January 06, 2017

Preview Film: The Great Wall (2016)


Di dunia perfilman Mandarin, Zhang Yimou adalah seorang legenda. Sejak membesut Red Sorghum (1987), namanya dikenal sebagai salah satu sutradara handal. Film garapannya yang diadaptasi dari novel karya peraih Nobel Sastra, Mo Yan, itu akhirnya juga melejitkan Gong Li sebagai aktris papan atas Tiongkok.

Kesuksesan Red Sorghum kemudian memicu Zhang Yimou untuk menelurkan berbagai film terkenal lainnya, seperti Ju Dou (1990), Raise the Red Lantern (1991), The Story of Qiu Ju (1992), Hero (2002), House of the Flying Daggers (2004), Curse of the Golden Flower (2006), hingga The Flowers of War (2011). Semuanya adalah film berbahasa Mandarin.

Tahun ini, Zhang Yimou mencoba untuk "naik kelas". Untuk pertama kalinya, sutradara kelahiran Xi'an, Shaanxi, Tiongkok, 66 tahun yang lalu itu menggarap film berbahasa Inggris. Dan, filmnya pun bukan film ecek-ecek. Didistribusikan oleh Universal Pictures, salah satu studio terbesar di Hollywood. Judulnya: The Great Wall, yang bakal tayang di Indonesia mulai hari Rabu (4/1) ini.

Kisah The Great Wall sendiri berpusat di Tembok Besar China pada masa Dinasti Song (960-1279). Bukan tentang pembangunannya, tapi tentang misteri Taotie, yaitu spesies binatang mistis alias monster yang berada di balik tembok raksasa tersebut.

Setiap 60 tahun sekali, ribuan monster muncul dan menyerbu tembok besar. Kekaisaran China kemudian menerjunkan The Nameless Order. Pasukan elite yang dipimpin oleh Jenderal Lin Mae (Jing Tian) yang cantik jelita itu mempunyai misi membasmi makhluk-makhluk mengerikan tersebut.

Di saat pasukan China sibuk melakukan persiapan, ada dua orang tentara bayaran dari Eropa bernama William Garin (Matt Damon) dan Pero Tovar (Pedro Pascal) yang menyusup ke tembok besar. Mereka berniat mencuri bubuk mesiu hitam. Dasar sedang apes, dua bule tersebut kemudian tertangkap. Di sana, mereka bertemu dengan Sir Ballard (Willem Dafoe), seorang tahanan yang dulu juga berupaya nyolong mesiu untuk dijual di Eropa.

Saat para monster menyerang Great Wall, Garin akhirnya menyadari bahwa dia sedang terjebak dalam sebuah perang besar. Namun, nalurinya sebagai seorang tentara yang merindukan ketegangan di medan tempur tak bisa berbohong. Garin kemudian memutuskan untuk membantu pasukan khusus yang dipimpin Jenderal Lin. Mampukah mereka mengalahkan para makhluk ganas tersebut?

Menelan biaya hingga USD 150 juta, The Great Wall tercatat sebagai film terbesar yang pernah digarap oleh Zhang Yimou, sekaligus menjadi film termahal yang seluruh proses syutingnya dilakukan di China. Menurut sutradara yang telah meraih berbagai macam penghargaan tersebut, kisah tentang monster Taotie ini bakal menaikkan level film Mandarin di dunia. Dia juga yakin The Great Wall bakal masuk nominasi Piala Oscar.

Film yang sudah dirilis di Tiongkok sejak 15 Desember 2016 ini merupakan produksi pertama dari Legendary East, anak perusahaan Legendary Entertainment. Salah satu studio besar di Hollywood itu diakuisisi oleh Wanda Group dari China sejak tahun lalu.

Dengan anggaran jumbo, Legendary memberi Zhang Yimou keleluasaan untuk mengeluarkan segala kemampuannya, terutama dari segi visual. Special effect yang ditampilkan di The Great Wall pun tidak sembarangan. Menurut Zhang, dalam sekali cut, bisa muncul hingga 300 juta monster di setiap adegannya. Bahkan, tim produksinya telah mendesain hingga 500 jenis monster yang berbeda untuk film yang baru akan rilis bulan depan di Amerika Serikat tersebut.

The Great Wall akhirnya menjadi penanda ambisi besar China untuk membuat film blockbuster setara Hollywood. Oleh karena itu, sejumlah aktor ternama juga mereka rekrut. Yang menjadi ujung tombak adalah Matt Damon. Bersama Pedro Pascal dan Willem Dafoe, bintang franchise Jason Bourne itu beradu akting dengan aktris Tiongkok terkenal, Jing Tian.

Selain tiga aktor Hollywood dan Jing Tian, yang kecantikannya bakal membuat para pria lupa pada istri di rumah, The Great Wall juga diperkuat oleh Andy Lau yang legendaris. Bintang serial The Return of the Condor Heroes (1983) tersebut berperan sebagai ahli strategi perang bernama Wang.

Bagi para penggemar K-Pop, The Great Wall juga wajib ditonton karena menampilkan Lu Han. Pentolan boyband EXO itu memerankan karakter bernama Peng Yong. Bagi penyanyi dan penari kelahiran Beijing, China, 26 tahun yang lalu tersebut, The Great Wall ini merupakan film keduanya di tahun 2016 setelah Time Raiders.

Sementara itu, Jing Tian mengaku sangat bangga bisa bermain di film berdurasi 104 menit ini. Meski sudah cukup terkenal di China, The Great Wall merupakan pengalaman pertamanya bermain dengan bintang-bintang Hollywood sekelas Matt Damon.

Demi totalitas peran yang ia jalani, aktris 28 tahun yang semula tidak fasih berbahasa Inggris itu rela belajar secara intensif di Amerika Serikat selama beberapa bulan, hingga bahasa Inggrisnya lancar. Sutradara Zhang Yimou pun memuji profesionalitas Jing Tian.

Di lain pihak, pemilihan Matt Damon sebagai aktor utama sempat memunculkan isu 'whitewashing' alias pemaksaan pemeran kulit putih di film-film yang mestinya diperankan ras lain. Para kritikus beranggapan para aktor The Great Wall mestinya berasal dari China.

Matt Damon sendiri kemudian membantah kritikan tersebut. Menurutnya, ini bukan whitewashing. Karakter William Garin yang dia perankan memang dikisahkan bukan orang China, melainkan bule tulen dari Eropa. Jadi, memang sudah sewajarnya diperankan oleh aktor kulit putih.

The Great Wall pun tercatat sebagai proyek internasional. Para aktor dan krunya berasal dari berbagai negara. Yang menarik, untuk mengatasi kendala bahasa dan komunikasi, banyak sekali penerjemah yang mereka libatkan. Sampai lebih dari 100 orang!

Secara box office, sejak tayang di China pertengahan bulan lalu, The Great Wall sudah mampu meraup pemasukan di atas USD 150 juta. Namun, sayangnya, hingga saat ini, sejumlah situs review dan kritikus memberi rating yang kurang positif.

***

The Great Wall

Sutradara: Zhang Yimou
Produser: Thomas Tull, Charles Roven, Jon Jashni, Peter Loehr
Penulis Skenario: Carlo Bernard, Doug Miro, Tony Gilroy
Pengarang Cerita: Max Brooks, Edward Zwick, Marshall Herskovitz
Pemain: Matt Damon, Jing Tian, Pedro Pascal, Willem Dafoe, Andy Lau, Lu Han
Musik: Ramin Djawadi
Sinematografi: Stuart Dryburgh
Penyunting: Craig Wood
Produksi: Legendary East, Le Vision Pictures, Atlas Entertainment, China Film Group
Distributor: Universal Pictures, Le Vision Pictures, China Film Group Corporation
Durasi: 104 menit
Budget: USD 150 juta
Rilis: 15 Desember 2016 (China), 4 Januari 2017 (Indonesia), 17 Februari 2017 (Amerika Serikat)

Ratings
IMDb: 5,9/10
Rotten Tomatoes: 40%

No comments: