April 12, 2017

Preview Film: Night Bus (2017)


Dalam beberapa tahun terakhir, dunia perfilman Indonesia memang semakin berkembang. Tema yang diangkat lebih berwarna, tidak lagi didominasi oleh hantu-hantu sexy dan drama percintaan ala ababil. Salah satu film terbaru yang bakal menyemarakkan perbioskopan tanah air adalah Night Bus, yang ber-genre action-thriller.

Film yang diproduseri oleh Darius Sinathrya tersebut tayang serentak mulai hari Kamis (6/4) ini. Kisahnya diadaptasi dari cerpen karya Teuku Rifnu Wikana yang terbit pada 2010 yang lalu. Menariknya, cerpen yang berjudul Selamat itu, kabarnya, merupakan pengalaman nyata dari si penulis.

Setelah mengunggah karyanya tersebut ke internet, Rifnu mendapat respon positif dari para pembaca. Banyak yang mengatakan cerpen Selamat layak untuk diangkat ke layar lebar. Dari situ akhirnya film Night Bus ini berkembang. Skenarionya kemudian digarap oleh Rahabi Mandra dan disutradarai oleh Emil Heradi.

Menurut Darius, kisah Night Bus memang terinspirasi dari kejadian yang Rifnu alami. Namun, dia tidak mau mengaitkan hal itu secara langsung karena bakal sensitif. Makanya, mereka memilih nama daerahnya juga fiksi karena tidak ingin menyinggung salah satu pihak yang ada di kehidupan nyata.

Ceritanya, pada tahun 1999, ada seorang wartawan yang mendapat tugas untuk meliput daerah yang sedang dilanda konflik dengan menumpang sebuah bus malam. Berangkat dari Kota Rampak, dia menuju Sampar, sebuah daerah yang kaya sumber daya alam di ujung Pulau Santani. Selama 12 jam, dari pukul lima sore hingga pagi, para penumpang mengalami situasi yang mencekam. Hampir setiap dua jam sekali, bus dihentikan di tengah jalan dan di-sweeping bergantian oleh dua pihak yang bertikai, yaitu kelompok separatis Samerka (Sampar Merdeka) dan aparat pemerintah.

Para penumpang tersebut memiliki tujuan masing-masing. Ada yang ingin pulang dan bertemu dengan keluarga di Sampar, ada yang ingin berziarah ke makam anak yang baru meninggal, ada yang ingin menyelesaikan urusan pribadi serta mencari penghidupan yang lebih layak, dan lain-lainnya.

Tak dinyana, perjalanan biasa menggunakan bus malam itu kemudian berubah menjadi teror yang menegangkan. Di antara para penumpang, ternyata ada seseorang menjadi pembawa pesan rahasia untuk Panglima Samerka. Dia diburu oleh pihak yang bertikai, termasuk oleh gerombolan bandit keji yang memanfaatkan situasi konflik.

Nyawa para penumpang bus malam pun dipertaruhkan. Tak ada yang bisa menebak siapa yang bakal selamat, atau menjadi korban, dalam perjalanan maut selama 12 jam yang sangat mencekam tersebut..

Dibintangi oleh sejumlah aktor terkenal tanah air, seperti Alex Abbad, Torro Margens, Tio Pakusadewo, Teuku Rifnu Wikana, Lukman Sardi dan Donny Alamsyah, film bikinan Night Bus Pictures ini sebenarnya telah merampungkan syuting sejak bulan Oktober 2015 yang lalu. Tapi, karena satu dan lain hal, terutama untuk mematangkan proses pasca produksi, baru bisa dirilis pada bulan April 2017.

Biaya yang dibutuhkan untuk membuat Night Bus memang tidak sedikit. Darius Sinathrya, yang melakoni debutnya sebagai produser, dianggap cukup berani mengangkat tema sederhana, dari kejadian yang bisa dialami oleh siapa saja, menjadi sebuah film dengan sentuhan teknologi canggih dan mahal.

Menurut Darius, ada sekitar 500 adegan yang menggunakan visual effect dan CGI (computer-generated imagery). Bahkan, ada yang full generated animation. Misalnya, untuk menampilkan suasana kota yang hancur karena konflik, tidak mungkin dilakukan syuting secara real di Indonesia, karena bakal butuh biaya yang tinggi dan waktu yang lama untuk menyelesaikannya.

Amrin Nugraha, yang bertindak sebagai supervisor efek visual, menyatakan para produser Night Bus bukan membikin film, tapi membikin sejarah dalam film. Dia menjanjikan para penonton bakal puas setelah menyaksikan sajian action-thriller keren yang digarap dengan teknologi tinggi ini.

Teuku Rifnu, yang bertindak sebagai produser bersama Darius, juga cukup pede. Dia berniat membawa Night Bus melanglang buana ke berbagai festival film internasional, seperti Hongkong, Toronto dan Prancis.

Dari siaran persnya beberapa waktu lalu, pihak Night Bus Pictures memang memiliki visi dan target untuk masuk ke pasar film global. Selain bertujuan untuk menghibur, mereka juga membawa pesan pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan bangsa demi menghindari konflik yang pastinya akan menimbulkan korban, kerugian dan kehancuran.

***

Night Bus

Sutradara: Emil Heradi
Produser: Darius Sinathrya, Teuku Rifnu Wikana
Penulis Skenario: Rahabi Mandra
Berdasarkan: Selamat by Teuku Rifnu Wikana
Pemain: Alex Abbad, Edward Akbar, Agus Nur Amal, Abdurrahman Arif, Torro Margens, Hana Prinantina, Lukman Sardi, Yayu A. W. Unru, Teuku Rifnu Wikana, Tio Pakusadewo
Sinematografi: Anggi Frisca
Produksi: Night Bus Pictures
Distributor: Kaninga Pictures
Rilis: 6 April 2017 (Indonesia)

Rating (hingga 12 April 2017)
IMDb: 8,2/10

No comments: