April 28, 2009
In Guus We Trust
Babak perempat final UEFA Champions League 2009 sudah berakhir dengan hasilnya 4 tim melaju ke semifinal, ada juara bertahan Manchester United yang dengan susah payah mengatasi perlawanan FC Porto, Arsenal, Barcelona, dan Chelsea. Babak semifinal akan mempertemukan Chelsea kontra Barcelona, dan England’s derby Arsenal vs MU. Dengan hasil ini semakin mengukuhkan dominasi klub-klub Inggris selama 5 tahun terakhir, tercatat selama 5 musim terakhir klub Inggris selalu lolos ke final, termasuk final tahun 2009 ini karena dengan bertemunya MU dan Arsenal di semifinal secara otomatis Inggris menempatkan satu wakilnya di final. Calon lawannya antara Chelsea atau Barca. Banyak pengamat memprediksikan di final yang akan digelar di Roma akan mempertemukan MU vs Barca. Karena memang 2 tim ini yang penampilannya paling konsisten musim ini. Tetapi bukan berarti Chelsea dan Arsenal tidak punya peluang. Harap diingat bahwa Arsenal adalah finalis tahun 2006 dan Chelsea adalah finalis tahun lalu. Uniknya tahun 2006 Arsenal kalah di final oleh Barca dan Chelsea tahun lalu menangis karena kalah adu penalty yang menyakitkan oleh MU. Jadi peluang untuk bertemunya 2 tim yang penuh dendam ini di final juga masih terbuka lebar. Apalagi kedua tim adalah musuh abadi karena sama-sama berasal dari London dan akan menjadi London’s derby pertama yang terjadi di final Champions League bila Chelsea jadi bertemu Arsenal. Saya pribadi lebih memilih Chelsea vs MU di final. Kalau benar-benar terjadi, itu akan menjadi final yang penuh aroma dendam dan ulangan final tahun lalu. Chelsea tentu akan bermain habis-habisan supaya tidak malu lagi seperti tahun lalu. Dan tahun ini Chelsea punya senjata hebat yang tidak dimiliki tahun lalu. Senjata itu bernama Guus Hiddink. Ya, pelatih senior asal Belanda ini adalah factor penting di balik penampilan impresif Chelsea musim ini. Setelah sempat melempem di awal musim, waktu itu ditangani Luiz Scolari, Chelsea berubah menjadi kekuatan menakutkan di bawah polesan tangan midas Guus Hiddink. Guus Hiddink sendiri bukan sosok yang baru di Champions League. Pada tahun 1988 dia berhasil membawa PSV Eindhoven menjuarai Champions Cup (sebelum berubah menjadi Champions League). Tahun 1988, Alex Fergusson (MU) dan Arsene Wenger (Arsenal) masih belum menjadi pelatih terkenal seperti sekarang, bahkan Josep Guardiola (Barca) tahun itu masih menjadi pemain sepakbola junior! Di tingkat timnas, rekor Hiddink juga tak kalah hebat. Tahun 1998 dia membawa Belanda menembus semifinal FIFA World Cup dan hanya kurang beruntung karena kalah adu penalty melawan Brazil. Tahun 2002 adalah puncak prestasinya sewaktu dia secara mengejutkan mampu membawa timnas Korea menembus semifinal FIFA World Cup, menjadi prestasi tertinggi wakil Asia sampai saat ini. World Cup 2006, sentuhan midasnya masih berlanjut. Dia berhasil membawa Australia untuk pertama kali lolos ke babak kedua dan hanya kalah kontroversial dari Italia yang akhirnya menjadi juara. Dan yang paling gres, tahun 2008 kemarin, dia membalikkan prediksi semua orang dengan membawa Rusia menembus semifinal Euro 2008. Karena kehebatannya itulah sebutan In Guus We Trust muncul. Slogan ini merupakan plesetan dari semboyan negara Amerika Serikat, In God We Trust. Pertanyaannya, mampukan tahun ini Hiddink membawa Chelsea menjadi juara Champions League untuk pertama kalinya? Sebagai catatan, selain melatih Chelsea, saat ini Hiddink juga merangkap jabatan sebagai pelatih Rusia,yang sedikit banyak akan mengganggu konsentrasinya. Tapi apapun problemnya, saya tetap percaya dia mampu melewatinya. Sampai bertemu di Roma. In Guus We Trust!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment