July 26, 2016

Preview Film: Jason Bourne (2016)


You know his name. Jason Bourne. Setelah menghilang ratusan purnama, mantan agen CIA yang sempat mengalami amnesia tersebut kembali muncul. Matt Damon tetap menjadi pemeran utamanya. Bakal tayang di Indonesia mulai hari Rabu (27/7) ini.

Setelah terakhir kali muncul di The Bourne Ultimatum (2007), karakter Jason Bourne memang absen di The Bourne Legacy (2012). Aaron Cross, yang diperankan oleh Jeremy "Hawkeye" Renner, kala itu menggantikannya sebagai tokoh utama.

Namun, para penonton tampaknya kurang antusias menyambut kehadiran tokoh protagonis baru tersebut. The Bourne Legacy tidak sesukses trilogi Bourne sebelumnya, yang dibintangi oleh Matt Damon. Selain itu, sutradaranya juga bukan Paul Greengrass. Melainkan, Tony Gilroy.

Kolaborasi Greengrass-Damon memang menjadi kunci kesuksuksan trilogi Bourne sebelumnya. Universal Pictures menyadari hal itu. Mereka akhirnya memutuskan untuk memunculkan kembali Jason Bourne. Setelah menghilang selama sembilan tahun.

Trilogi Bourne yang diadaptasi dari novel karya Robert Ludlum memang cukup sukses di pasaran. Seri perdananya, The Bourne Identity (2002), mampu mencetak box office. Setelah itu, ceritanya semakin berkembang di film kedua, The Bourne Supremacy (2004), dan yang terakhir, The Bourne Ultimatum (2007). Matt Damon pun sukses menjadikan dirinya identik dengan sosok agen rahasia yang dingin dan tak kenal ampun tersebut.

Film edisi terbaru ini pun bisa dibilang merupakan soft reboot dari franchise Jason Bourne. Kisahnya mengambil setting beberapa tahun setelah Bourne mengingat kembali jati dirinya. Kerusuhan yang terjadi di Athena, Yunani, membuat mantan agen rahasia CIA dengan kemampuan bela diri tingkat tinggi tersebut kembali muncul.

Kali ini, penampakan Bourne dipicu oleh kolega lawasnya, Nicky Parsons (Julia Stiles), yang berhasil meretas file rahasia milik CIA, di antaranya, kasus tewasnya bokap kandung Bourne yang misterius. Bagi yang lupa dengan sosok Nicky, memang ada baiknya menonton ulang film trilogi Bourne sebelumnya.

Di lain pihak, CIA yang mengetahui file-nya dibobol, langsung memburu mereka. Direktur Robert Dewey (Tommy Lee Jones) kemudian mengutus agen Heather Lee (Alicia Vikander), yang memiliki keahlian dalam dunia maya, untuk mengejar Bourne. Keadaan semakin pelik, karena juga ada The Asset (Vincent Cassel), seorang pembunuh bayaran yang bekerja untuk CIA, yang selama ini menaruh dendam pada Bourne.

Karakter Jason Bourne sendiri tetap tidak berubah. Meski sudah berhasil mengungkap identitas dirinya, Bourne masih tidak percaya dengan CIA. Masih skeptis dan dingin. Meski dunia sudah berkembang dengan konflik yang semakin canggih, Bourne masih tetap menjadi sosok agen rahasia klasik, yang mampu bertarung di darat, laut, dan udara.

Seperti di film-film sebelumnya, menurut sang sutradara, adegan perkelahian jarak dekat, adu tembak, dan kejar-kejaran masih menghiasi seri terbaru Jason Bourne. Selain itu, ditambah dengan konflik sipil, demo anarkis, dan cyberwarfare, dengan tema privasi media sosial dan masalah keamanan nasional, semakin membuat film berdurasi 123 menit ini menarik dan tidak monoton.

Matt Damon, yang kini hampir berusia 45 tahun, tetap melakoni semua adegan laga dalam Jason Bourne. Efek CGI (computer-generated imagery) sangat minim digunakan. Meski mengaku kesulitan karena sudah tidak segesit saat berusia 29 tahun, Damon menganggap perannya tersebut sebagai sebuah tantangan.

Sebagai kiat untuk mengatasi menuanya Damon, trainer Jason Walsh memberi menu latihan yang superkeras. Bahkan, bisa dibilang, ekstrem. Setiap hari, selama enam bulan, pemeran utama The Martian (2015) tersebut di-drill latihan tinju, panjat tebing, lari jarak jauh di medan berbukit, angkat beban, dan metabolic training. Tak lupa, pola makannya juga diatur dengan diet khusus.

Alhasil, Jason Bourne kali ini tampil lebih matang, lebih mature, tapi juga terlihat lebih nyata. Karena, selain kuat, dia juga terlihat lelah. Di film yang terbaru ini, sosok bernama asli David Webb tersebut memang dikisahkan mengalami tekanan mental yang berat. Selain itu, dia juga sempat menjadi petarung bayaran.

Matt Damon sebenarnya mengaku sudah cukup puas dengan tiga film Bourne sebelumnya. Namun, karena terus ditanya oleh para fans tentang sekuel lanjutannya, Damon akhirnya menerima ketika ditawari untuk balikan. 

Sosok Matt Damon memang sudah terlanjur lekat dengan Jason Bourne. Oleh karena itu, Chairwoman Universal Studios, Donna Langley, kemudian ingin dia dan sutradara Paul Greengrass untuk melanjutkan franchise Bourne ini hingga keduanya tak sanggup untuk membuat film lagi.

Matt Damon sendiri juga menginginkan kisah Jason Bourne ini terus berlanjut. Meski demikian, dia ingin karakternya di-recast. Sahabat Ben Affleck ini menyadari, dirinya bakal semakin tua dan suatu saat nanti harus digantikan oleh aktor yang lebih muda. Mungkin akan menjadi semacam franchise James Bond yang sudah berganti-ganti pemeran.

Selama ini, Jason Bourne memang dianggap sebagai pesaing berat James Bond. Kedua agen rahasia yang sama-sama bernisial JB itu memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas rata-rata. Hanya saja, sosok Bourne memang terkesan lebih nyata daripada Bond.

Bourne tidak terikat oleh sistem dan malah menjadi buruan institusi intelijen yang dulu menaunginya. Selain itu, dia juga tidak suka main perempuan. Berbeda dengan Bond yang seorang playboy, dan selalu menyempatkan diri untuk bercinta dengan setiap wanita di sela-sela misi berbahaya yang dilakoninya.

Selain Matt Damon yang sudah menjadi trade-mark dari Jason Bourne, sosok Alicia Vikander juga membuat seri terbaru ini semakin segar dan menarik. Sebagai peraih Piala Oscar, akting aktris yang bakal memerankan Lara Croft dalam reboot Tomb Raider ini memang tidak perlu diragukan. Bahkan, Matt menyebut penampilan Alicia sangat mengagumkan.

Vikander sendiri menganggap film Bourne kali ini luar biasa. Isu sosial dan politik yang diangkat sangat nyata. Action-nya megah. Alurnya juga menarik. Penulis naskah Christopher Rouse mengakui hal tersebut. Dia memang sengaja menyajikan plot yang to the point. Tidak serumit seri-seri sebelumnya.

Oleh karena itu, comeback-nya Matt Damon yang berkolaborasi dengan Alicia Vikander ini jelas ditunggu-tunggu oleh para fans Jason  Bourne. Sebanyak 99% user Rotten Tomatoes ingin menonton mereka. Situs IMDb pun, untuk sementara, memberi rating cukup positif untuk film berbujet USD 120 juta yang sudah tayang secara terbatas di Odeon Leicester Square (11/7) tersebut.

***

Jason Bourne

Sutradara: Paul Greengrass
Produser: Paul Greengrass, Matt Damon, Frank Marshall, Jeffrey M. Weiner, Ben Smith, Gregory Goodman
Penulis Skenario: Paul Greengrass, Christopher Rouse
Berdasarkan: Karakter-karakter ciptaan Robert Ludlum
Pemain: Matt Damon, Tommy Lee Jones, Alicia Vikander, Vincent Cassel, Julia Stiles, Riz Ahmed
Musik: John Powell, David Buckley
Sinematografi: Barry Ackroyd
Editor: Christopher Rouse
Produksi: The Kennedy/Marshall Company, Captivate Entertainment, Pearl Street Films 
Distributor: Universal Pictures
Budget: USD 120 juta
Durasi: 123 menit
Rilis: 11 Juli 2016 (Odeon Leicester Square), 27 Juli 2016 (Indonesia), 29 Juli 2016 (Amerika Serikat)

Ratings

IMDb: 7,4
Rotten Tomatoes: 5,8
Metacritic: 5,8


No comments: