June 10, 2017

Preview Film: The Mummy (2017)


Kisah tentang mumi seakan tak ada habisnya untuk diangkat ke layar lebar. Sejak pertama kali difilmkan pada tahun 1932, franchise The Mummy terus berkembang dan menjadi salah satu tema film horror-adventure yang paling digemari di Hollywood.

Tidak tanggung-tanggung, dalam kurun waktu 1932 hingga 1971, sebanyak 10 film tentang mumi dirilis ke bioskop. Enam film diproduksi oleh Universal Pictures, yang menjadi bagian dari franchise Universal Monsters, dan empat film dibikin oleh Hammer Productions dari Inggris.

Setelah mati suri hampir 30 tahun, Universal Pictures mencoba untuk kembali membangkitkan franchise The Mummy pada tahun 1999. Yang didapuk sebagai sutradara adalah Stephen Sommers, dengan mengusung Brendan Fraser dan si cantik Rachel Weisz sebagai bintang utamanya.

Film mumi versi Sommers tersebut cukup laku di pasaran, dan kemudian dilanjutkan dengan sekuelnya yang berjudul The Mummy Returns (2001). Selain itu, juga dirilis spin-off-nya, The Scorpion King (2002), yang dibintangi oleh Dwayne "The Rock" Johnson dan si sexy Kelly Hu.

Sayangnya, setelah film ketiganya dirilis, franchise The Mummy mengalami kemunduran. Padahal, selain masih mengandalkan Brendan Fraser dan Rachel Weisz, film berjudul  The Mummy: Tomb of the Dragon Emperor (2008) tersebut juga diperkuat oleh aktor laga legendaris, Jet Lee.

Film The Mummy keempat, yang sedianya dibintangi oleh Luke Ford dan Maria Bello, akhirnya dibatalkan. Universal Pictures kemudian mengumumkan bakal me-reboot (memulai kembali kisahnya dari awal) franchise The Mummy pada tahun 2012.

Yang menarik, Universal Pictures bakal menjadikan The Mummy versi baru tersebut untuk membangkitkan kembali franchise Universal Monsters yang dulu sempat berjaya. Kali ini, tajuk yang mereka usung adalah Dark Universe.

Sebenarnya, yang semula digadang-gadang sebagai pembuka franchise makhluk-makhluk mengerikan tersebut adalah Dracula Untold (2014). Namun, karena mendapat respon negatif di pasaran, film yang dibintangi oleh si ganteng Luke Evans itu urung menjadi ujung tombak Dark Universe.

Universal Pictures kemudian mengusung The Mummy sebagai film pertama Dark Universe dan menggandeng aktor laga kelas A, Tom Cruise, sebagai bintang utamanya. Salah satu studio terbesar di Hollywood yang selama ini sukses dengan Fast & Furious tersebut, tampaknya, tak main-main dalam menyiapkan franchise yang baru ini.

Terbukti, setelah The Mummy, Universal sudah memiliki rencana untuk merilis Bride of Frankenstein yang dibintangi oleh Javier Bardem pada tahun 2019 nanti. Selain itu, juga ada The Invisible Man yang bakal mengandalkan Johnny Depp sebagai lakon utamanya.

Ya, seperti franchise-franchise lainnya, Dark Universe memang berniat menggabungkan para karakter tersebut dalam satu film. Bedanya, kali ini yang bersatu bukan para superhero semacam The Avengers dan Justice League, tetapi sekumpulan makhluk aneh dan mengerikan. Vampire Dracula dan Wolfman pun kabarnya juga bakal bergabung. Tapi, belum diketahui siapa yang akan memerankan mereka.

Sebelum Dark Universe, The League of Extraordinary Gentlemen (2003) sebenarnya sudah pernah mempersatukan karakter-karakter aneh tersebut. Film yang diadaptasi dari komik berjudul sama karya Alan Moore dan Kevin O'Neill itu menampilkan Allan Quatermain (yang diperankan oleh Sean Connery), Captain Nemo, vampire Mina Harker, The Invisible Man, Dr. Henry Jekyll, hingga Professor James Moriarty, musuh bebuyutannya Sherlock Holmes.

Dalam Dark Universe, Dr. Henry Jekyll bakal kembali muncul dan menjadi salah satu karakter penting. Ilmuwan yang bisa berubah menjadi monster bernama Mr. Hyde tersebut adalah pemimpin Prodigium, yaitu organisasi rahasia pemburu monster-monster misterius.

