July 23, 2017

Preview Film: Dunkirk (2017)


Tak ada yang meragukan kepiawaian Christopher Nolan dalam membuat film. Di usianya yang baru 46 tahun, sutradara asal Inggris itu sudah dianggap sebagai salah satu filmmaker terhebat sepanjang masa.

Berbagai genre film sudah dia telurkan, mulai dari action, thriller, superhero, hingga science-fiction. Nyaris semua karyanya menjadi box office dan mendapat pujian dari berbagai kritikus. Sebut saja Following (1998), Memento (2000), Insomnia (2002), The Prestige (2006), Inception (2010), Interstellar (2014), dan trilogi Batman The Dark Knight (2005-2012) yang monumental itu.

Tahun ini, Nolan kembali menggebrak jagad perfilman dengan menelurkan sebuah war film, genre yang selama ini belum pernah dia sentuh. Selain menyutradarai, dia juga memproduseri dan menulis sendiri skenarionya. Diangkat dari sebuah kisah nyata di era Perang Dunia II yang dahsyat: Battle of Dunkirk.

Kejadiannya berlangsung pada tahun 1940. Saat itu, sebanyak 400.000 tentara Sekutu, yang terdiri dari Inggris (sebagian besar), Prancis, Belgia dan Kanada, dikepung oleh pasukan Jerman dari darat dan udara. Mereka terpojok di pinggir pantai Dunkirk, sebuah kota kecil yang masuk wilayah Prancis. Satu-satunya jalan keluar adalah lewat laut.

Perdana Menteri Inggris yang termashyur kala itu, Sir Winston Churchill, kemudian memerintahkan operasi penyelamatan besar-besaran. Evakuasi yang juga dikenal sebagai Operasi Dynamo itu digelar mulai tanggal 27 Mei hingga 4 Juni 1940.

Setelah mengerahkan 861 perahu dan kapal laut (243 di antaranya tenggelam saat melintasi Selat English Channel yang panjangnya 72 kilometer), sebanyak 338.226 tentara Sekutu akhirnya berhasil diselamatkan. Sisanya, tewas atau menjadi tawanan pasukan Jerman.

Operasi Dynamo tersebut kemudian ditahbiskan sebagai evakuasi militer terbesar sepanjang sejarah. Sebaliknya, bagi Jerman, kegagalan membantai 400.000 tentara Sekutu di Dunkirk dianggap sebagai blunder pertama yang dilakukan oleh Adolf Hitler, yang lebih memilih serangan dari udara daripada menggempur lewat darat dengan pasukan tank-nya.

Saat diwawancarai, Christopher Nolan mengaku heran peristiwa sedahsyat Dunkirk belum pernah diangkat ke layar lebar oleh studio-studio film besar di Hollywood. Sebagai orang Inggris, Nolan sudah mengetahui kisah tersebut karena diceritakan turun-temurun di kalangan masyarakat. Bahkan, bersama dengan istrinya, dia pernah menyeberangi Selat English Channel dengan menggunakan kapal kecil menuju ke Dunkirk sekitar 20 tahun yang lalu.

Sebelum diproduksi oleh Nolan, kisah Dunkirk sebenarnya sudah pernah difilmkan pada tahun 1959. Namun, yang menggarap adalah studio kecil dengan bujet minimalis. Ceritanya didasarkan pada novel The Big Pick-up (Elleston Trevor) dan Dunkirk karya Letkol Ewan Hunter dan Mayor J. S. Bradford.

Karena minimnya dana, salah satu adegan ledakan dalam film Dunkirk jadul tersebut diambil dari film lain, yaitu The Cruel Sea (1953). Bahkan, masker gas yang digunakan oleh para pemainnya merupakan masker bekas yang dibagikan oleh pemerintah Inggris pada masa Perang Dunia II.

Selain versi filmnya, sejatinya, BBC juga pernah menayangkan serial televisi Dunkirk yang terdiri dari tiga episode pada tahun 2004. Namun, formatnya adalah docudrama, alias drama dokumenter, dengan menggabungkan video rekaman asli, reka ulang, dan wawancara dengan para saksi yang masih hidup.

Christopher Nolan sendiri menyatakan bahwa film Dunkirk garapannya ini bukanlah film perang, melainkan survival movie. Film tentang kisah perjuangan untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, meski menyajikan intensitas yang tinggi, adegan yang ditampilkan tidak terlalu berdarah-darah.

Nolan memang sengaja memilih sudut pandang yang berbeda dalam membesut Dunkirk. Dia lebih menekankan pada sisi humanisme yang kental. Tidak banyak dialog yang ditampilkan. Dia juga membagi ceritanya menjadi tiga timeline: sepekan di pantai, sehari di laut, dan sejam di udara.

Meski minim dialog, Nolan menjamin Dunkirk tidak akan garing. Setiap adegannya bakal lebih hidup karena diiringi oleh musik karya komposer ternama, Hans Zimmer. Selain itu, dia menyajikan film ini dengan format klasik 70 mm dan melakukan syuting dengan kamera IMAX 2D.

Nolan selama ini memang tidak terlalu menyukai proyektor digital. Dia termasuk tipe sutradara klasik dengan teknik kuno. Namun, film yang dia hasilkan selalu dramatis dengan gambar yang terlihat detail, berwarna, dan tajam.

Demi menjaga keaslian cerita, Nolan juga melakukan syuting di lokasi aslinya. Yaitu, di Dunkirk, Prancis. Berbeda dengan studio-studio Hollywood yang biasanya suka menggunakan lokasi pengganti saat melakukan pengambilan gambar.

