August 10, 2016

Preview Film: Alice Through the Looking Glass (2016)


Akhirnya, Alice Through the Looking Glass tayang di Indonesia mulai hari Jumat (12/8) ini. Termasuk sangat telat, karena sekuel Alice in Wonderland (2010) tersebut sudah dirilis di Amerika Serikat sejak bulan Mei yang lalu. Setelah menunggu ratusan purnama, para fans memang sudah tidak sabar menonton lanjutan petualangan Alice Kingsleigh yang diperankan oleh Mia Wasikowska ini.

Apalagi, film pertamanya enam tahun lalu mampu mereguk sukses secara box office. Karya sutradara Tim Burton tersebut meraup pendapatan global lebih dari USD 1 miliar. Pemasukan besar itulah yang membuat Walt Disney Pictures akhirnya berani membuat sekuel film yang dibintangi oleh nama-nama terkenal seperti Johnny Depp (Mad Hatter), Anne Hathaway (White Queen), dan Helena Bonham Carter (Red Queen) itu.

Ceritanya, setelah berhasil keluar dari Wonderland alias Underland, Alice menjadi seorang kapten kapal, mengikuti jejak ayahnya. Tiga tahun lamanya dia berlayar. Sepulangnya ke London dari Tiongkok, Alice mendapati sang mantan tunangan memaksa dia untuk menjual kapal dan perusahaan ayahnya. Jika menolak, rumah keluarga Alice akan disita.

Di tengah kebingungannya, Alice tiba-tiba kedatangan tamu, yaitu si Absolem, yang suaranya diisi oleh mendiang Alan Rickman. Sosok berwujud ulat yang kini sudah berubah menjadi kupu-kupu tersebut muncul dari cermin kaca ajaib. Alice kemudian mengikutinya kembali ke Underland.

Di dunia adi kodrati tersebut, dia menemukan Mad Hatter sedang tertimpa masalah. Karakter bernama asli Tarrant Hightopp itu larut dalam kesedihan dan jatuh sakit setelah meyakini orang tuanya masih hidup. Padahal, sebelumnya, dia adalah sosok yang selalu ceria dan banyak akal.

Alice pun berusaha untuk menolong sobatnya tersebut. Dia kemudian bertemu dengan Time (Sacha Baron Cohen), semacam dewa yang berwujud setengah jam dan setengah manusia. Dia memiliki Chronosphere yang bisa digunakan untuk mengatur waktu.

Alice kemudian menggunakan Chronosphere tersebut untuk kembali ke masa lalu. Dia ingin menyelidiki kejadian sebenarnya yang menimpa orang tua Mad Hatter. Mampukah Alice mengungkap rahasia yang tersembunyi, dan membuat sahabatnya menjadi ceria seperti sedia kala?

Untuk menggarap film berbujet USD 170 juta ini, Disney mempercayakannya pada James Bobin, yang berpengalaman membesut The Muppets (2011). Ayah tiga anak kelahiran 1972 ini juga bakal menyutradarai film MIB 23, yang merupakan crossover antara Men in Black dan 21 Jump Street.

Beban Bobin dalam meracik film berdurasi 112 menit ini memang cukup berat. Dia diharapkan bisa melampaui kesuksesan Tim Burton, yang kali ini menjadi salah satu produser, kala menjadi sutradara Alice in Wonderland enam tahun silam. Sutradara kawakan spesialis film-film fantasi itu memang berhasil menampilkan dunia Underland yang sangat indah.

Bobin pun berupaya keras untuk memoles visualisasi karya Burton tersebut supaya Alice Through the Looking glass ini menjadi lebih menarik lagi. Sutradara asal Inggris itu ingin menyajikan Underland yang lebih absurd dan surealis. Ceritanya juga dia ubah menjadi lebih fun, tidak sekaku versi orisinal Alice in Wonderland yang merupakan karya Lewis Carroll.

Dengan teknologi special effect pre-visualization dan post-visualization, Bobin dan tim produksinya berusaha memperbaiki detail-detail kecil dan sederhana yang terlewatkan di film sebelumnya. Misalnya, mata Mad Hatter dilebarkan dan kepala Red Queen dibuat lebih besar. Untuk menambah kesan nyata, beberapa adegan disyuting di Gloucester Docks, Inggris, dengan melibatkan empat kapal bersejarah. Yaitu, Kathleen and May, Irene. Excelsior, dan The Earl of Pembroke.

Selain itu, busana warna-warni yang menghiasi film ini juga digarap dengan serius. Sang desainer, Colleen Atwood, mampu menghasilkan karya yang luar biasa. Mia Wasikowska, yang memerankan Alice, sangat menyukai kostumnya, yang menurutnya sangat multifungsi dan memudahkannya dalam bergerak.

Alice Through the Looking Glass ini juga tercatat sebagai film terakhir mendiang Alan Rickman. Pemeran Severus Snape dalam serial Harry Potter itu meninggal pada 14 Januari 2016 karena kanker. Dengan suaranya yang khas dan unik, aktor legendaris asal Inggris itu memang sangat cocok menjadi dubber bagi karakter Absolem.

Sayangnya, meski tetap mempertahankan bintang-bintang lama dan menyajikan kisah yang benar-benar baru, sekuel Alice in Wonderland ini mendapat sambutan negatif dari para kritikus. Mereka menilai ide ceritanya ganjil dan membosankan. Selain itu, para aktornya dianggap kurang menjiwai peran yang mereka bawakan.

Ditambah lagi, menjelang perilisannya secara global pada bulan Mei yang lalu, bintang utama Alice Through the Looking Glass, Johnny Depp, tersandung masalah perceraian. Mantan pacar Winona Ryder itu juga diduga melakukan KDRT alias kekerasan fisik terhadap istrinya, Amber Heard.

Review negatif dan kasus yang menimpa Johnny Depp tersebut akhirnya membuat pemasukan sekuel kedua ini menurun drastis bila dibandingkan dengan film pertamanya. Hingga kini, Alice Through the Looking Glass "hanya" meraup pendapatan global USD 287 juta. Memang, sudah balik modal. Tapi, sangat jauh dari capaian Alice in Wonderland yang menembus lebih dari USD 1 miliar.

***

Alice Through the Looking Glass

Sutradara: James Bobin
Produser: Tim Burton, Joe Roth, Suzanne Todd, Jennifer Todd
Penulis Skenario: Linda Woolverton
Berdasarkan: Karakter-karakter ciptaan Lewis Carroll
Pemain: Johnny Depp, Anne Hathaway, Mia Wasikowska, Helena Bonham Carter, Sacha Baron Cohen, Matt Lucas, Rhys Ifans, Alan Rickman, Stephen Fry, Michael Sheen, Timothy Spall
Musik: Danny Elfman
Sinematografi: Stuart Dryburgh
Editor: Andrew Weisblum
Produksi: Walt Disney Pictures, Roth Films, Team Todd, Tim Burton Productions
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Budget: USD 170 juta
Durasi: 112 menit
Rilis: 10 Mei 2016 (London), 27 Mei 2016 (Amerika Serikat), 12 Agustus 2016 (Indonesia)

Ratings

IMDb: 6,4
Rotten Tomatoes: 4,6
Metacritic: 3,4




No comments: