United we stand, divided we fall. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Itulah tagline dari seri ketiga (kabarnya bakal menjadi seri terakhir) dari Captain America yang berjudul Civil War. Para moviemania, khususnya Marvelmania, di Indonesia cukup beruntung karena sudah bisa menikmati salah satu film andalan Marvel Studios ini pada tanggal 27 April 2016. Sepuluh hari lebih cepat daripada di negeri asalnya, Amerika Serikat.
Selain menjadi seri ketiga dari Captain America, setelah The First Avenger (2011) dan Winter Soldier (2014), Civil War disebut oleh Anthony Mackie, sang pemeran Falcon, sebagai seri ke-2,5 dari The Avengers. Namun, dua sutradara, Joe dan Anthony Russo bersaudara, membantahnya. Mereka menegaskan film ini bukan sekuel dari The Avengers. Topik utamanya tetap berpusat pada sosok Captain America.
Joe Russo menyatakan, meski ceritanya merupakan lanjutan dari Age of Ultron (2015), Civil War ini adalah pengantar bagi Avengers: Infinity War Part I (2018) dan Part II (2019). Maka dari itu, sebenarnya tak salah jika ada yang bilang Captain America: Civil War ini ingin menyaingi Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) yang bisa disebut sebagai sekuel dari Man of Steel (2013) dan ceritanya merupakan prekuel dari Justice League. Yang rencananya juga bakal dipecah menjadi dua film.
Bedanya, jika Dawn of Justice hanya melibatkan Batman dan Superman (plus Wonder Woman) sebagai pihak yang bertikai, Civil War menampilkan seabrek superhero. Kecuali Hulk, Thor, dan Doctor Strange, nyaris seluruh jagoan Marvel tumplek-blek di film yang diproduseri oleh Kevin Feige ini. Bahkan, Black Panther dan Spider-Man versi Tom Holland juga muncul perdana sebelum tampil solo di film masing-masing. Daredevil pun dulu sempat dikabarkan nyaris bergabung.
Oleh karena itu, Civil War dijamin bakal lebih rame daripada Dawn of Justice. Berbagai superhero dari Marvel Cinematic Universe itu akan terbagi dalam dua kubu yang saling berhadapan, yaitu #TeamCap dan #TeamIronMan. Steve Rogers (Chris Evans) dan Tony Stark (Robert Downey Jr.) menjadi figur sentral yang memimpin masing-masing faksi yang membelah para jagoan tersebut.
Perpecahan yang terjadi merupakan imbas dari pertempuran di film Avengers: Age of Ultron. Pertikaian para makhluk dengan kekuatan super telah membuat dunia menjadi kacau. Banyak penduduk sipil yang tewas akibat aksi mereka. Persis seperti Superman yang menghancurkan Metropolis kala bertarung dengan General Zod di Man of Steel.
Alhasil, Perserikatan Bangsa-Bangsa menghujat aksi para pahlawan super yang tanpa aturan itu. Pemerintah Amerika Serikat kemudian berencana membuat undang-undang untuk mengontrol para superhuman. Agar mereka bersedia untuk diatur dan tidak boleh bebas semaunya sendiri seperti sebelumnya.
Di sinilah bibit perselisihan itu terjadi. Tony Stark cenderung untuk menyetujui kebijakan tersebut. Para superhero memang harus diawasi agar tidak bisa bertindak seenaknya. Di lain pihak, Steve Rogers memiliki pendapat yang berbeda. Mungkin hal itu disebabkan oleh keinginannya untuk menyelamatkan Bucky Barnes alias Winter Soldier (Sebastian Stan).
Seperti yang diceritakan di dua film Captain America sebelumnya, Bucky adalah sahabat karib Steve sejak kecil. Bahkan, kedekatan mereka sudah seperti saudara. Namun, keduanya terpisah saat Perang Dunia II dan lantas bertemu kembali puluhan tahun kemudian dalam pihak yang bermusuhan. Bucky mengalami amnesia dan dicuci otak oleh Hydra untuk menjadikannya sebagai Winter Soldier.
Jika Steve tunduk pada pemerintah, dia bakal melihat Bucky dihukum karena dianggap bersalah sebagai mantan antek Hydra. Di sinilah hati nurani mengambil alih logika. Demi sobatnya tersebut, Captain America akhirnya rela menjadi musuh negara dan menjadi buruan #TeamIronMan yang selama ini menjadi rekan-rekannya.
Meski demikian, Steve tidak berdua saja dengan Bucky. Dalam trailer yang dirilis pada bulan Maret yang lalu, terungkap bahwa Scarlet Witch (Elizabeth Olsen), Hawkeye (Jeremy Renner), Ant-Man (Paul Rudd), dan Falcon (Anthony Mackie) membantu mereka dengan Redwing-nya. Di versi komik, Redwing milik Falcon adalah seekor elang. Namun, di versi film ditampilkan sebagai sebuah drone yang canggih.
#TeamCap tersebut bakal head-to-head dengan #TeamIronMan yang dipimpin oleh Tony Stark yang beranggotakan Black Widow (Scarlett Johansson), Black Panther (Chadwick Boseman), Vision (Paul Bettany), dan tentu saja War Machine (Don Cheadle) yang merupakan sobat karib Iron Man.
Yang mengejutkan di sini adalah bergabungnya Natasha Romanoff alias Black Widow dengan Tony Stark. Di film sebelumnya, Natasha terlihat dekat dengan Steve Rogers. Namun, hati Steve yang masih belum bisa move-on dari Peggy Carter tampaknya membuat Natasha baper dan memilih untuk melawannya. Just kidding. Ini hanya sekadar asumsi. Hehehe..
Oh, iya. Satu hal lagi, di Captain America: Civil War ini, masih belum begitu jelas siapa tokoh jahat yang bakal memanfaatkan pertikaian antara #TeamCap v #TeamIronMan. Berbeda dengan Batman v Superman: Dawn of Justice yang sejak awal sudah gembar-gembor bahwa Lex Luthor (Jesse Eisenberg) bakal muncul. Selain itu, di trailer juga tampak jelas sosok monster mirip Doomsday. Sehingga para penggemar komik tentunya sedikit banyak sudah bisa menerka seperti apa ending film DC Extended Universe andalan Warner Bros. tersebut.
Jika melihat daftar cast Captain America: Civil War, ada nama Daniel Bruehl yang akan menjadi Baron Helmut Zemo. Hanya saja, karakter antagonis dengan topeng khas berwarna ungu ini tidak diceritakan secara detail. Sutradara Joe Russo sengaja menghilangkan beberapa adegan Baron Zemo agar cerita Civil War ini tidak terlalu panjang dan kompleks. Saat ini saja, setelah melewati proses editing, durasinya sudah mencapai 147 menit.
Yang juga menjadi korban pemotongan adalah Ray Sahetapy. Aktor senior asal Indonesia itu sebenarnya memerankan sosok villain Auctioneer dan sudah menjalani prose syuting. Namun, semua adegan mantan suami Dewi Yul ini akhirnya dihapus. Meski demikian, Joe Russo menyatakan bintang The Raid tersebut memiliki talenta yang hebat dan berpeluang muncul di film-film Marvel selanjutnya.
Selain Daniel Bruehl, juga ada Frank Grillo yang memerankan Brock Rumlow, mantan komandan tim STRIKE yang di film sebelumnya mengeroyok Captain America di dalam elevator. Rumlow ini ternyata adalah agen Hydra dengan julukan Crossbones yang menyusup ke dalam SHIELD. Di versi komik, Crossbones adalah musuh yang menghabisi Captain America. Seperti halnya Doomsday yang membunuh Superman. Apakah di versi film nasib Steve Rogers juga bakal berakhir?
Di samping para villain, satu lagi karakter yang tidak boleh dilupakan adalah Sharon Carter alias Agent 13. Keponakan Peggy Carter ini sudah tampil di film Winter Soldier dan diperankan oleh Emily VanCamp. Di versi komik, dia berpacaran dengan Steve Rogers. Crossbones yang bekerja sama dengan Doctor Faustus (tidak ada tanda-tanda bakal muncul di film) kemudian menghipnotisnya untuk menembak Captain America hingga tewas. Apakah ending-nya di film juga bakal sama?
Berbicara mengenai karakter yang tewas, jika melihat trailer-nya, ada scene yang menunjukkan James Rhodes alias War Machine ditembak jatuh oleh Winter Soldier. Iron Man kemudian datang membantu dan membuka topeng sahabatnya itu. Namun, Rhodey tidak bergerak. Darah mengucur dari mukanya. Tamatkah riwayat si War Machine?
Jika War Machine benar-benar mati, Iron Man bakal sangat dendam pada Winter Soldier, yang merupakan sobat Captain America. Kemungkinan, di sinilah perselisihan itu mencapai klimaks. Jadi, bukan hanya perbedaan sudut pandang yang membuat kedua superhero itu terpecah. Namun, juga masalah pribadi. Membela masing-masing teman.
Robert Downey Jr. sendiri menyatakan konflik antara Captain America melawan Iron Man ini memang kompleks. Melibatkan emosi dari masing-masing karakter superhero. Sementara itu, soal siapa yang benar dan siapa yang salah, Joe Russo menyerahkan pada para penonton untuk menilai. Setiap orang pasti memiliki pendapat yang berbeda-beda.
Yang pasti, memang sulit untuk menebak seperti apa ending dari Civil War. Untuk menghindari spoiler, para kritikus yang menonton premier di Dolby Theatre (12/04) maupun screening terbatas di CinemaCon (13/04) juga dilarang untuk mengulas plot cerita hingga karya rilisan Walt Disney Studios ini tayang secara global pada 6 Mei 2016 nanti. Maka dari itu, siap-siap saja untuk mendapat kejutan tak terduga di akhir film.
Namun, berdasarkan bocoran di beberapa situs review, sejauh ini Captain America: Civil War mendapat rating yang positif. Berbeda dengan Batman v Superman: Dawn of Justice yang dinilai negatif oleh para kritikus. Para pengamat yang sudah menonton mayoritas memberi acungan jempol dan menyatakan film berbujet ratusan juta dollar ini adalah film terbaik dari Marvel Cinematic Universe.
Adegan laganya mendebarkan dan brutal ala The Raid-nya Gareth Evans. Penggabungan para karakternya juga lebih apik daripada The Avengers maupun Age of Ultron. Ceritanya lebih mendalam serta mengeksplorasi makna persahabatan dan persaudaraan. Serius, tapi tetap fun. Pokoknya, Captain America: Civil War ini bakal memuaskan dan menghibur para penonton. Demikian menurut mereka.
***
Captain America: Civil War
Sutradara: Anthony Russo, Joe Russo
Produser: Kevin Feige
Penulis Skenario: Christopher Markus, Stephen McFeely
Diadaptasi dari: Captain America by Joe Simon, Jack Kirby
Pemain: Chris Evans, Robert Downey, Jr., Scarlett Johansson, Sebastian Stan, Anthony Mackie, Don Cheadle, Jeremy Renner, Chadwick Boseman, Paul Bettany, Elizabeth Olsen, Paul Rudd, Emily VanCamp, Tom Holland, Frank Grillo, William Hurt, Daniel Brühl
Musik: Henry Jackman
Sinematografi: Trent Opaloch
Penyunting: Jeffrey Ford, Matthew Schmidt
Produksi: Marvel Studios
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures
Durasi: 147 menit
Rilis: 12 April 2016 (Dolby Theatre), 27 April 2016 (Indonesia), 6 Mei 2016 (Amerika Utara)
Ratings
IMDb: 8,3
Rotten Tomatoes: 8,2
Metacritic: 8,5