Totalitas Nolan memang sudah dikenal sejak dulu. Saat menggarap proyek Interstellar (2014), dia bersama timnya sampai menonton rekaman IMAX tentang luar angkasa selama berjam-jam, demi bisa menciptakan suasana yang realistis dalam film sci-fi yang mind-blowing tersebut.

Bahkan, saat membesut Dunkirk, Nolan sampai menghabiskan duit USD 5 juta hanya demi membeli sebuah pesawat bekas Perang Dunia II yang langka, yang ternyata untuk dia ledakkan dalam sebuah adegan. Iya, suami Emma Thomas tersebut memang tidak pernah setengah-setengah dalam membuat film.

Selain dibesut Chris Nolan, yang membuat Dunkirk menarik adalah tampilnya Harry Styles sebagai salah satu aktor utamanya. Film ini sekaligus menjadi debut bagi pentolan boy band One Direction tersebut di dunia akting.

Meski tergolong aktor pemula, keterlibatan Harry Styles dalam film Dunkirk cukup membuat gaduh. Lokasi syutingnya selalu dipenuhi oleh para cewek fans One Direction yang dikenal sangat fanatik. Harry pun sampai menyewa bodyguard untuk melindunginya dari serbuan para penggemar.

Uniknya, saat melakukan casting dulu, Christopher Nolan mengaku tidak kenal siapa itu Harry Styles. Jadi, dia lolos audisi dan menyisihkan ratusan kandidat lainnya bukan karena popularitasnya, tapi karena Nolan kagum dengan aktingnya saat membacakan naskah film Dunkirk.

Nolan akhirnya sadar siapa itu Harry Styles setelah diberitahu oleh putri-putrinya, yang merupakan fans One Direction. Menurutnya, pemilihan Harry di Dunkirk ini mengingatkannya pada almarhum Heath Ledger, yang tampil luar biasa hebat sebagai The Joker di The Dark Knight (2008).

Benarkah akting Harry Styles memang sedahsyat Heath Ledger? Yang pasti, setelah menonton world premiere Dunkirk di Odeon Leicester Square, London, pada 13 Juli 2017 yang lalu, para kritikus memuji akting cowok yang baru berusia 23 tahun tersebut.

Harry dianggap tidak hanya berperan sebagai pemanis layar dengan kegantengannya. Namun, dia juga mampu mencuri perhatian lewat aktingnya yang memukau. Padahal, karakter tentara Inggris bernama Alex yang dia perankan merupakan karakter yang paling rumit dalam film Dunkirk.

Selain Harry Styles, Dunkirk juga diperkuat oleh aktor muda pendatang baru, Fionn Whitehead. Tidak banyak yang mengenal bocah asli London yang baru berusia 20 tahun tersebut. Yang mengejutkan, Christopher Nolan memberinya peran sebagai tokoh utama, seorang tentara Inggris bernama Tommy.

Meski mengandalkan dua aktor bau kencur sebagai pemeran utamanya, bukan berarti Dunkirk ini sepi bintang. Tercatat, beberapa nama beken dan kawakan ada di dalam daftar pemainnya. Sebut saja Jack Lowden, James D'Arcy, Kenneth Branagh, Mark Rylance, Cillian Murphy, dan Tom Hardy.

Bagi Murphy dan Hardy, Dunkirk adalah film ketiga mereka main bareng setelah Inception (2010) dan The Dark Knight Rises (2012). Menariknya, ketiga film tadi dibesut oleh Christopher Nolan. Tampaknya, kedua aktor tersebut adalah kesayangan sang sutradara.

Dengan bujet besar, mencapai USD 150 juta, Dunkirk, tentu saja, diharapkan bisa sukses di box office seperti film-film Christopher Nolan sebelumnya. Sejauh ini, setelah menonton world premiere pekan lalu, para kritikus memuji setinggi langit film berdurasi 106 menit ini.

Dunkirk dianggap sebagai masterpiece, alias mahakarya, dari Christopher Nolan. Bahkan, banyak di antara para kritikus yang berani menjagokannya sebagai salah satu kandidat best picture dalam ajang Academy Awards 2018!

Jika Dunkirk benar-benar menjadi film terbaik tahun depan, itu bakal menjadi sejarah. Terakhir kali ada film blockbuster berbujet besar yang mampu menyabet Piala Oscar adalah The Lord of the Rings: The Return of the King (2003) besutan Peter Jackson. Apakah Christopher Nolan bisa mengikuti jejaknya?

***

Dunkirk

Sutradara: Christopher Nolan
Produser: Emma Thomas, Christopher Nolan
Penulis Skenario: Christopher Nolan
Pemain: Fionn Whitehead, Tom Glynn-Carney, Jack Lowden, Harry Styles, Aneurin Barnard, James D'Arcy, Barry Keoghan, Kenneth Branagh, Cillian Murphy, Mark Rylance, Tom Hardy
Musik: Hans Zimmer
Sinematografi: Hoyte van Hoytema
Penyunting: Lee Smith
Produksi: Syncopy Inc.
Distributor: Warner Bros. Pictures
Durasi: 106 menit
Budget: USD 150 juta
Rilis: 13 Juli 2017 (Odeon Leicester Square), 21 Juli 2017 (Amerika Serika & Indonesia)

Rating (hingga 21 Juli 2017)
IMDb: 9/10
Rotten Tomatoes: 93%
Metacritic: 94/100


1 comment:

film baru said...

thanks bahasannya om,,