Bagi yang penasaran dengan Prodigium, Universal Pictures telah menyiapkan sebuah situs web sebagai sumber informasi, yaitu www.welcometoprodigium.com. Selain itu, juga ada laman www.darkuniverse.com sebagai bahan promosi franchise baru tersebut.

Sementara itu, kisah reboot The Mummy, yang menjadi seri pertama dari Dark Universe, bakal berbeda dengan trilogi klasiknya. Meski masih menggunakan mitologi Mesir kuno sebagai latar belakang, tidak ada lagi karakter Imhotep yang dulu diperankan oleh si gundul Arnold Vosloo. Selain itu, setting waktunya juga di era modern. Era masa kini. Bukan di awal tahun 1900-an seperti muminya Brendan Fraser.

Pada film berdurasi 107 menit ini, Tom Cruise berperan sebagai Nick Morton, mantan perwira pasukan khusus Navy SEALs yang menjadi pemburu harta karun. Bersama dengan arkeolog Jenny Halsey (Annabelle Wallis), dia menemukan makam Princess Ahmanet (Sofia Boutella), seorang putri Mesir kuno yang dua ribu tahun lalu dikhianati oleh rakyatnya dan dikubur hidup-hidup.

Nick dan Jenny kemudian membawa sarkofagus berisi mumi Ahmanet tersebut ke London, Inggris. Sialnya, di tengah perjalanan, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Ahmanet yang ngeri-ngeri sexy itu lantas bangkit dari tidur panjangnya untuk menuntut balas dan mengancam keselamatan umat manusia.

Dalam menghadapi MILF (Mummy I'd Like to.. Ah, sudahlah) tersebut, Nick mendapat bantuan dari Dr. Henry Jekyll (Russell Crowe). Pemimpin organisasi rahasia Prodigium itu memang sangat memahami cara untuk menjinakkan makhluk-makhluk mengerikan, semacam monster, mumi, vampire, hingga serigala jadi-jadian.

Dari video behind the scene yang dirilis beberapa waktu yang lalu, adegan kecelakaan di dalam pesawat yang dilakoni oleh Tom Cruise dan Annabelle Wallis disyuting menggunakan teknik gravitasi nol milik NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat). Alhasil, mereka benar-benar melayang di udara.

Annabelle Wallis, yang tidak bisa mengendalikan dirinya saat sedang melayang, sempat nyangkut di salah satu bagian pesawat. Untungnya, Tom Cruise segera meluncur dan mendatanginya sambil berkata, "Jangan khawatir, aku memegangmu." Dengan kerennya, seperti adegan di film-film, mantan suami Nicole Kidman itu kemudian melepaskan ikatan aktris sexy berambut pirang tersebut.

Menurut sutradara Alex Kurtzman, setelah adegan di dalam pesawat tadi, Tom Cruise juga melakukan aksi penyelamatan lainnya. Saat melakukan pengambilan gambar, Wallis sempat jatuh dan terkilir. Lalu, tiba-tiba, entah dari mana, bintang Top Gun (1986) itu segera datang dan membopong Annabelle. Padahal, saat itu, dia sedang tidak ada jadwal syuting.

Dalam film berbujet USD 125 juta ini, Tom Cruise juga melakukan sendiri semua adegan berbahayanya. Mulai dari adegan perkelahian, melompat di antara reruntuhan gedung, terguling dan terpental di dalam mobil yang melaju kencang, hingga terombang-ambing di sebuah pesawat. Aksi-aksi menegangkan tersebut mendapat pujian dari lawan-lawan mainnya maupun dari para kru The Mummy.

Selama ini, Tom Cruise memang tidak pernah menggunakan bantuan pemeran pengganti alias stuntman. Seperti halnya Jackie Chan, mantan suami Katie Holmes itu sudah sejak lama melakoni sendiri adegan-adegan berbahaya dalam filmnya, mulai dari Minority Report (2002), franchise Jack Reacher (2012-2016), hingga seri Mission: Impossible (1996-2015).

Sementara itu, bagi Sofia Boutella, bermain bersama Tom Cruise dalam film The Mummy merupakan suatu kehormatan tersendiri. Apalagi, dia tercatat sebagai aktris pertama yang berperan sebagai mumi dalam sejarah franchise tersebut. Selama ini, pemeran mumi memang selalu cowok.

Namun, saat diwawancarai, cewek supersexy yang berasal dari Aljazair itu mengaku sempat ketakutan saat melakoni syuting The Mummy. Terutama, saat adegan Ahmanet dijadikan mumi dan dikubur hidup-hidup.

Menurut Sofia, ketika menjadi mumi, dia memakai setelan yang membuat badannya tak bisa digerakkan. Tubuhnya dibebat sampai kepala hingga dia tak bisa berbicara. Pokoknya, dia benar-benar merasa tak berdaya.

Lalu, yang membuatnya lebih takut lagi, dalam adegan tersebut, mumi yang dia perankan juga dimasukkan ke dalam sarkofagus, alias peti mati bangsa Mesir kuno. Menurut skenario, Sofia harus menggeliat-geliat sambil menunjukkan ekspresi ketakutan. Namun, saking takutnya, aktris berusia 35 tahun itu sampai tak perlu lagi berakting. Dia memang takut betulan.

Di lain pihak, sutradara The Mummy, yang juga menjadi produser dalam film-film Dark Uaniverse, Alex Kurtzman, yakin proyek bernilai ratusan juta dollar ini bakal sukses. Menurutnya, para karakter dalam Dark Universe punya kelebihan bila dibandingkan dengan para superhero, yaitu bisa menarik simpati para penonton.

Meski berwujud monster yang menakutkan, mereka juga merupakan cerminan dari sifat dasar manusia yang penuh empati. Oleh karena itu, Kurtzman bakal membangun latar belakang para monster secara terperinci.

Hal tersebut juga ia lakukan pada karakter Ahmanet, yang sebenarnya didasarkan pada sosok Dewi Amunet dalam mitologi Mesir kuno. Sebagai seorang putri raja, tokoh antagonis yang diperankan oleh Sofia Boutella itu sangat ambisius, namun salah dalam memilih jalan. Kurtzman yakin, para penonton bakal bersimpati sekaligus takut padanya.

Menurut sutradara Star Trek (2009) tersebut, film-film Universal Monsters sebelumnya memang selalu berfokus pada pengembangan karakter. The Mummy, sekilas, mungkin terlihat seperti film horror. Namun, di dalamnya, ada cerita tentang makhluk malang tersebut.

Kurtzman menambahkan, Universal Pictures benar-benar fokus dalam mengerjakan proyek Dark Universe. Mereka ingin membuatnya semegah mungkin, dengan bintang-bintang terbesar dan aksi laga superkeren. Selain itu, salah satu studio papan atas Hollywood tersebut juga ingin filmnya lucu dan bernuansa humor.

Proses syuting The Mummy sendiri sebagian besar dilakukan di Inggris pada bulan April hingga Juli 2016. Sedangkan, untuk setting gurun pasir, mereka melakukan pengambilan gambar di Namibia, Afrika, selama dua pekan, dan berakhir pada bulan Agustus 2016.

Meski sudah menggelar premiere di State Theatre, Sydney, Australia pada 22 Mei 2017 yang lalu, hingga saat ini, belum diketahui respon dari para kritikus, karena The Mummy memang baru akan tayang secara luas di Amerika Serikat pada hari Jumat (9/6) lusa. Yang pasti, para moviegoer di Indonesia sudah bisa terlebih dahulu menontonnya pada hari Rabu (7/6) ini.

***

The Mummy

Sutradara: Alex Kurtzman
Produser: Alex Kurtzman, Chris Morgan, Sean Daniel, Sarah Bradshaw
Penulis Skenario: David Koepp, Christopher McQuarrie, Dylan Kussman
Pengarang Cerita: Jon Spaihts, Alex Kurtzman, Jenny Lumet
Pemain: Tom Cruise, Sofia Boutella, Annabelle Wallis, Jake Johnson, Courtney B. Vance, Marwan Kenzari, Russell Crowe
Musik: Brian Tyler
Sinematografi: Ben Seresin
Penyunting: Paul Hirsch, Gina Hirsch, Andrew Mondshein
Produksi: Perfect World Pictures, Secret Hideout, Conspiracy Factory, Sean Daniel Company
Distributor: Universal Pictures
Durasi: 107 menit
Budget: USD 125 juta
Rilis: 22 Mei 2017 (State Theatre), 7 Juni 2017 (Indonesia), 9 Juni 2017 (Amerika Serikat)

Rating (hingga 6 Juni 2017)
IMDb: 7,7/10


No comments: