Di antara sejumlah film blockbuster yang menguasai layar lebar bulan ini, sebenarnya terselip satu film horror-thriller berjudul Green Room yang terlalu menarik untuk dilewatkan. Sayangnya, hanya segelintir bioskop di Indonesia yang menayangkannya.
Film besutan sutradara Jeremy Saulnier ini menceritakan tentang empat ababil yang tergabung dalam band punk rock 'The Ain't Rights'. Mereka adalah Pat (Anton Yelchin), Sam (Alia Shawkat), Reece (Joe Cole), dan Tiger (Callum Turner. Yang berkeliling ke seantero Amerika dengan menggunakan mobil van tua.
Suatu ketika, mereka mendapat job tampil di sebuah bar di tengah hutan, di Pacific Northwest. Yang ternyata menjadi markas kelompok neo-Nazi skinhead, pimpinan Darcy (Patrick Stewart). Yang menganut aliran white supremacist. Alias menjunjung tinggi supremasi para kulit putih.
Usai tampil, sialnya, keempat anak punk tersebut menyaksikan pembunuhan yang terjadi di green room, alias ruang ganti band. Bersama saksi mata lainnya, yaitu Amber (Imogen Poots), mereka akhirnya dikurung di bar tersebut. Dengan dalih untuk menunggu polisi datang.
Namun, kelima pemuda tersebut akhirnya sadar, bahwa itu hanya alasan bagi kelompok skinhead untuk mengulur waktu. Geng pimpinan Darcy itu memang berencana untuk membantai mereka satu-persatu dengan menggunakan senapan dan parang.
Di sinilah suasana mencekam mulai terjadi. Mampukah para anak punk yang tanpa senjata itu melarikan diri dan lolos dari maut? Teror seperti apa yang bakal mereka hadapi di bar kecil tersebut?
Setelah diputar di Festival Film Cannes 2015, Green Room memang menuai banyak pujian. Festival Film Internasional Toronto 2015 juga menahbiskannya sebagai film terbaik ketiga berdasarkan suara audiens. Sutradara Jeremy Saulnier dianggap berhasil membangun teror hingga membuat penonton ikut merasa tertekan. Padahal, di awal film, tidak tampak tanda-tanda bahwa film ini bakal begitu mencekam.
Ketegangan memang baru tampak saat film berdurasi 95 menit ini menginjak paruh kedua. Namun, setelah itu, hampir setiap detiknya dipenuhi thriller yang intens hingga akhir. Para penonton juga dibuat penasaran untuk menebak teror apa yang terjadi selanjutnya.
Aksi pertarungan dan pembantaian yang ditampilkan di film ini juga tampak brutal. Liar. Seperti tanpa koreografi. Yang ada hanya kekerasan. Semacam tawuran. Tapi, hal itulah yang membuat film berbujet USD 5 juta ini tampak begitu nyata dan memikat perhatian para pengamat.
Faktor lain yang membuat Green Room menarik adalah Patrick Stewart. Yang dulu bermain di serial Star Trek: The Next Generation sebagai Captain Jean-Luc Picard. Yang oleh generasi sekarang mungkin lebih dikenal sebagai mutan tua botak di franchise X-Men.
Berbeda dengan film-film sebelumnya, Patrick Stewart kali ini tampil sebagai tokoh antagonis yang sadis dan bengis. Tentu saja ini sangat bertolak belakang dengan karakter Professor Charles Xavier, yang baik hati dan bijaksana, yang biasa dia perankan.
Awalnya, aktor bergelar Sir itu merasa takut dan canggung setelah membaca naskahnya. Namun, kemudian Stewart merasa tertantang untuk memerankan sosok pemimpin yang keji dan kejam, untuk pertama kali dalam karirnya, karena alur cerita Green Room yang memang menarik dan menegangkan.
Alhasil, Stewart akhirnya mampu memerankan sosok Darcy dengan sangat baik. Kualitas aktingnya menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan Green Room. Sejumlah situs review pun memberikan rating positif untuk film yang sudah tayang sejak 15 April 2016 di Amerika ini.
Bagi penggila film suspense-thriller, yang memacu adrenalin, Green Room memang tidak boleh dilewatkan. Karena kabarnya bukan hanya ketegangan yang bakal penonton rasakan, tapi juga teror. Semoga masih ada bioskop di Indonesia yang menayangkannya.
***
Green Room
Sutradara: Jeremy Saulnier
Produser: Neil Kopp, Victor Moyers, Anish Savjani
Penulis Skenario: Jeremy Saulnier
Pemain: Anton Yelchin, Imogen Poots, Alia Shawkat, Joe Cole, Callum Turner, Patrick Stewart
Musik: Brooke Blair, Will Blair
Sinematografi: Sean Porter
Penyunting: Julia Bloch
Produksi: Broad Green Pictures, Film Science
Distributor: A24
Budget: USD 5 juta
Durasi: 95 menit
Rilis: 15 April 2016 (Amerika Serikat), 18 Mei 2016 (Indonesia)
Ratings
IMDb: 7,7
Rotten Tomatoes: 7,7
Metacritic: 7,9