Entah kenapa, sebagai penggemar setia balap F1, saya malah nggak suka sama Michael Schumacher. Padahal, semua orang tahu, Schummy adalah pembalap terbesar sepanjang masa. Ya, sejak dulu sampai sekarang memang hanya ada dua pembalap yang saya kagumi, yang pertama adalah almarhum Ayrton Senna dan yang kedua adalah Giancarlo Fisichella.
Bagi saya, Ayrton Senna adalah orang yang secara tidak langsung menjerumuskan saya ke lubang penggemar balap F1. Posisinya hampir sama dengan Diego Maradona. Mereka berdua yang awalnya menarik perhatian saya dan membuat saya menjadi maniac F1 dan sepak bola sejak belasan tahun yang lalu. Nah, saat ini Ayrton Senna telah tiada. Dia tewas saat membalap di Imola tahun 1994 silam.
Sepeninggal Ayrton Senna, saya seperti anak burung kehilangan induknya, nggak punya pegangan. :D Tercatat, hampir tiga tahun saya mengikuti hiruk-pikuk F1 tanpa arah dan motivasi. Apalagi, waktu itu Schumacher baru jaya-jayanya karena tidak punya pesaing. Hal itu semakin membuat saya tidak suka sama dia. Hehe… Sampai akhirnya tahun 1997 ada seorang anak muda berbakat asal Italia yang muncul di dunia gemerlap F1. Dialah Giancarlo Fisichella.
Penampilan pertamanya yang cukup memukau adalah saat dia membalap untuk tim
Tapi, sayang seribu sayang, ramalan itu hanya tinggal ramalan. Sampai saat ini dia nggak pernah juara dunia. Faktor penyebab utama adalah dukungan tim yang kurang maksimal. Ya, Fisico (demikian Fisichella biasa dipanggil) tidak pernah bergabung dengan tim besar dan kaya macam Ferrari atau McLaren. Padahal, sebagai Italiano asli seharusnya dia diberi kesempatan untuk menungganggi kuda jingkrak Ferrari. Tapi, sampai saat ini Ferrari tidak pernah memberinya kesempatan. Mereka lebih suka menggunakan tenaga pembalap asal luar Italia. Saya yakin, seandainya membalap untuk Ferrari, Fisico akan menjadi juara dunia.
Saat ini, di usianya yang sudah 36 tahun, salah satu yang tertua di F1 selain Rubens Barrichello, Fisico membalap untuk tim terlemah, yaitu Force
Tapi, siapa yang menyangka? Kalau Tuhan sudah berkehendak, apa pun bisa terjadi. Dalam babak kualifikasi GP Belgia kemarin, Fisichella berhasil meraih pole position pertamanya bersama Force
Memang, itu hanya pole position, bukan victory. Apalah artinya start dari posisi terdepan kalau tidak bisa menang. Tapi, apa pun yang akan terjadi saat lomba malam nanti (WIB), Fisico sudah membuktikan kepada para penggila F1 bahwa dia BELUM HABIS. Bahkan, kabar terakhir menyebutkan Ferrari tertarik untuk menggunakan jasanya sebagai pengganti Felipe Massa sampai akhir musim nanti. What a dream come true! Nggak sabar rasanya melihat Fisichella menggunakan kevlar warna merah menyala berlogo kuda hitam di dada. Semoga itu menjadi nyata.
Ok, daripada berandai-andai, lebih baik kita tunggu saja hasil lomba nanti malam. Mungkin akan terjadi kejutan lagi. Force