assassin's Creed, tidak ada karakter yang benar-benar baik atau jahat. Organisasi Assassins dan Templar bersifat ambigu. Pada suatu titik, keduanya sama-sama hipokrit.

Karakter abu-abu, yang tidak sepenuhnya baik ataupun jahat, memang selalu menarik perhatian penonton. Fassbender sendiri sudah berpengalaman memerankan Magneto yang memiliki karakter seperti itu di franchise X-Men.

Menurut pacar Alicia Vikander tersebut, tokoh ambigu biasanya selalu memprovokasi para penonton untuk berpikir, apakah harus mendukungnya, atau membencinya? Hal itu diharapkan bakal membuat film Assassin's Creed ini semakin menarik sehingga mampu menarik para penggemar baru.

Jika pendapatannya cukup memuaskan, memang ada kemungkinan franchise Assassin's Creed dibuat menjadi sebuah trilogi. Pihak produser, kabarnya, sudah menyiapkan dua film lanjutannya. Sutradara Justin Kurzel menyatakan tertarik untuk mengeksplorasi tentang Cold War di sekuelnya. Kita tunggu saja apakah rencana tersebut bakal terealisasi.

***

Assassin's Creed

Sutradara: Justin Kurzel
Produser: Jean-Julien Baronnet, GĂ©rard Guillemot, Frank Marshall, Patrick Crowley, Michael Fassbender, Conor McCaughan, Arnon Milchan
Penulis Skenario: Michael Lesslie, Adam Cooper, Bill Collage
Berdasarkan: Assassin's Creed by Ubisoft
Pemain: Michael Fassbender, Marion Cotillard, Jeremy Irons, Brendan Gleeson, Charlotte Rampling, Michael K. Williams
Musik: Jed Kurzel
Sinematografi: Adam Arkapaw
Penyunting: Christopher Tellefsen
Produksi: Regency Enterprises, Ubisoft Entertainment, New Regency Pictures, Ubisoft Motion Pictures, DMC Film, The Kennedy/Marshall Company
Distributor: 20th Century Fox
Durasi: 115 menit
Budget: USD 125 juta
Rilis: 13 Desember 2016 (New York City), 21 Desember 2016 (Indonesia & Amerika Serikat)

Ratings
IMDb: 8,2/10
Rotten Tomatoes: 23%
Metacritic: 37/100


No comments: